5 Ekspektasi yang Memotivasi Jo Jae Mi dalam Drakor Mr. Plankton
Dalam drakor Mr. Plankton, ekspektasi merupakan bagian terpenting yang membangkitkan Jo Jae Mi (Lee Yoo Mi) dari keterpurukan. Karakter ini mematahkan anggapan bahwa ekspektasi hanya akan membebankan. Padahal, hal inilah yang membuatnya bertahan.
Ekspektasi Jae Mi tentang romantisme kehidupan menularkan semangat yang sepadan. Melalui tayangan drama Mr. Plankton pula kita sebagai penonton disuap dengan konsep ekspektasi dan realitas sangat mungkin sejalan. Berikut ekspektasi Jo Jae Mi yang memotivasi dirinya untuk berusaha jadi versi terbaik.
1. Berharap jadi ibu yang baik di masa depan
Salah satu ekspektasi Jo Jae Mi adalah menjadi seorang ibu. Ada alasan menyentuh di balik harapan satu ini. Keinginan Jae Mi menjadi ibu yang baik karena semasa hidup, ia tidak mengenal siapa ibunya dan tidak pernah merasakan kasih sayang ibu kandung.
Meskipun telah divonis mengalami menopause dini, Jae Mi tetap terbawa pengaruh positif dari harapannya. Lewat ekspektasi, Jae Mi banyak belajar tentang bagaimana menjadi ibu dan istri idaman. Ia jadi pribadi yang bijak dan terus belajar jadi versi yang lebih baik.
2. Percaya bahwa cinta itu indah
Ada yang sudah mengalami kegagalan, lalu menyerah. Ada pula yang tidak berhenti dan berusaha lebih baik untuk mencapai tujuan. Dalam konteks percintaan, Jo Jae Mi selalu percaya bahwa cinta itu benar adanya. Bahkan pemikiran ini tetap ia tanamkan walau sudah pernah ditinggalkan.
Mempercayai cinta adalah salah satu cara Jae Mi untuk bisa tetap menikmati hidup. Tak bisa dimungkiri bahwa keputusasaan sempat dialami. Namun, pola pikir yang positif tetang cinta dan kasih sayang membuatnya bisa melewati masalah dengan sentuhan perasaan.
3. Komitmen dengan seseorang
Ketika sudah lama bersama pasangan, namun belum juga mendapat kepastian tentu bikin diri sendiri bimbang. Perasaan ini juga pernah dialami oleh Jo Jae Mi ketika masih bersama Hae Jo (Woo Do Hwan), kekasih yang membersamainya tiga tahun terakhir.
Hubungan mereka yang kandas pernah membuat Jae Mi terpuruk. Beruntung dengan ekspektasi yang ia tanamkan, Jae Mi bisa bangkit. Ia pun menemukan seorang pria yang menawarkan komitmen dan kesetiaan untuk membersamai dirinya di kala susah dan senang.
4. Bertahan di tengah krisis
Jo Jae Mi yang tidak memiliki modal di tengah krisis pendewasaan tetap bisa bertahan karena memiliki keyakinan tinggi untuk survive. Ia menikmati sesuatu yang baik dan mengusir pikiran buruk seolah-olah semua hal bisa ia lalui pada akhirnya.
Ia percaya bahwa ada happy ending untuk dirinya. Semua yang terjadi, baik senang maupun sedih, pasti ada makna yang berkesan. Sekalipun itu saat dikhianati, mendapat rintangan pekerjaan, dan hilang tujuan. Satu per satu krisis hidup yang akhirnya terlewati seiring waktu.
5. Akhir baik dari sebuah penantian panjang
Selama ini, Jo Jae Mi dan keyakinannya berhasil membuka momen tak terduga. Misalnya penantian panjangnya soal pasangan. Ia yakin penantian yang telah dijalaninya tidak akan sia-sia dan punya hasil akhir yang membahagiakan. Apa yang ia yakini pun terjawab.
Hadirnya Eo Heung (Oh Jung Se) telah memberi warna baru. Meskipun awalnya tidak berlandaskan perasaan, hubungan mereka berkembang menjadi lebih baik. Semua hal yang Heung berikan adalah apa yang Jae Mi butuhkan. Ia rela berkorban demi Jae Mi, sesuatu yang Jae Mi impikan dari pasangannya di masa depan.
Ekspektasi yang baik adalah harapan yang bisa memotivasi diri. Tak jauh dari yang diterapkan oleh tokoh Jo Jae Mi dalam drakor Mr. Plankton, ekspektasi itu sendiri bisa mengubah perilaku. Berhenti meragukan diri, karena modal utama dalam kebahagiaan juga soal keyakinan.
