4 Alasan Lee Je Ha Tak Akur dengan Ayahnya di Our Movie, Diabaikan!

Melodrama Our Movie baru saja menayangkan dua episode awalnya pada Jumat (13/6/2025) kemarin. Drakor ini fokus mengisahkan kehidupan dua pemeran utama yang sama-sama menderita. Salah satunya, ada Lee Je Ha (Namkoong Min), seorang sutradara yang kehilangan masa jayanya.
Bukan sekadar tak mampu membuat karya ciamik seperti pada masa debutnya di lima tahun lalu. Selama itu, Lee Je Ha juga dihadapkan dengan berbagai masalah yang salah satunya disebabkan oleh ayahnya sendiri, Lee Du Young (Kim Jae Chul). Kesalahan pada masa lalu ini, berhasil menyisakan trauma bagi Lee Je Ha. Sehingga, ia harus kembali merangkai kehidupannya dari awal sendirian. Trauma seperti apa yang dialami Lee Je Ha dalam penayangan dua episode awal? Simak penjelasannya di bawah ini!
1. Ayahnya Lee Je Ha menjalin hubungan baru tak lama setelah ibunya meninggal

Ayahnya Lee Je Ha, Lee Du Young disebut telah menjalin hubungan dengan wanita lain tak lama setelah ibunya meninggal. Fakta inilah yang membuat Lee Je Ha akhirnya memutuskan hubungan dengan sang ayah, bahkan tak saling bertukar kabar dalam beberapa tahun sebelum ayahnya akhirnya meninggal.
Tak sampai di situ, film Love in White yang menjadi film populer sang ayah, ia anggap menceritakan kisah percintaan yang palsu. Menurutnya, meski film itu didedikasikan sang ayah untuk ibunya, perselingkuhan yang terjadi setelahnya membuktikan bahwa ayahnya tak benar-benar mencintai sang ibu sepanjang hidup layaknya yang diceritakan dalam film tersebut.
Sedangkan, hingga bertahun-tahun lamanya, film itu tetap diputar di banyak bioskop. Bahkan, direncanakan dibuat ulang dan teman produsernya, Bu Seung Won (Seo Hyun Woo) malah memintanya untuk menjadi sutradara film remake tersebut. Fakta ini membuatnya merasa tak adil dan berkali-kali mencoba menolak tawaran yang diberikan temannya itu.
2. Lee Je Ha kecil kurang mendapatkan perhatian dari sang ayah, setelahnya malah ditinggalkan hutang

Meski mewarisi nama besar ayahnya sebagai seorang sutradara ternama, Lee Je Ha sayangnya tak mewarisi penghasilan yang telah dikumpulkan ayahnya selama masa berkarier. Setelah sukses dengan debutnya sebagai sutradara, ia malah harus merelakan penghasilannya untuk membayar hutang yang disebabkan oleh ayahnya sendiri. Selama masa pembayaran, ia harus merelakan rumahnya tergadai, untungnya pihak yang dihutangi tak menjual rumah tersebut.
Jauh sebelum itu, Lee Je Ha juga tidak mendapatkan perhatian yang layak dari sang ayah. Ayahnya sibuk dengan garapan film secara terus-menerus, bahkan mengabaikan kehidupan Lee Je Ha dengan sang ibu. Pada episode 1, saat Lee Je Ha mengunjungi rumahnya kembali, terdapat adegan dimana Lee Je Ha kecil hanya diberikan uang dan mengurus makanannya sendiri. Setelahnya, sang ayah pergi dan tak mengecek kembali bagaimana kegiatan Lee Je Ha kecil.
3. Lee Je Ha selalu dibayangi nama besar ayahnya sebagai sutradara

Memilih profesi yang sama dengan ayahnya yaitu sebagai sutradara, ternyata tak meninggalkan kesan baik bagi karier Lee Je Ha. Meski langsung sukses pada film debutnya, kesuksesannya tetap saja dibayang-bayangi oleh nama besar ayahnya itu. Terlebih setelah lima tahun vakum, ia tiba-tiba diminta untuk me-remake karya populer milik ayahnya dahulu berjudul Love in White. Karena merasa resah dengan hubungan yang tak akur, ditambah dibayangi nama besar ayahnya. Lee Je Ha merasa semakin terpuruk dan memilih untuk berjuang dengan film karyanya sendiri.
Setelah tahu fakta bahwa film Love in White sebenarnya ditulis oleh ibunya, bukan karya sang ayah. Le Je Ha tiba-tiba menerima tawaran pembuatan ulang film tersebut. Meski belum dijelaskan tujuan ia mau menggarap proyek tersebut, diprediksi proyek ini akan digunakannya sebagai langkah baru sebagai bakti atas karya terpendam sang ibu.
4. Ayah Lee Je Ha malah mengakui Love in White sebagai karyanya, bukan karya istrinya

Pada episode 1, diperlihatkan bahwa ibu Lee Je Ha, Yu Eun Ae (Lee Sang Hee) yang sedang menderita penyakit terminal tetap semangat menulis skenario berjudul Love in White. Draf pertama dari karya tersebut tersimpan rapi di rumah mereka hingga Lee Je Ha menemukannya berkat petunjuk dari selingkuhan ayahnya.
Namun, tak ada satu pun orang yang tahu jika Love in White sebenarnya adalah karya ibu Lee Je Ha. Tanpa bersalah, semasa hidupnya sang ayah senantiasa me-branding karya tersebut sebagai karya yang ditulis sendiri olehnya hingga meraih kesuksesan besar.
Meski ayahnya telah meninggal, Lee Je Ha terlihat masih menyimpan dendam pada ayahnya itu. Bahkan, untuk me-remake film Love in White, ia berkali-kali menolak sampai tahu fakta bahwa penulis asli dari karya itu adalah ibunya sendiri. Apakah di episode akhir Lee Je Ha dapat berdamai dengan masalahnya dengan sang ayah di masa lalu?