5 Alasan Taeyong Lebih Baik Jadi Seung Cheon Saja di The Golden Spoon

The Golden Spoon (2022) bercerita tentang Lee Seung Cheon yang mengganti orangtuanya demi menjadi kaya raya. Di sisi lain, Hwang Taeyong menjalani kehidupannya sebagai Seung Cheon karena sendok emas.
Di episode pekan depan, Taeyong akan kembali menjadi dirinya sendiri. Ini dia 5 alasan kenapa Taeyong lebih baik jadi Seung Cheon.
1. Meski miskin, gak mau harga dirinya diinjak-injak

Lee Seung Cheon (Yook Sung Jae) yang terlahir miskin dan sudah terbiasa diperlakukan tidak adil terkadang memilih pasrah. Berbeda dengan Hwang Taeyong (Lee Jong Won) yang terlahir kaya.
Taeyong tidak pernah mau menerima bantuan dari Seung Cheon secara cuma-cuma. Ia juga akan melawan jika diinjak-injak oleh teman-temannya semasa SMA. Bahkan beberapa kali Taeyong menolak tawaran pekerjaan yang menurutnya hanya atas dasar kasihan. Ia juga memilih bekerja keras daripada meminta-minta bantuan orang lain.
2. Bisa bantu Na Ju Hee biar gak ditipu kakak-kakaknya

Saat Taeyong masih menjadi anak orang kaya, ia dinilai kurang kompeten. Ia kurang paham tentang bisnis dan juga isu terkini yang selama ini harus dipelajari. Namun ketika menjadi Seung Cheon, sisi lain Taeyong justru banjir pujian. Meski dari keluarga miskin, pengetahuannya tidak sembarangan.
Selain itu, ia juga mahir berbahasa Prancis, padahal seharusnya Seung Cheon belum pernah ke luar negeri. Taeyong juga membantu Na Ju Hee (Jung Chae Yeon) agar tidak ditipu oleh kakak-kakaknya.
3. Best boy banget! Gak mau tukar orangtuanya demi jadi orang kaya pakai sendok emas

Di episode 12, akhirnya Taeyong tahu rahasia di balik sendok emas. Ia juga berniat makan sebanyak tiga kali di rumah aslinya agar kembali menjadi orang kaya.
Mengetahui hal itu, Seung Cheon berusaha menukar sendok emas Taeyong dan menantangnya untuk makan di rumah aslinya. Sayangnya, Taeyong justru tidak jadi makan untuk ketiga kalinya.
Ia tidak ingin melepas orangtua dan keluarga Seung Cheon. Lebih baik ia hidup serba kekurangan daripada harus kehilangan kasih sayang tersebut.
4. Gak sering kena serangan panik karena jauh dari pamannya

Taeyong asli juga memiliki trauma terhadap kejadian penembakan di masa lalu. Ia menjadi satu-satunya saksi dari aksi penembakan massal yang dilakukan pamannya, Seo Joon Tae (Chang Ryul).
Selain itu, Taeyong tidak pernah bisa melawan ketika diganggu oleh Seo Joon Tae. Ia selalu terkena serangan panik dan kembali mengingat traumanya.
Ketika menjadi Seung Cheon, Taeyong justru jarang merasakan serangan panik tersebut. Ia juga tidak pernah lagi bertemu pamannya tersebut.
5. Menghargai apa yang diberikan orangtuanya, sekecil apa pun

Seung Cheon yang terlahir sebagai orang miskin terkadang tidak bersyukur. Ia juga selalu perhitungan dan tidak ingin uang hasil kerja kerasnya dipakai oleh keluarganya.
Berbeda dengan Taeyong saat menjadi Seung Cheon. Ia dengan senang hati menerima uang jajan yang jumlahnya kecil dari ayah Seung Cheon, Lee Cheol (Choi Dae Chul).
Saat ibu Seung Cheon, Jin Sun Hye (Han Chae Ah) memberinya hadiah di hari ulang tahun. Taeyong justru menolak dan berkata jika hadiah itu seharusnya ditujukan kepada ibu Seung Cheon yang sudah mengandung dan melahirkan dirinya.
Taeyong selalu menghargai makanan yang dimasak oleh Jin Sun Hye. Bahkan ia tidak segan menghajar ayah Oh Yeo Jin (Yeon Woo), yaitu CEO Oh Dong Pil (Jang Hyuk Jin), saat hendak melecehkan sang ibu.
Saat hidup menjadi Seung Cheon, Taeyong justru terlihat lebih bahagia, lho. Kira-kira ending-nya mereka bakal gimana, ya?