7 Alasan Bebasnya Ji Su Bukan Keberuntungan di Beyond the Bar

- Simpati orang-orang pada Choi Ji Su menghasilkan 'persidangan' rahasia untuk hak hidup
- Dorongan di balik 'persidangan' adalah cinta untuk korban, Min Sol, dan tanggung jawab dewasa
- Kasus Choi Ji Su menjadi pengingat bahwa keadilan lahir dari hati nurani manusia, bukan hanya ruang sidang
Dokter Choi Ji Su (Joo Bo Bi) harus mengalami kehidupan menyakitkan usai garis takdir menghubungkan dirinya dengan seorang pelaku kejahatan pada anak-anak, Kim Byeong Su (Jung Yeon) di drakor Beyond the Bar. Dia dituduh telah sengaja membunuh sosok pelaku tersebut saat berada dalam sebuah penerbangan internasional.
Namun, berkat kepiawaian tim pengacara dari Firma Hukum Yullim, dirinya berhasil terbebas dari hukuman. Bebasnya Choi Ji Su disebut oleh Yoon Seok Hoon (Lee Jin Uk) bukan sebuah keberuntungan. Mengapa demikian? Berikut alasannya.
1. Semua orang yang simpati pada Choi Ji Su, telah diam-diam mengadakan 'persidangan' di sudut tersembunyi hati mereka, mendebatkan hak untuk hidup

2. Ada satu dorongan di balik 'persidangan' rahasia mereka, yakni rasa cinta untuk korban, Min Sol

3. Hal tersebut lahir dari penyesalan dan tanggung jawab orang dewasa yang gagal melindungi anak-anak yang layak tumbuh dengan cinta dan perhatian

4. Cinta yang terlambat dan putusan mereka, didorong oleh amarah terhadap orang yang menghancurkan kehidupan anak kecil korban Kim Byeong Su ini

5. Tidak peduli apakah kematian Byeong Su disengaja atau tidak, yang penting adalah fakta bahwa keberadaannya tetap menjadi luka terbuka bagi Min Sol

6. Perasaan itu menjadi permohonan tulus untuk pembebasan orang yang mengambil nyawa anak-anak

7. Kematian Kim Byeong Su telah membawa sedikit keadilan ke dunia bagi mereka yang menginginkan kematian penjahat terhadap anak ini

Bebasnya Dokter Choi Ji Su di Beyond the Bar jelas bukan semata-mata soal keberuntungan atau kecerdikan tim hukum. Lebih dari itu, ia terbebas karena adanya simpati, penyesalan, dan amarah orang-orang yang merasa suara hati mereka terwakili lewat dirinya. Kasus Choi Ji Su menjadi pengingat bahwa terkadang keadilan bukan hanya lahir dari ruang sidang, melainkan juga dari hati nurani manusia.