5 Coping Mechanism Bok Gwi Joo di The Atypical Family, Gak Sehat!
Dalam drama The Atypical Family, Bok Gwi Joo (Jang Ki Yong) mengalami depresi karena ditinggal sang istri di usia muda. Akibat kondisi tersebut, Bok Gwi Joo kesulitan untuk melanjutkan hidupnya dan tidak mampu mengurus putrinya sendiri.
Meski cara-cara yang ia terapkan tidaklah sehat, Bok Gwi Joo memiliki coping mechanism tersendiri untuk bertahan di tengah depresi tersebut. Apa saja cara Bok Gwi Joo untuk atasi depresi di The Atypical Family? Cari tahu di bawah ini, ya!
1. Mengisolasi diri dari lingkungan
Depresi yang diderita Bok Gwi Joo tidak hanya mempengaruhi kesehatan mentalnya, tetapi juga berdampak pada fisiknya. Akibatnya, ia tidak memiliki energi untuk beraktivitas seperti orang pada umumnya. Oleh karena itu, Bok Gwi Joo pun tak suka berbaur dengan orang-orang di sekitarnya dan selalu mengisolasi dirinya di rumah.
2. Menghabiskan waktu untuk tidur
Berhubung ia sering menghabiskan waktunya di rumah, Bok Gwi Joo selalu mengurung diri di kamar dan tidur sepanjang hari. Ia hanya akan keluar saat ingin berbicara dengan putrinya atau kehabisan alkohol di kamarnya. Kebiasaan buruknya tersebut tak ayal membuat ibunya sangat khawatir terhadap kondisi mental Bok Gwi Joo.
3. Menghindari masalah
Karena terlalu larut dalam trauma masa lalunya, Bok Gwi Joo selalu menghindari masalah yang timbul karena dirinya. Hati Bok Gwi Joo hanya akan tergerak jika ada sesuatu yang menyangkut dengan putrinya. Selebihnya, ia akan membiarkan kedua orang tuanya atau kakaknya yang mengurus masalahnya.
4. Minum minuman beralkohol
Untuk menghapus rasa sakitnya, Bok Gwi Joo selalu melakukan pelarian ke alkohol. Saat kehabisan stok alkohol, Bok Gwi Joo sendiri selalu bersikap agresif dan ceroboh sehingga ia sangat rentan untuk terluka. Namun, nasihat orang tuanya pun tidak mempan untuk menghentikan ketergantungan Bok Gwi Joo terhadap alkohol.
5. Merokok saat stres
Selain minum alkohol, Bok Gwi Joo juga kerap merokok untuk meringankan beban yang ada di pikirannya. Namun, hal itu tentunya hanya menjadi solusi temporer bagi kondisi Bok Gwi Joo. Pasalnya, ia akan kembali merasa stres ketika mengingat kepergian mendiang istrinya dan melupakan tanggung jawabnya sebagai seorang anak dan ayah.
Cara-cara yang dilakukan Bok Gwi Joo di atas merupakan bentuk coping mechanism yang buruk dan tidak patut ditiru. Sebab, semua hal itu membuat dirinya semakin tenggelam dalam kemelut depresi. Mampukah Bok Gwi Joo bangkit dari keterpurukan demi keluarganya? Nantikan terus kelanjutan kisahnya di The Atypical Family, ya!
