7 Fakta Masa Lalu Jang Si Yul di The Murky Stream, Buronan Negara!
Jang Si Yul (Rowoon) dalam The Murky Stream dikenal sebagai sosok yang misterius dengan masa lalu kelam yang jarang ia ceritakan. Di balik sikapnya yang tenang, tersimpan banyak luka dan rahasia yang membentuk kepribadiannya seperti sekarang. Masa lalunya menjadi alasan mengapa ia sulit mempercayai orang lain dan lebih memilih hidup dalam bayang-bayang.
Namun, seiring berjalannya cerita, sedikit demi sedikit masa lalunya mulai terungkap. Penonton diajak memahami perjalanan hidup Si Yul yang penuh kehilangan, pengkhianatan, dan perjuangan untuk bertahan. Fakta-fakta masa lalunya inilah yang membuat karakternya terasa kuat dan emosional di setiap episode. Yuk, simak ulasannya berikut.
1. Jang Si Yul kehilangan ibunya saat masih kecil akibat serangan pasukan Jurchen di Gyeongwonjin, membuatnya hidupnya penuh luka
2. Setelah tragedi itu, Si Yul hidup dengan diasuh oleh seorang janda yang memiliki satu anak seumuran dengannya, mereka tumbuh bersama dengan baik
3. Ia pernah bercita-cita menjadi prajurit kerajaan, tetapi gagal ikut ujian karena status sosial rendah dan asal-usul keluarganya yang tidak diakui
4. Kegagalan itu membuatnya kecewa pada sistem kerajaan yang penuh diskriminasi. Si Yul pun lantas menanyakan perihal peraturan ujian prajurit negara pada seorang hakim
5. Dalam kondisi frustrasi, Si Yul terlibat insiden kebakaran rumah hakim yang terjadi tanpa sengaja, hingga akhirnya ia menjadi buronan negara
6. Untuk menyelamatkan diri, ia bersembunyi di Mapojin, tempat yang dipenuhi pekerja kasar dan kelompok bandit. Si Yul bekerja sebagai buruh di sana
7. Sampai ia bertemu Mu Deok mengetahui masa lalunya dan memanfaatkan kelemahannya untuk memaksa Si Yul bergabung dengan kelompok bandit
Masa lalu Jang Si Yul menggambarkan betapa kerasnya hidup yang ia jalani sejak kecil. Dari kehilangan ibu hingga menjadi buronan, setiap peristiwa membentuk karakternya menjadi sosok yang kuat namun berhati lembut. Kini, di tengah kerasnya dunia The Murky Stream, Si Yul terus berjuang menebus masa lalunya sambil mempertahankan sisi kemanusiaannya yang tak pernah padam.
