Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Bukti Lingkungan Kerja Toksik Go Eun Ha di My Sweet Mobster 

Han Sun Hwa di drakor My Sweet Mobster (instagram.com/jtbcdrama)

Dalam drama Korea My Sweet Mobster (2024), Go Eun Ha (Han Sun Hwa) diceritakan sebagai content creator anak di wetoube. Ia punya idealisme bahwa bermain dan bergembira itu tidak harus mahal.

Sayangnya, idealisme tersebut bertentangan dengan agensi yang menaunginya, Macaron Soft yang lebih mengutamakan keuntungan. Hal itu kerap membuatnya tertekan. Miliki tekanan kerja yang tinggi, inilah deretan bukti mengenai betapa toksiknya lingkungan kerja Go Eun Ha.

1. CEO Macaron Soft, Ma Young Ho (Yeon Je Wook) selalu memaksa Go Eun Ha untuk mempromosikan set mainan hal di channel wetoube miliknya

Yeon Je Wook di drakor My Sweet Mobster (instagram.com/jtbcdrama)

2. Ia hanya memprioritaskan keuntungan tanpa mempedulikan, apakah mainan tersebut mampu dijangkau oleh semua kalangan atau tidak

Han Sun Hwa di drakor My Sweet Mobster (instagram.com/jtbcdrama)

3. Jika Eun Ha menolak, sang CEO mengancam akan memutuskan kontrak kerja perempuan pekerja keras tersebut

Han Sun Hwa di drakor My Sweet Mobster (instagram.com/jtbcdrama)

4. Alhasil, meski bertentangan dengan idealismenya, Eun Ha terpaksa mempromosikan set mainan yang harganya tak masuk akal itu

Han Sun Hwa di drakor My Sweet Mobster (instagram.com/jtbcdrama)

5. Tak berhenti di situ, ia juga sering dibandingkan dengan content creator lain yang memiliki jumlah views lebih tinggi darinya

Song Seo Rin di drakor My Sweet Mobster (instagram.com/seoriraa)

6. Totalitas Eun Ha dalam membuat content edukatif tak akan pernah dihargai oleh sang atasan jika tak menghasilkan keuntungan

Han Sun Hwa di drakor My Sweet Mobster (instagram.com/jtbcdrama)

7. Belum lagi, content creator lain sering menggunjingkan idelismenya dari belakang karena dianggap sok benar

still cuts drakor My Sweet Mobster (instagram.com/jtbcdrama)

Harus tunduk pada tekanan atasan, Go Eun Ha terpaksa menggeser idealismenya demi bertahan di dunia kerja yang keras. Jika ia tetap teguh pada idealismenya, bukan hanya atasan, sesama content creator pun akan ikut mencercanya habis-habisan. Betul-betul gambaran dari sebuah lingkungan kerja yang toksik, bukan?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Eneng Anita
EditorEneng Anita
Follow Us