7 Perubahan Mapo Naru Usai Jang Si Yul Jadi Bandit di The Murky Stream

- Bandit di Mapo Naru menjadi lebih manusiawi dan tidak hanya mementingkan kekuasaan
- Buruh tidak lagi ditindas dengan pajak berlebihan dan bisa membawa pulang hasil kerja keras mereka tanpa takut
- Pedagang hanya perlu membayar sesuai kesepakatan yang wajar, meningkatkan aktivitas ekonomi di pelabuhan
Pelabuhan Mapo Naru dulu dikenal sebagai tempat yang keras dan kejam. Buruh ditindas, pedagang diperas, dan bandit menguasai segalanya dengan tangan besi.
Namun, semua itu berubah sejak Jang Si Yul (Ro Woon) memutuskan untuk menjadi bandit, bukan untuk menjarah, tapi untuk memperbaiki sistem rusak yang sudah lama dibiarkan. Langkah Jang Si Yul ini memang kontroversial., tetapi seiring waktu, kehadirannya justru membawa angin segar bagi warga Mapo Naru.
Perlahan, tapi pasti pelabuhan yang dulu jadi simbol ketidakadilan mulai bertransformasi menjadi tempat yang lebih manusiawi. Berikut tujuh perubahan besar di Mapo Naru setelah Jang Si Yul memegang kendali dalam drakor The Murky Stream.
1. Jika sebelumnya bandit dikenal bengis dan hanya mementingkan kekuasaan, kini bandit lebih manusiawi

2. Tidak ada lagi pajak yang berlebihan,kini buruh bisa bekerja dengan upah penuh tanpa takut beras upah mereka diambil paksa

3. Buruh kini bisa membawa pulang lebih banyak beras sebagai hasil kerja keras mereka tanpa merasa takut ditindas

4. Mapo Naru dulunya identik dengan kekerasan. Bandit pelabuhan kerap memperlakukan buruh seperti budak. Tapi kini tidak lagi

5. Pedagang hanya perlu membayar sesuai kesepakatan yang wajar. Dampaknya, aktivitas ekonomi di pelabuhan meningkat pesat

6. Kehadiran Si Yul mengubah citra para bandit itu sendiri. Mereka tak lagi dianggap sebagai ancaman, melainkan pelindung bagi rakyat kecil

7. Para buruh kini bisa berteduh tanpa harus membayar biaya sewa, bisa makan harus menunggu kelaparan, dan bekerja tanpa rasa takut

Dalam drakor The Murky Stream, Jang Si Yul mungkin seorang bandit, tapi di balik julukan itu tersimpan jiwa pemimpin yang berpihak pada keadilan. Perubahan Mapo Naru adalah bukti bahwa bahkan dari dunia kelam pun, bisa lahir harapan baru, asalkan ada seseorang yang berani menantang ketidakadilan dengan hati nurani.