7 Isu Sosial yang Ditampilkan Drakor Wedding Impossible, Ada LGBT?

Drama Korea Wedding Impossible (2024) bercerita tentang rencana pernikahan kontrak antara Na A Jeong (Jun Jong Seo) dan Lee Do Han (Kim Do Wan). Uniknya, tidak ada love line di antara mereka. Na A Jeong malah jatuh hati pada adik Lee Do Han, yakni Lee Ji Han (Moon Sang Min).
Selain menampilkan romansa, drakor Wedding Impossible juga menampilkan deretan isu sosial yang relatable dengan kehidupan sehari-hari. Apa saja itu? Berikut tujuh di antaranya.
1. Perselingkuhan

Konflik di drama Wedding Impossible dimulai dari perselingkuhan puteri pendiri LJ Group. Perselingkuhan yang dilakukannya melahirkan dua anak, yakni Lee Do Han dan Lee Ji Han. Keduanya kemudian dianggap sebagai aib keluarga karena lahir di luar nikah.
Sebelumnya, ia juga sudah memiliki dua anak dari pernikahan sahnya, Choi Min Woong (Hong In) dan Choi Seung A (Park Ah In). Di masa depan, anak-anaknya akan terlibat perebutan kekuasaan demi menjadi pewaris perusahaan.
2. Perebutan kekuasaan

Para cucu dari pendiri LJ Group berkompetisi satu sama lain lewat berbagai cara demi, agar bisa menjadi pewaris perusahaan. Hanya satu cucu yang tak tertarik dalam perebutan kekuasaan itu, yakniLee Do Han. Ia lebih memilih fokus pada minatnya di bidang seni sebagai pelukis.
Sementara sang adik, Lee Ji Han begitu ambisius untuk meraih posisi di perusahaan. Meski begitu, cara yang digunakannya cukup bijaksana, yaitu memulai dari bawah sebagai karyawan biasa.
Sementara dua saudara tiri lainnya, Choi Min Woong (Hong In) dan Choi Seung A (Park Ah In) langsung menerima jabatan penting di perusahaan. Kesuksesan yang instan itu membuat keduanya angkuh. Apalagi, Choi Min Woong yang malah menyalahgunakan kekuasaan dengan terlibat skandal manipulasi harga saham.
Duo kakak adik problematik itu juga sampai rela menyewa reporter untuk mencari kelemahan atau kesalahan Lee bersaudara. Cara kotor dilakukan keduanya, karena keduanya tahu, jika sebenarnya mereka tidak layak dijadikan pewaris.
3. Mental health

Ingatan mengerikan saat Lee Ji Han dan ibunya kecelakaan mobil di kala hujan, menjadi siksaan bagi kehidupannya yang dipenuhi rasa trauma. Di momen naas itu, saat ia dan sang ibu terjebak dalam mobil yang terbalik, kakeknya pun dipaksa memilih siapa yang harus lebih dulu harus diselamatkan. Akhirnya, sang kakek pun memilih untuk menyelamatkan Lee Ji Han terlebih dahulu.
Keputusan itu membuat sang kakek harus merelakan putri satu-satunya yang juga merupakan ibu dari Lee Ji Han untuk pergi selamanya. Keputusan itu pula yang membuat sang kakek melampiaskan kesedihannya dengan membenci Lee Ji Han.
Hal itu membuat Lee Ji Han kerap melakukan self blaming, karena menganggap dirinyalah penyebab kematian sang ibu. Padahal, Lee Ji Han juga merupakan korban dari insiden tersebut. Padahal, menjadi penyintas bukanlah sebuah dosa.
3. Privilese

Bicara privilese atau privilage, maka orang sering mengaitkannya dengan ketidakadilan. Betapa kehidupan antara manusia satu dan lainnya bisa begitu berbeda, hanya karena privilese. Hal itu bisa dilihat dari kehidupan Na A Jeong dan Lee Ji Han.
Selama 5 tahun terakhir, Na A Jeong berusaha keras untuk menjadi aktris ternama. Beragam skill didalaminya, seperti bela diri, berkuda, hingga scuba diving agar siap melakoni peran apa pun yang dipercayakan padanya. Meski begitu, peran yang diperolehnya hanya di lingkaran pemeran pengganti atau figuran.
Namun, saat seorang chaebol dari LJ Group, yaitu Lee Ji turun tangan, Na A Jeong bisa langsung mendapatkan peran penting sebagai sahabat pemeran utama wanita. Selaku chaebol yang memiliki privilese kekayaan dan kekuasaan, tentu tak sulit bagi Lee Ji Han untuk mendapat koneksi di bidang entertainment yang bisa membantu karier Na A Jeong. Meski begitu, Na A Jeong yang masih punya harga diri menolak untuk menerima peran tersebut, karena ia tak ingin perjalanan kariernya dinodai oleh koneksi.
4. Lingkungan kerja toksik

Aktris ternama, Hong Na Ri (Joo Hyun Young) adalah teman Na A Jeong semasa kuliah di jurusan akting. Dulu, Na A Jeong lebih populer dibanding dirinya. Rasa rendah diri pun diam-diam tertumpuk di hatinya.
Oleh karena itu, meski sudah menjadi aktris ternama, ia suka menyiksa Na A Jeong jika kebetulan keduanya berada dalam satu lokasi syuting, demi menutupi rasa rendah dirinya. Bahkan, ia sampai tega membatasi peran yang akan diperoleh Na A Jeong.
Itulah yang menyebabkan peran yang diterima Na A Jeong hanya di situ-situ saja, kalau bukan figuran, berarti pemeran pengganti. Sikap Hong Na Ri yang toksik ini suatu hari akan menjadi bumerang baginya. Sebab, bisa menjadi skandal bullying yang dapat menghancurkan kariernya sendiri.
6. LGBT

Si introver Lee Do Han ternyata punya sisi gelapnya tersendiri sebagai seorang gay. Orientasi seksualnya yang menyimpang sudah ia sadari dan terima sejak dari masa SMA. Hal tersebut membuatnya sempat jadi sasaran bullying.
Beruntung, Na A Jeong muncul dalam hidup Lee Do Han sebagai sahabat yang rela berpura-pura menjadi kekasihnya, agar identitas aslinya tak terbongkar. Sementara, pacar aslinya adalah Jung Dae Hyeon (Shin Yong Beom). Namun, demi menjaga nama baik keluarga, ia pun memilih mengakhiri hubungan ganjil tersebut.
LGBT memang masih mendapat stigma negatif dari sana-sini. Lee Do Han sama seperti manusia lainnya yang mencoba bertahan hidup damai dengan menjauhi hal-hal yang dapat menimbulkan masalah, seperti memiliki kekasih sesama jenis.
7. Toxic relationship

Pasca putus dari Lee Do Han, Jung Dae Hyeon mengisi hatinya dengan dendam. Ia percaya dirinya adalah korban yang ditinggalkan begitu saja tanpa alasan, sehingga merasa berhak melakukan balas dendam. Ketika tersiar berita, jika Lee Do Han akan menikah dengan Na A Jeong, sosoknya tiba-tiba muncul. Kemunculannya lebih bersifat teror bagi Lee Do Han.
Ia dengan sengaja membuat listrik di studio Lee Do Han mengalami korsleting. Bahkan, ia juga secara frontal membongkar rahasia Lee Do Han sebagai gay kepada Lee Ji Han. Sikapnya yang toksik sebagai mantan merupakan gambaran toxic relationship yang banyak dialami orang-orang saat ini.
Itulah tujuh isu sosial yang terdapat di drama Wedding Impossible. Tentu, isu-isu tersebut pernah kita jumpai dalam kehidupan, baik yang menimpa diri sendiri maupun orang lain. Dari deretan isu tersebut, manakah yang paling relatable dengan kisahmu?