7 Tekanan Hidup Han Jae Pil di A Hundred Memories, Menyesakkan!

- Jae Pil ditekan untuk kuliah di universitas bergengsi, padahal ia lebih suka latihan tinju
- Ayahnya menekannya lebih keras setelah ia berhenti sekolah selama setahun dan sering membolos kelas akademik
- Jae Pil merasa tertekan karena pilihan hidupnya dianggap tak berguna oleh ayahnya dan tidak disambut baik oleh teman-temannya di arena tinju
Han Jae Pil (Heo Nam Jun) dalam drama A Hundred Memories digambarkan sebagai sosok anak orang kaya yang hidupnya jauh dari kata bebas. Meski cerdas, Jae Pil justru terjebak dalam ambisi besar ayahnya.
Sejak kecil ia ditekan untuk menuruti kehendak sang ayah, mulai dari pendidikan, pilihan hidup, bahkan lingkungannya. Padahal, Jae Pil memiliki mimpi sendiri yaitu menjadi atlet tinju.
Menghadapi semuanya sendirian, inilah tujuh tekanan hidup Han Jae Pil yang membuatnya terus berjuang mencari jati diri.
1. Jae Pil dituntut kuliah. Ayahnya bersikeras Jae Pil harus masuk universitas bergengsi, padahal ia tidak pernah menginginkannya

2. Ia juga sempat berhenti sekolah selama setahun, dan itu dijadikan alasan tambahan oleh ayahnya untuk menekannya lebih keras

3. Alih-alih belajar akademik, Jae Pil lebih suka latihan tinju. Tapi pilihan ini dianggap tak berguna oleh ayahnya

4. Demi melakukan hal yang ia sukai, Jae Pil sering bolos kelas akademik untuk latihan. Hal ini bikin Jae Pil sering dipukuli saat ketahuan membolos

5. Di arena tinju, Jae Pil juga tak disambut dengan baik. Salah satu temannya, Jang Deok Gu (Oh Seung Baek) menganggapnya naif

6. Saat ia dan Deok Gu bermasalah, ayahnya turun tangan untuk meloloskannya. Deok Gu justru dihukum, membuat Jae Pil merasa malu dan makin tertekan

7. Masa kecil Jae Pil juga sulit, ia terus dibayang-bayangi masa ketika ibunya sering jadi korban kekerasan ayahnya. Kini ia bertahan hidup tanpa sang ibu

Tekanan demi tekanan membuat Han Jae Pil di A Hundred Memories seolah hidup bukan untuk dirinya sendiri, melainkan untuk ambisi politik sang ayah. Tanpa kehadiran ibu, ia tumbuh dengan luka batin mendalam sekaligus kehilangan sosok yang bisa mendukung pilihannya.