Raja Yi Sun (Choi Dae Hoon) merupakan salah satu karakter penting di drakor Captivating the King. Di episode 1, awalnya ia digambarkan sebagai pemimpin dan kakak yang baik. Akan tetapi, ia kemudian berubah jadi toksik.
Ada beberapa alasan yang mengubah dirinya menjadi salah satu tokoh antagonis yang bikin emosi dalam drakor Captivating the King. Di antaranya, lima poin berikut ini. Apa saja?
Peringatan, artikel ini mengandung spoiler.
Di awal pemerintahannya, Joseon diserang oleh Dinasti Qing. Padahal sebelumnya negara ini berafiliasi dengan Dinasti Ming. Serangan dari negara lain membuat pertempuran tak terelakkan. Raja Yi Sun merasakan tekanan, baik dari warga maupun pejabat di istana untuk menyelesaikan persoalan ini.
Gak hanya serangan dari luar, situasi politik di dalam istana pun tengah bergejolak. Kubu Ratu dan Ibu Suri saling bersaing untuk mendapat kekuasaan tertinggi. Meski posisinya adalah Raja, Yi Sun tidak punya cukup kekuatan untuk menengahi intrik politik tersebut.
Raja Yi Sun sering dihasut oleh keluarga istrinya. Kakak dari Ratu terus membisikinya rumor dan fitnah mengenai Yi In (Jo Jung Suk) yang akan menggulingkannya. Padahal Yi In merupakan adik yang setia pada Yi Sun.
Posisi sebagai Raja membuat Yi Sun jadi sasaran dan ancaman dari berbagai pihak. Ia jadi sulit melihat siapa yang setia dan siapa yang berkhianat. Situasinya tambah sulit sebab ia merasa tidak punya support system yang baik. Ia bahkan memusuhi adiknya dan seorang pejabat yang aslinya setia padanya.
Kesehatan Yi Sun juga diketahui semakin memburuk. Ia sering batuk, muntah, dan kolaps. Bukan hanya kesehatan fisik, tapi mentalnya juga kian terganggu. Ia terus-menerus curiga, cemas, dan paranoid.
Kelima poin di atas adalah beberapa alasan yang membuat Yi Sun jadi toksik. Ia yang awalnya bijak dan penyayang, kini jadi jahat terutama pada adiknya sendiri. Perubahan ini menyedihkan apalagi ia seperti itu hingga akhir hayatnya di drakor Captivating the King.