4 Faktor yang Membuat Nam Ha Neul Depresi di Doctor Slump, Relate?
Doctor Slump sukses menjadi drama Korea healing yang mengingatkan kembali penonton akan arti kerja keras dan kebahagiaan. Tentu kerja keras menjadi poin penting untuk membuat sukses dan mendapatkan lebih banyak bahagia. Tetapi jika dalam prosesnya kita justru lupa untuk bahagia, bagaimana?
Kisah Nam Ha Neul (Park Shin Hye) yang akhirnya menjadi depresi sukses menjadi pengingat jitu. Namun, apa saja yang membuat Nam Ha Neul hingga mengalami depresi dan sempat tidak menghargai hidupnya sendiri? Yuk simak bersama!
1. Terlalu keras pada diri sendiri
Nam Ha Neul adalah sosok yang pekerja keras. Sejak SMA dia sudah membuktikan layak menjadi juara dengan usaha giatnya dalam belajar. Waktunya diatur begitu rapi dan padat untuk mempelajari semua pelajaran. Ia bahkan tak mau membuang waktu untuk berlama-lama makan, buang air kecil, dan berjalan.
Jika dulu usahanya berbanding lurus dengan hasil yang didapat, maka setelah dewasa berbeda. Ada beberapa hal yang tidak bisa diubah meski telah berusaha keras. Nam Ha Neul tersandung dengan lingkungan yang memiliki sifat egois manusia yang suka memanfaatkan orang lain. Maka tak heran kerja kerasnya justru dimanfaatkan oleh orang sekitar terutama atasannya.
2. Atasan yang toxic
Mirisnya, Nam Ha Neul bertemu dengan atasan yang toxic. Selalu menyalahkan Nam Ha Neul dengan kekurangannya. Ia bahkan tidak pernah mengapresiasi setiap kinerja yang telah Nam Ha Neul lakukan. Dalam setiap kesalahan yang terjadi, maka Nam Ha Neul yang akan disalahkan.
Nam Ha Neul semakin tertekan ketika atasannya meminta Nam Ha Neul untuk meminta maaf atas kesalahan yang bukan ia lakukan. Nam Ha Neul harus bersujud dan mengaku bersalah. Ia sering dimaki, disalahkan, bahkan difitnah. Tekanan itu akhirnya meledak hingga Nam Ha Neul memutuskan berhenti.
3. Tuntutan Orangtua
Kerja keras Nam Ha Neul ditujukan agar kehidupan keluarganya lebih baik. Ia menjadi harapan yang membuat keluarganya bangga. Anak sempurna yang selalu menjadi yang terbaik. Sayangnya, tuntutan kesempurnaan itu perlahan-lahan merusak jiwanya.
Tanpa sadar, Ibu Nam Ha Neul membuatnya menjadi sosok yang tidak boleh cepat bahagia dan harus menjadi yang terbaik. Nam Ha Neul berusaha mewujudkan impian sang ibu hingga di tahap ia muak. Muak tidak boleh sakit dan lelah.
4. Sering menunda kebahagiaan
Nam Ha Neul juga mengaku bahwa ia salah selama ini. Ia pikir akan bisa menikmati kebahagiaan hanya setelah ia mencapai tujuan menjadi profesor. Ia menunda untuk membeli makanan yang ia sukai, traveling ketempat yang ia ingin kunjungi, dan banyak kebahagiaan kecil lain yang ia tunda. Siapa sangka hal sepele yang tidak mengizinkan diri untuk bahagia menjadi pemicu depresi Nam Ha Neul.
Depresi tidak boleh dianggap remeh. Sama seperti Nam Ha Neul, kita juga perlu waspada dan berusaha memperbaiki kesalahan yang memicu depresi. Lalu, bagaimana usaha Nam Ha Neul untuk terlepas dari depresi ya?
