8 Bukti Persistensi Jeong Sin, Reporter Sospol di Nice to Not Meet You

- Wi Jeong Sin, reporter politik di drakor Nice to Not Meet You, persisten dalam mencari berita akurat
- Jeong Sin meliput kasus pembunuhan, memanjat derek menara, dan melaporkan perang saudara di Suriah
- Idealisme dan keteguhan membuatnya dimutasi ke divisi hiburan, namun ia berjuang untuk mempertahankan posisinya
Sejak episode pertama, Wi Jeong Sin (Lim Ji Yeon) berhasil menarik perhatian karena karakternya yang tangguh di drakor Nice to Not Meet You. Sebagai reporter politik, ia tampak tak peduli dengan risiko yang akan dihadapi dari setiap tindakannya. Wi Jeong Sin memang berpegang teguh pada idealisme untuk menyampaikan berita yang akurat, meski kerap bertentangan dengan kepentingan atasan.
Dirinya pun dikenal sebagai reporter yang persistensi untuk mencapai tujuan. Nah, berikut ini beberapa bukti persistensi Wi Jeong Sin sebagai reporter divisi sosial politik di drakor Nice to Not Meet You.
1. Selama bertugas di lapangan, Wi Jeong Sin kerap meliput kasus pembunuhan, setelah beberapa orang ditemukan tewas akibat kepentingan politik

2. Demi mendapat berita akurat, ia tak segan mendatangi TKP pembunuhan. Ia dikenal tangguh dan bahkan mampu bertahan di samping mayat mutilasi
3. Ia juga pernah memanjat derek menara setinggi 100 meter untuk mewawancarai pendemo. Dirinya berjuang membela pekerja yang dipecat secara tidak adil
4. Agar bisa meliput kejadian penting di berbagai negara, Jeong Sin belajar hingga menguasai 4 bahasa. Mulai dari Korea, Inggris, Tionghoa, dan Arab
5. Ia pun berhasil ditugaskan untuk meliput ke zona perang. Dirinya adalah reporter pertama yang melaporkan perang saudara di Suriah
6. Di momen itu, ia terkena ledakan bom yang nyaris mengakibatkan amputasi kaki. Ia harus menjalankan operasi besar hingga membuatnya nyaris meninggal
7. Wi Jeong Sin juga kerap menempatkan diri dalam bahaya, dengan melakukan penyamaran demi mendapatkan bukti penting untuk isu yang ia tulis

8. Selain itu, salah satu bukti persistensinya adalah, ia masih menyelidiki kasus kematian seorang anggota dewan yang meninggal 7 tahun lalu
Sayangnya, idealisme dan persistensi tersebut membuat Wi Jeong Sin dianggap kaku dan tak bisa diajak kompromi. Tak jarang, keteguhannya itu bertentangan dengan kepentingan atasan. Hingga suatu ketika, sang atasan memutuskan untuk memutsasi Jeong Sin dari divisi sospol ke divisi hiburan.
Jeong Sin yang tak terima dengan keputusan sepihak tersebut, melayangkan protes hingga menemui langsung ketua direksi. Ia mencoba mendapatkan kembali haknya, yang dirampas dengan dimutasi secara semena-mena.
Apakah Wi Jeong Sin akan berhasil mempertahankan posisinya sebagai reporter di divisi sosial politik, atau dirinya terpaksa harus meliput industri hiburan yang sangat asing baginya? Temukan jawabannya di drakor Nice to Not Meet You, ya!



















