5 Alasan Pangeran Agung Seongnam Layak Naik Takhta Jadi Putra Mahkota

Berbeda dengan putra raja dan selir yang hanya mendapat gelar 군 (dibaca "gun" yang berarti 'Pangeran'). Setiap anak laki-laki dari raja dan ratu digelari 대군 (dibaca "daegun" atau yang artinya 'Pangeran Agung')

Selain perbedaan gelar, setiap putra kandung raja dan ratu mendapat hak istimewa sejak lahir, yakni sebagai calon penerus takhta. Anak laki-laki pertama, tentu saja, secara otomatis menjadi putra mahkota. 

Namun saat putra mahkota meninggal atau dilengserkan, adik laki-lakinya yang berhak menggantikan. Karena itu, Pangeran Agung Seongnam sebetulnya bisa langsung mengisi takhta putra mahkota. Sayangnya, para pejabat istana dan ibu suri mendesak dilakukan taekhyeon, yakni sistem yang memberi kesempatan seluruh putra raja termasuk dari selir untuk jadi putra mahkota.

Pangeran Agung Seongnam mewarisi kecerdasan dan karisma dari sang ayah, Raja Lee Ho (Choi Won Young). Ia juga memiliki sikap welas asih, bijak, dan berani dari ibunya, Ratu Hwa Ryeong (Kim Hye Soo).

Paduan ini membentuk karakternya sebagai seseorang yang gak cuma cerdas dalam akademik, tapi juga peka dalam situasi masyarakat. Hal ini tentu akan membantunya saat naik takhta menjadi raja, karena sikap seseorang pemimpin harus peduli dan memperhatikan nasib rakyatnya.

Selain pendidikan dari sang ibu, pengalaman pernah tinggal di luar istana saat kecil membantu sang pangeran membentuk kualitas pribadi yang baik. Dua di antaranya, memiliki empati tinggi dan bisa bersikap open minded.

Empati dan open minded membuatnya gak mudah menghakimi seseorang dari penampilan luar atau status sosial. Baginya, yang terpenting bisa menolong orang yang menderita tanpa memandang dari mana mereka berasal, apakah bangsawan atau rakyat biasa.

Sebelum meninggal, Putra Mahkota (Bae In Hyuk) pernah menyampaikan keinginannya agar sang adik bisa menggantikan posisinya. Bukan terkait takhta, melainkan sebagai pelindung bagi keluarganya dan ketiga adik mereka.

Sebagai putra tertua kedua, Pangeran Agung Seongnam tentu harus mewujudkan keinginan mendiang sang kakak. Ia harus jadi pelindung bagi ibu, ketiga adik, dan anak-anak dari kakaknya. Satu-satunya cara adalah menggantikan posisinya sebagai putra mahkota.

Meski awalnya terlihat membangkang dan urakan, Pangeran Agung Seongnam sebetulnya adalah sosok penyayang. Ia tulus menyayangi keluarganya, termasuk saudara-saudara beda ibu, dan tentu saja rakyat miskin yang kesulitan.

Banyak episode Under the Queen's Umbrella memperlihatkan kasih sayangnya, seperti saat ia menerima dan menjaga rahasia salah satu adiknya yang diam-diam merupakan transpuan. Ia juga sering membela abdi istana dan saudaranya yang beda ibu saat disakiti oleh salah satu antagonis drakor ini.

Cerdas, berani, adil, berempati, dan memikirkan rakyat, gak salah memang Pangeran Agung Seongnam menang kompetisi dan dilantik menjadi putra mahkota yang baru. Ikuti terus kisahnya dan Ratu Hwa Ryeong yang seru di empat episode terakhir Under the Queen's Umbrella, ya.