7 Cara Tim Pro Bono Dibungkam Secara Halus di Pro Bono

Di Pro Bono, ancaman terbesar bagi tim Pro Bono bukanlah kekalahan di ruang sidang, melainkan sistem tempat mereka bekerja. Tanpa pernah dilarang secara terang-terangan, tim ini perlahan ditekan lewat cara-cara yang halus.
Inilah bentuk pembungkaman yang paling rapi. Tim ini dibungkam secara tidak frontal, tidak kasar, tapi efektif dan terasa nyata. Berikut tujuh cara halus yang digunakan untuk melemahkan eksistensi tim Pro Bono di Oh & Partners.
1. Akses tim pro bono terhadap sumber daya dibatasi. Ruang kerja seadanya, dukungan minim, dan beban kerja yang tidak sebanding

2. Meski terus menang, keberhasilan tim Pro Bono jarang dirayakan sebagai pencapaian firma. Kemenangan mereka diperlakukan seperti anomali

3. Setiap pembahasan tentang tim Pro Bono selalu berujung pada pertanyaan kontribusi finansial. Ada stigma kalau tim ini cuma beban

4. Alih-alih membantah argumen hukum mereka, kredibilitas tim Pro Bono dilemahkan lewat isu latar belakang pendidikan dan pengalaman

5. Tim Pro Bono jarang dilibatkan dari divisi lain. Pengucilan sosial ini membuat mereka terisolasi, seolah bukan bagian dari “inti” Oh & Partners

6. Keberadaan tim Pro Bono terus dibingkai sebagai eksperimen atau uji coba. Bahasa ini membuat masa depan mereka selalu terasa tidak pasti

7. Alih-alih menyerang nilai Pro Bono, tekanan difokuskan pada Kang Da Wit dan Oh Jeong In. Semua demi mencari celah atas kelemahan tim pro bono

Pro Bono memperlihatkan bahwa dalam institusi besar, pembungkaman tidak selalu berbentuk larangan. Justru ia hadir lewat pengabaian yang tampak tak nyata. Tim Pro Bono mungkin masih berdiri, tapi berapa lama mereka bisa bertahan sebelum lelah dan menyerah?
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.



















