Love to Hate You merupakan drakor romcom orisinal Netflix yang mencuri perhatian. Kisah ringan serta romantis tentang perjalanan cinta antara aktor dan pengacara yang awalnya penuh stigma, sukses menarik atensi.
Di balik kisah romantis couple utama dalam drakor ini, terselip banyak pelajaran cinta yang menginspirasi. Mulai dari pentingnya menjaga komunikasi hingga perlunya saling memahami antara pasangan, berikut lima fakta pelajaran cinta inspiratif dari drakor Love to Hate You.
Saling mencintai saja gak cukup untuk menjaga hubungan tetap awet dan sehat. Aspek lainnya, seperti mampu memahami karakter hingga bersedia menerima masa lalu masing-masing juga penting untuk dimiliki dalam sebuah hubungan romansa.
Hal inilah yang digambarkan oleh Nam Kang Ho (Yoo Teo) dan Yeo Mi Ran (Kim Ok Vin) di Love to Hate You. Kang Ho mampu menerima masa lalu sang kekasih yang dulu bergonta-ganti pasangan karena alasan tertentu. Ia juga mengerti alasan mengapa Mi Ran memegang teguh prinsip feminisme.
Di sisi lain, Mi Ran pun memahami alasan Kang Ho sempat berpandangan negatif terhadap perempuan. Ia juga menerima dengan baik tanpa rasa cemburu berlebihan tentang kisah cinta masa lalu sang kekasih dengan salah satu aktris terkenal.
Sejak awal berpacaran, baik Mi Ran maupun Kang Ho bersikap saling terbuka. Mereka kerap bicara dari hati ke hati tentang masa lalu, keluarga, teman, kesibukan, bahkan pandangan masing-masing terkait pernikahan.
Menjaga komunikasi tetap terbuka dan hangat, membantu keduanya untuk bisa lebih saling memahami. Selain itu, dengan saling bersikap jujur tentang berbagai masalah, couple ini bisa menghindari salah paham yang berujung pada pertengkaran akibat kebohongan atau ketidakjujuran dari salah satu pihak.
Pertemuan dengan seseorang yang ditakdirkan jadi jodoh kita memang kerap sulit ditebak waktu, tempat, hingga momennya. Hal ini terlihat pula dalam couple utama Love to Hate You yang menjadi semakin dekat setelah Mi Ran bekerja di firma yang menangani kasus artis di agensi Kang Ho.
Gak hanya itu, second couple drakor ini, yakni Do Won Jun (Kim Ji Hoon) dan Shin Na Eun (Go Won Hee) juga menunjukkan hal ini. Berawal dari membahas kontrak pacaran antara Kang Ho dan Na Eun, siapa sangka keduanya justru ikutan cinlok dan akhirnya menjalin hubungan.
Mencintai apa adanya itu memang penting. Namun meng-upgrade pribadi kita alias memantaskan diri agar menjadi lebih sepadan dengan pasangan juga gak kalah pentingnya. Bukan soal penampilan luar, melainkan inner beauty.
Misalnya, dengan mengubah pola pikir keliru dan menghapus stigma yang sebelumnya dipegang. Dengan begitu, gak hanya serasi dalam soal sudut pandang dengan pasangan tapi ini juga bisa mengubah diri kita jadi sosok yang lebih baik.
Kang Ho dan Mi Ran sama-sama punya pandangan negatif terkait lawan jenis masing-masing. Namun perlahan mereka bisa mengubah mindset dan menjadi lebih positif ketika terlibat dengan lawan jenis.
Contohnya saja, Kang Ho gak lagi bersikap sinis pada aktris yang jadi lawan mainnya. Sementara Mi Ran berhenti menyamaratakan bahwa semua cowok itu gak setia.
Hubungan percintaan gak melulu soal dua orang saja, tapi juga menyangkut keluarga dan lingkungan sosial masing-masing. Karena itu, ada baiknya agar menjaga hubungan baik dengan circle sosial pasangan.
Di Love to Hate You, contohnya. Baik Mi Ran dan Kang Ho berusaha akrab dengan circle masing-masing. Kang Ho bersikap baik pada keluarga dan teman-teman pacarnya. Begitu pula Mi Ran yang mencoba diterima oleh penggemar dari sang kekasih.
Meski genre romcom kerap dinilai kurang masuk akal dalam hal cerita, tapi tetap ada pelajaran-pelajaran penting soal cinta dalam drakor Love to Hate You. Pelajaran-pelajaran ini juga cukup relevan untuk diterapkan dalam hubungan di kehidupan nyata.