Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Perkembangan Karakter Do Hyeon Seo di Soundtrack #2

cuplikan drama Soundtrack #2 (instagram.com/goldnewrok)

Diperankan dengan apik oleh Geum Sae Rok, karakter Do Hyeon Seo sukses mencuri atensi penonton drakor Soundtrack #2. Ia merupakan pianis berbakat sekaligus sosok pekerja keras.

Di balik kelebihannya, Do Hyeon Seo menyimpan banyak kekhawatiran tentang dirinya maupun masa depannya. Ia begitu berhati-hati dan memandang segalanya terlalu realistis. Alih-alih bikin bahagia, hal ini justru kerap membuat Do Hyeon Seo menderita.

Namun, seiring jalannya cerita, ditunjukkan perkembangan karakter Do Hyeon Seo ke arah yang lebih baik. Simak rangkumannya sampai selesai, ya.

1. Do Hyeon Seon kian menikmati saat-saat dirinya bermain piano

cuplikan drama Soundtrack #2 (instagram.com/goldnewrok)

Awalnya, Do Hyeon Seo selalu tampak terbebani dalam menjalani harinya. Kewajiban untuk memenuhi kebutuhan hidup menjadi sebagian besar hal yang menyita pikirannya. Tak ayal, ia ingin menyerah akan impiannya sebagai pianis.

Namun, pemikirannya itu berubah saat ia memutuskan bekerja sama dengan K (Sohn Jeong Hyuck) dan Ji Su Ho (Noh Sang Hyun) untuk menggarap proyek "Da Capo". Hyeon Seo kira itu akan jadi momen kali terakhir kali baginya bermain piano.

Alih-alih demikian, itu justru jadi momen Hyeon Seo terlihat sangat bahagia dan menikmati permainan pianonya. Terlebih, saat proyek musik mereka menuai sukses. Hyeon Seo pun kian memantabkan hati untuk gak melepaskannya kariernya sebagai pianis.

2. Ia lebih bisa berdamai dengan kekurangan dirinya

cuplikan drama Soundtrack #2 (instagram.com/goldnewrok)

Memiliki kompleks inferioritas, membuat Do Hyeon Seo kerap meragukan kemampuan dirinya. Hal ini bukan tanpa sebab. Do Hyeon Seo cenderung bersikap keras pada dirinya. Apalagi mengingat kondisi ekonominya yang tak menentu.

Ia merasa tak punya waktu untuk bermimpi tinggi. Tak jarang pula, impian indah hanya dianggapnya sebagai fantasi. Terlebih, saat Hyeon Seo berhadapan dengan Ji Su Ho yang selalu terlihat optimis terhadap masa depan.

Pernah menjalani operasi pergelangan tangan juga jadi salah satu penyebab Hyeon Seo merasa rendah diri. Namun, lambat laun, ia mulai belajar untuk menerima kekurangan dirinya itu. Buktinya di samping membuka restoran, Hyeon Seo masih dengan aktif melakoni profesinya sebagai pianis.

3. Tak lagi insecure, ia lebih mencintai dirinya sendiri

cuplikan drama Soundtrack #2 (instagram.com/goldnewrok)

Momen saat hubungannya dengan Ji Su Ho kembali kandas, jadi momen titik balik bagi Hyeon Seo. Ia menyadari, bahwa kapanpun dirinya bertemu dengan Su Ho, hubungan mereka akan selalu berakhir sama. Jika Hyeon Seo sendiri gak mengubah dirinya.

Maka usai berdamai dengan dirinya, Hyeon Seo pun menyadari, bahwa selama ini ia tidak bisa sepenuhnya mencintai piano sekaligus Ji Su Ho. Lantaran, ia belum mencintai dirinya sendiri. Berusaha mengatasi insekuritasnya, Hyeon Seo juga sadar, jika impiannya pun layak mendapatkan pujian dari dirinya sendiri.

4. Ia kian berani mewujudkan impiannya

cuplikan drama Soundtrack #2 (instagram.com/goldnewrok)
cuplikan drama Soundtrack #2 (instagram.com/goldnewrok)

Selain memantabkan diri untuk gak menyerah terhadap kariernya sebagai pianis, Do Hyeon Seo juga mulai berani untuk mewujudkan impiannya yang lain. Dulunya, ia bercita-cita pergi ke Santiago bersama Ji Su Ho. Namun ia menganggap, bahwa perjalanan ke sana hanya ditujukan bagi orang kaya.

Do Hyeon Seo merasa dirinya tak cukup layak melakukan healing trip. Sekian tahun kemudian, ia baru memahami ucapan Ji Su Ho, bahwa hatinya harus berlimpah dulu sebelum benar-benar menjadi kaya. Do Hyeon Seo pun memutuskan untuk mewujudkan impiannya yang sempat tertunda itu. Bersama Ji Su Ho, ia melakukan perjalanan ke Santiago.

5. Do Hyeon Seo tak lagi segan meminta bantuan

cuplikan drama Soundtrack #2 (instagram.com/goldnewrok)

Semula, Do Hyeon Seo selalu enggan untuk membicarakan kesulitannya dengan orang lain. Ia juga tampak berat meminta atau menerima bantuan, bahkan dari orang terkasihnya. Misalnya, ketika Ji Su Ho membantunya membayar sewa rumah, Do Hyeon Seo begitu marah besar padanya.

Ia sangat benci perasaan berutang budi. Namun, usai berdamai dengan dirinya dan berkat saran sang sahabat, Do Hyeon Seo pun tak lagi menolak bantuan Ji Su Ho. Bahkan, gadis itulah yang kini berinisiatif meminta bantuan pada orang yang disayanginya itu.

Tak seperti 4 tahun silam, saat dirinya kesal lantaran Ji Su Ho menawarkan bantuan membawakan tasnya yang berat. Kini, saat ransel Do Hyeon Seo tiba-tiba jatuh dan ditopang oleh Ji Su Ho, Do Hyeon Seo justru merasa senang. Karena dianggap berat, Do Hyeon Seo pun tak lagi segan meminta bantuan pada Ji Su Ho.

Sejumlah poin di atas membuktikan, bahwa Do Hyeon Seo telah banyak berubah. Tentu, hal ini tak lepas dari lingkungan gadis itu yang suportif. Berkat Ji Su Ho dan orang-orang tedekatnya, Do Hyeon Seo pun kian bertumbuh jadi jauh lebih baik.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Kris Monika
EditorKris Monika
Follow Us