Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Fakta Sejarah Ratu Wongyeong, Perempuan Berpengaruh di Joseon

Cuplikan drakor The Queen Who Crowns (dok.tvN/The Queen Who Crowns)

Drakor The Queen Who Crowns (2025) adalah salah satu drama kolosal dari korea selatan yang mengadaptasi kisah hidup tokoh sejarah setempat. Drakor yang dibintangi Lee Sung Min, Cha Joo Young, dan Lee Hyun Wook ini menggambarkan kondisi di awal era Dinasti Joseon. Jalan ceritanya menggambarkan tentang salah satu wanita paling berpengaruh di sejarah Korea Selatan, Ratu Wongyeong.

Ratu Wongyeong (Cha Joo Young) adalah permaisuri dari raja ketiga dinasti Joseon, Raja Taejong (Lee Hyun Wook). Ratu Wongyeong, yang dikenal sebagai Lady Min, ini punya kepribadian tegas dan cerdik dalam menyusun taktik. Latar belakang keluarganya juga cukup terpandang.

Dalam sejarahnya, peran Ratu Wongyeong ini cukup krusial bagi kehidupan tahta sang suami, lho. Kenyataannya, beberapa peristiwa sejarah mengenai Ratu Wongyeong ini juga digambarkan di drakor The Queen Who Crowns, lho. Lalu, apa saja fakta sejarah mengenai Ratu Wongyeong?

Peringatan, artikel ini mengandung spoiler.

1. Ratu Wongyeong berasal dari keluarga yang sangat berpengaruh dan terpelajar

Cuplikan drakor The Queen Who Crowns (dok.tvN/The Queen Who Crowns)

Dilansir Namuwiki, Ratu Wongyeong atau Lady Min adalah anak kedua dari Min Je, seorang pemimpin klan keluarga Min. Klan ini dikenal sebagai salah satu klan paling berpengaruh di Goryeo yang merepresentasikan klan Gwonmunse dan klan Song, yang terdapat 3 wanita paling berpengaruh di sejarah Korea. Min Je sendiri adalah seorang pengajar di Sungkyunkwan. 

Yi Bang Won, atau yang dikenal sebagai Raja Taejong, adalah salah satu murid dari Min Je, ayah Ratu Wongyeong. Pada usia 16 tahun, Yi Bang Won berhasil masuk Sungkyunkwan dengan lolos tes Jinsa dengan nilai teratas. Hal ini membuat Yi Bang Won diperhatikan Min Je dan dijodohkan dengan anaknya meskipun terpaut 2 tahun lebih muda. 

2. Ratu Wongyeong punya andil dalam kesuksesan tahta Raja Taejong

Cuplikan drakor The Queen Who Crowns (dok.tvN/The Queen Who Crowns)

Dilansir New World Encyclopedia, Raja Taejong atau Yi Bong Won adalah sosok yang pintar sekaligus punya wawasan politik yang luas. Hal ini membuat Taejong jadi salah satu kartu sukses ayahnya, Raja Taejo, dalam membangun Dinasti Joseon. Kepiawaiannya dalam militer dan politik membuat Taejong bisa mengumpulkan banyak pendukung secara cepat. 

Namun, ambisi Taejong membuat Taejo khawatir. Raja Taejo akhirnya mengangkat adik tiri Taejong, Yi Bong Seok, sebagai putra mahkota. Raja Taejong merasa hal itu gak adil dan akhirnya membunuh dua adik tirinya. 

Hal ini membuat dua orang kepercayaan Raja Taejo murka dan berusaha membunuh Taejong. Namun, Ratu Wongyeong berhasil mengetahui rencana jahat tersebut. Dia memanggil sang suami dengan alasan kesehatannya memburuk.Ratu Wongyeong dan keluarganya memfasilitasi baju baja dan peralatan perang pada Raja Taejong dan pasukan elitnya pada peperangan kudeta. 

Akhirnya, kedua orang kepercayaan Taejo berhasil dibunuh Taejong saat kudeta berlangsung. Hal ini membuat Taejong menjadi pewaris tahta setelah diangkat oleh kakaknya, Raja Jeongjong.

3. Kekuatan keluarganya mulai melemah dan 4 adik laki-lakinya diasingkan oleh Raja

Cuplikan drakor The Queen Who Crowns (dok.tvN/The Queen Who Crowns)

Atas jasanya, Ratu Wongyeong akhirnya turut diangkat menjadi permaisuri Raja Taejong. 2 adik laki-laki Ratu juga turut diangkat menjadi pejabat, Min Mu Gu dan Min Mu Jil. Kedua saudara ini dikenal dekat dengan pangeran Yangnyeong, yang saat itu menjadi putra mahkota. 

Raja Taejong berpikir jika kekuatan keluarga Min akan lebih besar ketika putra mahkota berhasil menduduki tahta Raja. Hal ini membuat Raja mengirim kedua saudara ini ke pengasingan. Gak hanya itu, 2 adik Ratu yang lain, Min Mu Hyul dan Min Mu Heo juga diasingkan karena dianggap manipulasi politik. 

Kondisi ini mulai membuat ayah Ratu jatuh sakit. Keempat anaknya diasingkan dan keluarganya mulai mengalami kelemahan. Dia memandang menantunya sebagai sosok yang sangat kejam.

4. Meninggal setelah 2 tahun menjabat sebagai Ibu Suri

Cuplikan drakor The Queen Who Crowns (dok.tvN/The Queen Who Crowns)

Putra Mahkota Yangnyeong turun tahta dan digantikan oleh adiknya Pangeran Yi Do. Yi Do akhirnya diangkat menjadi Raja pada tahun 1418 dengan sebutan Raja Sejong. Pada tahun 1420, Ratu Wongyeong meninggal dunia setelah 2 tahun menjabat sebagai Ibu Suri di istana Suganggung, saat ini disebut istana Changgyeonggung. 

Saat itu, Raja Taejong menyuruh Raja Sejong untuk mempersingkat waktu berkabung menjadi 12 hari. Namun, Raja Sejong menolak hal itu meskipun perintah dari Raja sebelumnya. Ratu Wongyeong akhirnya dikebumikan di pemakaman kerajaan Heonreung di Seoul Korea Selatan. 

Kehidupan Ratu Wongyeong ini menjadi bukti jika sebanyak apapun kuasa yang dimiliki gak akan sejalan dengan kebahagiaan juga. Namun, perjuangan Ratu Wongyeong dalam mendukung Raja Taejong memang patut dicatat sejarah. Dia bahkan ibu kandung dari Raja Sejong, penemu huruf hangeul. Menurutmu apakah Ratu Wongyeong bisa disebut sebagai perempuan berpengaruh di sejarah Korea Selatan?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Aisyah Attamami
EditorAisyah Attamami
Follow Us