7 Momen 'Ice Man' Woo Joo Meleleh di Would You Marry Me

Awalnya Kim Woo Joo menatap siapa pun dengan pancaran dingin. Tapi setiap kali melihat Yoo Me Ri, sorot matanya berubah hangat. Ekspresi yang tadinya kaku tiba-tiba jadi lembut, seolah dunia mengecil dan hanya ada dia.

Ia pura-pura tidak peduli, tapi selalu muncul di radius jarak aman untuk mengamati. Dari sudut ruangan, di depan kantor, atau sekadar memperhatikan saat Me Ri sibuk, Woo Joo tak pernah benar-benar pergi. Diam-diam ia menjadi pemerhati setia Yoo Me Ri.

Ice man biasanya tak tergoyah, tapi Kim Woo Joo mendadak kikuk dan cemburu saat melihat Yoo Me Ri hangat pada orang lain. Ekspresi kecil itu cukup membuktikan bahwa hatinya mulai bergerak dan ia tak tahu cara menyembunyikannya. Hatinya retak saat senyum Yoo Me Ri diberikan untuk orang lain.

Ia bukan tipe yang pandai mengungkapkan rasa, jadi bentuk perhatiannya sering muncul lewat tindakan. Seperti memastikan Me Ri pulang aman, menawarkan bantuan saat dibutuhkan, atau sekadar berdiri di dekatnya tanpa kata-kata. Perhatian demi perhatian ditunjukkan oleh Kim Woo Joo kepada Yoo Me Ri.

Lucunya, momen meleleh Woo Joo sering disertai kebingungan. Wajahnya berubah, gerak tubuhnya canggung, bahkan kalimatnya keluar acak saat emosinya tumbuh. Dari yang selalu yakin, ia jadi pria yang bertanya pada hatinya sendiri.

Saat ada yang mencoba mendekati atau membahayakan Yoo Me Ri, Kim Woo Joo berubah cepat. Refleks melindungi muncul begitu saja, tapi ia selalu mencoba terlihat tenang, padahal jelas ia panik dan takut kehilangan. Tanpa disadari Kim Woo Joo telah menjadi lebih protektif terhadap Yoo Me Ri.

Ini puncaknya, momen ketika "es" benar-benar mencair. Senyum Kim Woo Joo jarang muncul untuk dunia, tapi saat ia tersenyum pada Yoo Me Ri, itu murni, hangat, dan menyentuh hati. Senyum kecil, tapi dampaknya luar biasa manis.

Kim Woo Joo membuktikan bahwa bahkan seseorang yang terlihat dingin pun bisa luluh oleh kehadiran orang yang tepat, dan prosesnya adalah bagian paling indah dari perjalanan cinta. Dalam Would You Marry Me, ia belajar menurunkan temboknya, mempercayai orang lain, dan memberi ruang bagi perasaan yang selama ini ia takutkan. Perubahannya bukan hanya romantis, tetapi juga emosional, membuat setiap momen lembutnya terasa spesial dan tak terlupakan. Ketika Kim Woo Joo akhirnya membiarkan hatinya terbuka sepenuhnya, Would You Marry Me hadir bukan sekadar drama, tapi kisah tentang keberanian mencintai dan dicintai kembali.