7 Premis Wi Jeong Sin di Nice to Not Meet You

Wi Jeong Sin adalah jurnalis yang menolak tunduk pada kekuasaan. Ia lebih memilih kehilangan pekerjaan daripada menulis berita yang bertentangan dengan nuraninya. Idealismenya hanya berpegang pada satu kata, "kebenaran".

Ia tahu kapan harus bicara dan kapan harus diam. Nalurinya tajam dalam membaca gelagat politisi atau selebritas yang menyembunyikan sesuatu. Tidak ada orang yang lolos dari skandal bila sudah jadi incarannya.

Wi Jeong Sin pernah dikhianati rekan kerjanya sendiri, dan sejak itu ia bersumpah tak akan mudah percaya pada siapa pun lagi. Luka lama itu justru jadi bahan bakar semangatnya. Wi Jeong Sin bertekad tidak akan gagal di mana pun dirinya ditempatkan.

Sekalipun ancaman datang dari pihak berkuasa, Wi Jeong Sin tetap melangkah maju. Ia yakin kebenaran tetap harus disuarakan, berapa pun harga yang harus dibayar. Baik anggota dewan yang terlibat korupsi, hingga medan peran, dihadapinya demi mengungkap kebenaran.

Saat menghadapi kasus dengan Lim Hyun Joon (Lee Jung Jae), ia mulai mempertanyakan batas antara fakta jurnalistik dan empati manusiawi. Dilema ini membuatnya semakin manusiawi dan merasa berada di kehidupan yang nyata. Ia berani menghdapinya dengan segala kemampuan yang dimiliki

Di balik wajah kerasnya, Wi Jeong Sin sebenarnya mudah tersentuh. Ia hanya butuh seseorang yang mampu melihat sisi rapuhnya tanpa menghakimi. Dia bahkan larut dalam serial yang diperankan Lim Hyun Joon dan mampu mengubah sedikit pandangannya terhadap aktor paruh baya tersebut.

Interaksinya dengan Lim Hyun Joon mengubah banyak hal dalam dirinya. Dari rival kerja menjadi rekan yang saling menghargai, bahkan mungkin lebih dari itu. Hubungannya dengan sang aktor lebih dari sekadar informan dan pencari berita.

Melalui sosok Wi Jeong Sin, Nice to Not Meet You menunjukkan potret jurnalis yang tidak hanya berpikir dengan logika, tapi juga berjuang dengan hati. Setiap premis yang ia jalani membawa penonton memahami kompleksitas profesi sekaligus sisi emosional manusia di baliknya. Drama ini bukan sekadar kisah cinta, tapi juga perjalanan moral dan batin seorang jurnalis yang belajar berdamai dengan dunia dan dirinya sendiri.