Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3 Turning Point Kang Tae Poong di Episode Awal Typhoon Family

still cut drama Korea Typhoon Family
still cut drama Korea Typhoon Family (instagram.com/tvn_drama)
Intinya sih...
  • Kematian sang ayah
  • Buku tabungan untuknya yang ditinggalkan sang ayah
  • Perusahaan yang dilindungi ayahnya, Typhoon Trading terancam bangkrut
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Terkadang, seseorang baru belajar arti kehidupan yang sebenarnya setelah segalanya terlambat. Hal inilah yang terjadi pada sosok Kang Tae Poong (Junho 2PM) dalam drama Korea Typhoon Family.

Terlahir di keluarga kaya, Kang Tae Poong selalu hidup tanpa arah, ambisi, dan empati. Ia menganggap dunia berputar untuknya dan bahwa uang bisa menyelesaikan segalanya. Namun, di episode awal drama ini, beberapa turning point akan mengubah arah hidup Kang Tae Poong.

Tiga turning point dalam rangkuman berikut ini terjadi di hidup Kang Tae Pong di episode awal Typhoon Family. Apa saja? 

1. Kematian sang ayah

still cut drama Korea Typhoon Family
still cut drama Korea Typhoon Family (instagram.com/tvn_drama)

Bagi Kang Tae Poong, ayahnya selalu menjadi sosok keras, tak peduli, dan menekannya. Seorang pria yang sibuk membangun Typhoon Trading, perusahaan yang membuat keluarga mereka hidup dalam kemewahan. Namun, di balik semua itu, sebenarnya ada cinta yang tidak pernah diucapkan.

 Ketika sang ayah meninggal mendadak, dunia Kang Tae Poong seolah berhenti berputar. Ia kehilangan seseorang yang selama ini menjadi benteng sekaligus bayangan besar dalam hidupnya. Untuk pertama kalinya, rumah besar itu terasa benar-benar sepi. Tak ada lagi suara langkah kaki ayahnya, tak ada lagi teguran tajam yang dahulu selalu ia benci.

 Dalam kesepian itu, Kang Tae Poong menyadari bahwa kehadiran sang ayah ternyata adalah fondasi yang menahannya dari kehancuran. Kini fondasi itu lenyap, dan ia terpaksa berdiri di atas tanah yang rapuh tanpa arah, tanpa perlindungan. Namun, kematian sang ayah akan menjadi salah satu turning point terbesar dalam hidupnya.

2. Buku tabungan untuknya yang ditinggalkan sang ayah

still cut drama Korea Typhoon Family
still cut drama Korea Typhoon Family (instagram.com/tvn_drama)

Beberapa hari setelah pemakaman, Kang Tae Poong menemukan sebuah buku tabungan dalam brankas di ruang kerja ayahnya. Beberapa buku tabungan tertulis untuk tiap karyawan ayahnya dan terakhir ada buku tabungan dengan tulisan sederhana, “Kang Tae Poong, untuk mimpinya”. Tidak ada surat panjang, tidak ada pesan dramatis, hanya sebuah buku tabungan yang membuat dadanya sesak.

 Buku tabungan itu bukan tentang jumlah uangnya, melainkan makna di baliknya yaitu usaha kecil seorang ayah yang masih memikirkan anaknya, bahkan di tengah beban perusahaan yang nyaris bangkrut. Kang Tae Poong memandangi tulisan tangan itu dengan tangan bergetar. Ia baru sadar, semua yang ia abaikan selama ini adalah bentuk cinta yang tidak pernah meminta balasan.

 Untuk pertama kalinya, Kang Tae Poong menangis bukan karena kehilangan kemewahan, tapi karena kehilangan kasih yang tulus. Buku tabungan itu menjadi jangkar emosional, simbol penyesalan dan jadi salah satu turning point yang pelan-pelan menuntunnya untuk berubah.

 

3. Perusahaan yang dilindungi ayahnya, Typhoon Trading terancam bangkrut

still cut drama Korea Typhoon Family
still cut drama Korea Typhoon Family (instagram.com/tvn_drama)

Setelah kehilangan ayahnya, badai berikutnya datang. Typhoon Trading, perusahaan kebanggaan keluarga mereka, berada di ambang kehancuran. Krisis ekonomi yang melanda Korea membuat arus kas macet, proyek besar batal, dan utang menumpuk di mana-mana.

Bagi Kang Tae Poong yang belum pernah bekerja sehari pun dalam hidupnya, kenyataan itu seperti tamparan keras di wajah. Ia dihadapkan pada berbagai pilihan besar yaitu menyelamatkan ibu serta dirinya sendiri atau berjuang menyelamatkan perusahaan sang ayah sekaligus seluruh karyawan yang setia pada Typhoon Trading.

Namun, untuk pertama kalinya, ia memilih bertahan. Ia mulai membaca laporan keuangan, belajar dari karyawan lama, dan mencoba memahami bisnis yang dahulu ia anggap tidak penting. Typhoon Trading yang terancam bangkrut jadi turning point yang membuat ia mulai belajar menjadi manusia.

 Tiga turning point yang terjadi di episode awal Typhoon Family ini membuat Kang Tae Poong belajar dengan cara paling menyakitkan lewat kehilangan. Kematian sang ayah membuatnya kehilangan arah, buku tabungan warisan yang membuka mata hatinya, dan krisis perusahaan menguji kedewasaannya. Dari anak manja yang hidup dalam kemewahan, Kang Tae Poong perlahan berubah menjadi pria dewasa yang belajar menghargai kerja keras dan tanggung jawab.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Inaf Mei
EditorInaf Mei
Follow Us

Latest in Korea

See More

Nasib Akhir 12 Karakter Drakor My Youth, Happy Ending?

18 Okt 2025, 22:06 WIBKorea