5 Prinsip Hidup Ratu Wongyeong di The Queen Who Crowns

Proses kudeta Raja Taejong memang diawalinya karena sakit hati pada ayahnya, Raja Taesang (Lee Sung Min), karena menobatkan saudara tirinya sebagai putra mahkota. Penasehat kerajaan saat itu memang menganggap jika Raja Taejong sangat kejam sehingga gak pantas menjabat sebagai raja. Namun, peperangan pun pecah ketika Raja Taejong akan dibunuh oleh salah satu orang kepercayaan Raja Taesang. 

Sebagai istri, Ratu Wongyeong akhirnya memanggil Raja Taejong pulang dengan alasan sakit. Dia memfasilitasi Raja Taejong senjata perang dan baju baja. Ratu gak berhenti menjadikan keluarga sebagai prioritasnya saat itu saja. 

Di tengah konfliknya dengan Raja, Ratu tetap memprioritaskan keselamatan suaminya. Dia berusaha memberikan informasi akurat mengenai pergerakan musuh kerajaan.

Meskipun jabatannya sebagai Ratu, dia sangat paham jika dirinya adalah salah satu pendukung Raja. Keluarga Ratu Wongyeong memang dikenal punya latar belakang kuat. Namun, dia tetap mempertahankan kejujuran dan selalu bersikap adil.  

Hal ini terbukti ketika dua adik Ratu diasingkan oleh Raja Taejong. Ratu sangat paham jika Raja melakukan ini untuk melemahkan kekuatan keluarganya. Namun, dia juga yakin jika para adiknya melakukan tindak korupsi demi keuntungan pribadi.

Dalam kasus harga rumah yang tinggi, ratu melakukan inspeksi langsung ke rakyat. Dia mendapati banyak rakyat kehilangan rumah karena dibeli murah oleh salah satu pejabat kerajaan. Dalam kasus ini, ratu jelas mengajak pejabat tersebut berperang. 

Beberapa kali, ratu sempat dijebak oleh pejabat tersebut. Bahkan, raja juga membunuh orang yang memberikan informasi rahasia pada ratu. Namun, prinsip ratu sepertinya gak mudah goyah. Dia meyakini jika para pejabat harusnya melayani rakyat agar hidup mereka damai dan aman.

Chae Ryeong (Lee E Dam) adalah salah satu bukti kasih sayang Ratu Wongyeong. Dia dulunya adalah anak sebatang kara yang suka mencuri demi sesuap nasi. Sebelum menikah, Ratu Wongyeong mengajak Chae Ryeong hidup di rumahnya dan bekerja di sana.  

Setelah dinobatkan menjadi Ratu, Chae Ryeong juga diajak ke istana dan menjadi salah satu dayangnya. Namun, setelah dijadikan selir oleh Raja, Chae Ryeong melakukan banyak kecurangan agar menjadi salah satu istri kesayangan Raja. Awalnya, Ratu memaklumi perilaku Chae Ryeong selagi gak merugikan kerajaan. Akan tetapi, perilaku Chae Ryeong semakin buruk hingga melakukan kecurangan. 

Ratu pun mengasingkan Chae Ryeong keluar istana selama 5 tahun. Namun, dia kembali memasuki istana dengan izin Ratu.

Raja Taejong jelas ketakutan jika anaknya kembali merebutkan tahta, seperti dia dan saudara seayahnya dulu. Namun, Raja Taejong seakan lupa jika ibu dari anak-anaknya adalah Ratu Wongyeong yang sejak dulu mengingatkan untuk menghindari pertumpahan darah. Seakan tahu kemampuan masing-masing, pangeran agung Yangnyeong (Moon Sung Hyun) gak merasakan sakit hati ketika dicopot sebagai putra mahkota. 

Dia bahkan dengan berani berkomitmen pada ibunya untuk membantu sang adik, pangeran agung Chungnyeong (Park Sang Hoon), ketika menjabat. Dia sangat percaya diri jika adiknya punya kualitas sebagai Raja Joseon selanjutnya. Kedua saudara tersebut sangat yakin jika sosok ibunya yang membuat mereka bisa akur satu sama lain. 

Prinsip hidup yang dianut Ratu Wongyeong ini punya pengaruh besar pada keberlangsungan hubungannya dengan Raja maupun para anaknya. Mereka seakan paham jika sosok sang ibu yang menjadikan hidupnya rukun. Menurutmu, apakah ada prinsip hidup Ratu Wongyeong yang perlu diketahui lagi di drakor The Queen Who Crowns?