4 Daya Tarik Gu Deok di The Tale of Lady Ok, Berani Bermimpi!

Dilahirkan di keluarga miskin membuat Gu Deok (Lim Ji Yeon) terpaksa hidup menjadi budak di drakor The Tale of Lady Ok. Kehidupan rakyat miskin membuat Gudeok gak bisa merasakan bangku sekolah. Bahkan, kehidupan mereka hanya dihargai sangat murah.
Namun, di tengah keterbatasan itu, Gu Deok masih bermimpi untuk hidup bebas. Pemikirannya ini membuat Gu Deok cukup menarik bagi beberapa pria. Dia bahkan terlihat mengagumkan bagi banyak orang, lho. Lalu, apa saja yang membuat Gu Deok tampak menarik di The Tale of Lady Ok?
Perhatian, artikel ini mengandung spoiler.
1. Gak membatasi diri untuk belajar di tengah stigma dan aturan sosial

Saat menjadi budak, Gu Deok punya seorang majikan yang malas membaca dan menulis. Imbasnya, dia harus belajar membaca banyak buku dan menulis demi melayani majikannya tersebut. Dua kemampuan itu didapatkannya secara gratis.
Bahkan, dia bisa bekerja menyalin buku dengan kemampuan tersebut. Pekerjaan sampingan ini membuat Gu Deok punya banyak waktu untuk membaca buku lain. Hal ini membuatnya punya banyak pengetahuan yang biasa didapatkan para masyarakat kaya.
Kesempatan ini membuat Gu Deok memahami dunia lebih luas. Makanya, dia sadar bahwa kehidupannya saat ini merupakan stigma timpang yang terbentuk dari lama. Dengan begitu, dia akhirnya gak membatasi diri atau merasa berdosa dengan membaca buku dan belajar keterampilan yang lain.
2. Punya keinginan besar untuk mengubah nasib

Dengan membaca buku, Gu Deok akhirnya tahu jika nasibnya bisa diubah. Makanya, dia mencoba mencari pekerjaan sampingan di luar rumah majikannya. Meskipun dilarang, Gu Deok gak punya banyak pilihan jika ingin mengumpulkan uang dengan cepat.
Secara diam-diam, dia bekerja menjadi tambahan tenaga jika ada keluarga kaya yang mengadakan pesta. Selain itu, dia juga berubah menjadi lelaki untuk menjual camilan di festival daerah mereka. Uang yang dikumpulkannya ini untuk kabur dan membangun rumah di tepi pantai bersama ayahnya.
3. Mau membela dan menolong rakyat jelata

Kehidupannya sebagai budak membuat Gu Deok lebih paham akan kesulitan yang banyak orang hadapi. Dia lebih mudah berempati terhadap sesama. Bahkan, dia juga gak membedakan manusia hanya karena strata sosial mereka.
Saat bertemu Ok Tae Young (Son Na Eun), Gu Deok sadar bahwa masih banyak orang kaya dan berpendidikan yang bisa berempati terhadap manusia. Dia menganggap sosok Ok Tae Young merupakan panutan yang wajib dicontoh. Makanya, saat menjadi Ok Tae Young, Gu Deok sadar jika cita-cita penolongnya tersebut sangat mulia dan wajib dilakukan.
Berbekal pengetahuan dan kemampuannya, Gu Deok berusaha membela Mak Sim (Kim Jae Hwa) atas kematian putrinya, Baek Yi (Yoon Seo A). Dia menganggap Baek Yi juga sangat berharga di hidupnya meskipun dia adalah seorang budak.
4. Punya jiwa besar untuk bekerja membantu rakyat miskin di mata hukum

Setelah kasus Baek Yi, Gu Deok, yang saat itu memakai identitas Ok Tae Young, ditawari menjadi pengacara khusus para rakyat miskin dan budak kota oleh Kepala Hakim Sung Kyu Jin (Sung Dong Il). Awalnya, Gu Deok merasa gak akan mampu dengan amanat besar itu. Namun, setelah diyakinkan, Gu Deok menerima tawaran tersebut dan membangun niat untuk melindungi mereka yang gak punya privilege hukum di Joseon.
Dia juga ingat cita-cita dari Ok Tae Young. Penolongnya itu bermimpi membela rakyat miskin dengan pengetahuannya. Gu Deok merasa wajib untuk mewujudkan mimpi tersebut.
Pada masa itu, para perempuan umumnya hanya mengatur jalannya rumah tangga tanpa ada mimpi menjadi besar di pemerintahan. Namun, dengan kemampuannya, Gu Deok merasa punya kewajiban untuk mengamalkannya. Pemikiran Gu Deok inilah yang menjadi daya tarik tersendiri. Makanya, banyak juga yang terinspirasi dengan kehidupan Gu Deok, seperti Cheon Seung Hwi (Choo Yeong Woo) di drakor The Tale of Lady Ok.