9 Bentuk Patriarki di The Scandal of Chunhwa

03 Mar 2025, 07:07 WIB

still cut drama The Scandal of Chunhwa (instagram.com/tving.official)

Drakor The Scandal of Chunhwa berlatar kerajaan di era Joseon. Di sebuah negara bernama Dongbangguk, patriarki terasa sangat kental dimana perempuan kerap direndahkan dan hanya dilihat sebagai objek saja. Bahkan hal itu terjadi kepada Putri Hwa Ri (Go Ara), anak dari seorang raja. Ia melawan patriarki dengan memilih calon suaminya sendiri.

Seperti apa bentuk-bentuk patriarki yang dialami para perempuan di drakor The Scandal of Chunhwa? Simak sembilan poin rangkumannya di bawah, ya!

1. Perempuan di masa itu dituntut untuk selalu menjaga diri, sedangkan laki-laki tak pernah ditekankan untuk tidak melecehkan perempuan

still cut drama The Scandal of Chunhwa (instagram.com/tving.official)

2. Laki-laki yang mengunjungi rumah gisaeng (wanita penghibur) dianggap biasa, sedangkan Putri Hwa Ri yang hanya pergi menyamar sebagai laki-laki dianggap aneh sehingga ia dimarahi oleh ayahnya

still cut drama The Scandal of Chunhwa (instagram.com/tving.official)

3. Hal-hal berbau sensual dianggap tabu jika dibicarakan para perempuan. Laki-laki yang kerap membicarakan hal tersebut tidak pernah dipermasalahkan

still cut drama The Scandal of Chunhwa (instagram.com/tving.official)

4. Perasaan perempuan dianggap tidak penting jika menyangkut pernikahan. Putri Hwa Ri dipaksa untuk menikah dengan orang yang tak ia kenal

still cut drama The Scandal of Chunhwa (instagram.com/tving.official)

5. Begitu pula dengan Putri Hwa Jin yang dipaksa menikah demi kepentingan politik. Kakeknya berkata perempuan harus diam dan tak melakukan apa-apa demi kelancaran pernikahan

still cut drama The Scandal of Chunhwa (instagram.com/tving.official)

6. Putri Hwa Ri mengajukan ide untuk memilih calon suaminya sendiri. Orangtua sang Putri menentang hal tersebut karena menurut mereka yang lazim adalah laki-laki yang memilih calon istri

still cut drama The Scandal of Chunhwa (instagram.com/tving.official)

7. Tugas perempuan dianggap hanya untuk melahirkan keturunan tanpa melakukan hal lainnya. Arti hidup mereka tak dianggap penting

still cut drama The Scandal of Chunhwa (instagram.com/tving.official)

8. Walaupun seorang Putri, Hwa Ri sendiri tak bisa bepergian dengan bebas seperti laki-laki. Kebebasannya dikekang dan ia hanya bisa membaca buku yang membuatnya merasakan dunia luar

still cut drama The Scandal of Chunhwa (instagram.com/tving.official)

9. Putri mahkota dianggap tidak berguna karena belum bisa mengandung. Seolah-olah hanya kesalahannya saja tanpa memeriksa kondisi kesuburan putra mahkota

still cut drama The Scandal of Chunhwa (instagram.com/tving.official)

Para perempuan di era itu kerap menderita karena sistem patriarki. Tidak semua perempuan punya kuasa untuk menentang keputusan tak adil yang dapat mengekang hidup mereka. Putri Hwa Ri yang cerdas memilih jalannya sendiri untuk menolak ketidakadilan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editor’s Picks

7 Cara Putri Mahkota In Jung untuk Bercerai di The Scandal of Chunhwa

7 Aturan bagi Suami Putri Raja di Drakor The Scandal of Chunhwa

Topics

rekomendasi drama drakor go ara Divert me The Scandal of Chunhwa

Editorial Team

EditorRafidah Azzah Fathinah

Google News

Whatsapp Channel

9 Bentuk Patriarki di The Scandal of Chunhwa

1. Perempuan di masa itu dituntut untuk selalu menjaga diri, sedangkan laki-laki tak pernah ditekankan untuk tidak melecehkan perempuan

2. Laki-laki yang mengunjungi rumah gisaeng (wanita penghibur) dianggap biasa, sedangkan Putri Hwa Ri yang hanya pergi menyamar sebagai laki-laki dianggap aneh sehingga ia dimarahi oleh ayahnya

3. Hal-hal berbau sensual dianggap tabu jika dibicarakan para perempuan. Laki-laki yang kerap membicarakan hal tersebut tidak pernah dipermasalahkan

4. Perasaan perempuan dianggap tidak penting jika menyangkut pernikahan. Putri Hwa Ri dipaksa untuk menikah dengan orang yang tak ia kenal

5. Begitu pula dengan Putri Hwa Jin yang dipaksa menikah demi kepentingan politik. Kakeknya berkata perempuan harus diam dan tak melakukan apa-apa demi kelancaran pernikahan

6. Putri Hwa Ri mengajukan ide untuk memilih calon suaminya sendiri. Orangtua sang Putri menentang hal tersebut karena menurut mereka yang lazim adalah laki-laki yang memilih calon istri

7. Tugas perempuan dianggap hanya untuk melahirkan keturunan tanpa melakukan hal lainnya. Arti hidup mereka tak dianggap penting

8. Walaupun seorang Putri, Hwa Ri sendiri tak bisa bepergian dengan bebas seperti laki-laki. Kebebasannya dikekang dan ia hanya bisa membaca buku yang membuatnya merasakan dunia luar

9. Putri mahkota dianggap tidak berguna karena belum bisa mengandung. Seolah-olah hanya kesalahannya saja tanpa memeriksa kondisi kesuburan putra mahkota

Editorial Team

Tonton lebih seru di