5 Alasan Sun Chaek Ingin Nolak Lamaran di The First Night with Duke

- Sun Chaek menolak lamaran karena malam pertama dianggap kesalahan dan terlalu cepat untuk menikah.
- Sun Chaek merasa bersalah merebut kekasih orang, belum puas menikmati dunia fiksi, dan tidak ingin terlibat politik istana.
- Sun Chaek tidak tertarik pada pernikahan karena banyak tujuannya di dunia novel yang belum tercapai.
Pernikahan tak jarang digambarkan sebagai puncak romansa dalam drama Korea. Namun, tidak semua tokoh ingin langsung menutup kisahnya dengan janji suci. Dalam drakor The First Night with Duke, Sun Chaek (Seohyun SNSD) justru membuat keputusan yang mengejutkan. Ia ingin menolak lamaran dari pangeran Gyeongseong (Ok Taecyeon).
Padahal, mereka baru saja berbagi malam penuh keintiman yang membuat pangeran Gyeongseong menganggapnya sebagai cinta sungguhan. Di sisi lain, Sun Chaek belum siap untuk menikah. Inilah lima alasan yang mengungkap isi hati Sun Chaek dan kenapa ia lebih memilih menunda lamaran pertama.
1. Sun Chaek menganggap malam pertamanya sebagai kesalahan

Meski malam itu terasa magis, bagi Sun Chaek, cinta yang hanya bertumbuh dalam satu malam belum cukup jadi alasan untuknya menikah. Hubungannya dengan pangeran Gyeongseong masih baru, bahkan terlalu baru untuk dibalut komitmen seumur hidup. Ia tidak mau mengikat diri hanya karena momen emosional yang memabukkan.
Selain itu, Sun Chaek tidak benar-benar sadar di malam pertamanya karena mabuk berat. Seolah belum cukup, lamaran datang terlalu cepat, bahkan sebelum ia mengenal perasaannya lebih dalam. Bukan melompat karena didorong suasana. Dalam dunia yang indah seperti novel, ia tetap ingin membuat keputusan yang nyata.
2. Sun Chaek merasa dirinya merebut kekasih orang

Sun Chaek sendiri masih belum bisa mengabaikan garis takdir dunia tempat ia tinggal sekarang. Ia tahu dalam versi asli cerita novel favoritnya, sang pangeran seharusnya menikah dengan Eun Ae (Kwon Han Sol), tokoh utama sesungguhnya. Sekalipun ia sadar perasaannya bisa kapan saja tumbuh untuk Gyeongseong.
Ia berpikir bahwa dirinya merebut kekasih orang, membohongi kenyataan bahwa dirinya semacam gangguan naratif untuk karakter kesukaannya. Ada rasa bersalah yang mampir, bahkan takut kehadirannya mengubah alur hidup orang lain. Ia bertanya-tanya tentang perasaannya dan berakhir ingin menolak lamaran.
3. Belum puas menikmati dunia fiksi

Sejak masuk ke dunia novel, hidup Sun Chaek bisa dibilang berubah drastis. Segalanya terasa lebih berwarna, penuh kebebasan dan alur lain yang bisa dia kendalikan. Ia belum siap melepaskan semua itu demi status istri seorang pangeran. Baginya, lamaran itu terasa seperti akhir dari petualangan.
Ia belum sempat menjelajahi keindahan dunia fiksi seluruhnya atau jika itu hanya sekadar duduk seharian di bawah pohon tanpa memikirkan apa-apa. Ia ingin hidup untuk dirinya sendiri dulu, sebelum hidup bersama orang lain. Bagi Sun Chaek, hidup di dunia novel ini terlalu sayang jika hanya dihabiskan untuk urusan istana dan keluarga kerajaan.
4. Tidak mau terlibat politik istana

Pangeran Gyeongseong bukan hanya sosok romantis yang juga tampon. Hebatnya, dia juga tangan kanan raja, sosok penting dalam strategi politik kerajaan. Menikah dengannya berarti terlibat dalam urusan istana, konflik kekuasaan, dan intrik yang jauh dari kata sederhana.
Sun Chaek tidak pernah tertarik pada semua itu, melainkan hanya ingin hidup tenang sebelum kembali ke real life. Menjadi bagian dari keluarga bangsawan saja sudah cukup merenggut kebebasan. Bagi Sun Chaek, menolak lamaran bukan berarti menolak cinta. Ini membuktikan bahwa dirinya tidak cukup serakah menggunakan identitasnya yang sementara.
5. Banyak tujuannya di dunia novel yang belum tercapai

Sun Chaek tidak menutup diri dari cinta, tapi soal pernikahan terasa terlalu jauh untuk dibayangkan. Terlebih lamaran datang dari pangeran Gyeongseong, sosok pria yang tidak pernah dia bayangkan. Ia bahkan belum selesai mengenal identitas barunya sekarang. Tujuannya pun banyak yang belum tercapai.
Ia tidak ingin menikah hanya karena situasi atau karena orang yang melamarnya seorang pangeran. Ia ingin menikah karena ia benar-benar ingin, dengan penuh kesadaran dan kesiapan. Jadi, menolak pernikahan itu sendiri bukan karena tak mencintai, tapi karena terlalu mencintai hidup yang belum sepenuhnya ia pahami.
Tidak ada yang tahu seperti apa masa depan. Begitu pula Sun Chaek yang sejatinya telah masuk ke dunia novel, cerita yang ia hapal di luar kepala. Lamaran dari pangeran Gyeongseong adalah godaan besar. Namun, hidup bukan tentang terburu-buru memenuhi harapan orang lain, bukan?