Akhir When the Phone Rings versi Novel, Happy atau Sad Ending?

- Drama "When the Phone Rings" akan menayangkan episode terakhirnya, diadaptasi dari webnovel berjudul sama
- Baek Sa Eon mengumumkan aib keluarga Baek dan pergi ke Republik Argan, sementara Profesor Shim mengetahui anak kandungnya masih hidup
- Hong Hee Joo berhasil bertemu Baek Sa Eon setelah disandera, sementara Keluarga Baek mengalami kehancuran
When the Phone Rings akan segera menayangkan episode terakhirnya. Drama ini sendiri diadaptasi dari webnovel berjudul sama yang sudah tamat pada tahun 2022 lalu karya Geoneomulnyeo.
Beberapa poin penting seperti rahasia keluarga Baek, karakter Hong In Ah, hingga Park Do Jae sebagai asisten sama dengan versi novel. Dengan kesamaan plot, gak sedikit penonton yang penasaran dengan ending novel When the Phone Rings.
Apakah sad ending atau happy ending? Yuk, simak rekapannya berikut ini!
1. Nasib Baek Sa Eon yang asli dan palsu

Dalam versi novel, Baek Sa Eon mengumumkan kalau ia adalah anak haram Baek Jang Ho lewat konferensi pers di museum keluarga. Mulanya, Baek Sa Eon berencana mengklarifikasi soal rumor perselingkuhan.
Ia menerima earphone yang sudah terhubung ke Baek Sa Eon asli (yang selanjutnya disebut penculik). Baek Sa Eon pun mengumumkan aib keluarga Baek, karena ia diancam penculik kalau ponsel yang dimiliki Hong Hae Joo ternyata mengandung bom. Terungkap pula kalau penculik berada di gedung yang sama dengannya.
Setelah Baek Sa Eon mengumumkan aib keluarga Baek, tempat ia mengadakan konferensi pers tiba-tiba meledak. Walau tak diceritakan gamblang kalau sudah tewas dalam ledakan tersebut, Baek Sa Eon yang asli tidak lagi diceritakan sejak chapter 61.
2. Profesor Shim sudah mengetahui anak kandungnya masih hidup

Sementara itu, Profesor Shim ternyata sudah mengetahui kalau anak kandungnya masih hidup sejak lama. Ia sempat berencana membalaskan dendam anaknya lewat perusahaan konsultasi negosisasi yang sering berurusan dengan penjahat.
Namun, Profesor Shim akhirnya mengetahui kalau Baek Jang Ho berusaha membunuh anaknya dan malah merasakan kelegaan. Shim menyadari kalau ia muak dicap sebagai seorang ibu psikopat dalam keluarga. Ia ingin kembali dipandang sebagai negosiator profesional.
Dengan begitu, ia merencanakan agar Baek Sa Eon tewas dan diketahui oleh publik untuk melepas gelar ibu yang menempel di dirinya. Tanpa perasaan, Profesor Shim menyingkirkan anak kandung dan anak yang selama ini menipu publik.
3. Baek Sa Eon palsu pergi ke Republik Argan

Baek Sa Eon sendiri tak meninggal. Ia pergi ke Republik Argan yang sedang menjadi medan perang dan tetap bekerja sebagai negosiator. Meski begitu, ia tak menggunakan identitasnya sebagai Baek Sa Eon.
Hong Hee Joo pun sempat menyerah mencari Baek Sa Eon. Harapan muncul saat sebuah nomor telepon dengan kode 675 menghubunginya setiap malam. Ia lalu mengetahui kalau Baek Sa Eon ternyata pergi ke Republik Argan dengan wartawan lain.
4. Hong Hee Joo menyusul Baek Sa Eon ke medan perang

Butuh waktu yang cukup lama dan banyak usaha untuk Hong Hee Joo bisa bertemu Baek Sa Eon. Ia sempat disandera untuk membantu ketua pemberontak menerjemahkan bahasa isyarat. Namun, dari momen menegangkan tersebut ia bisa bertemu dengan Baek Sa Eon.
Pada akhirnya, Hong Hee Joo berhasil kembali ke Korea Selatan bersama Baek Sa Eon. Mereka pun sempat hidup bahagia sambil bersembunyi dari publik dan keluarga.
5. Baek Sa Eon akhirnya kembali ke dunia politik dan menikah ulang dengan Hong Hee Joo

Di sisi lain, Keluarga Baek mengalami kehancuran. Baek Ui Young diperiksa atas dugaan suap dan dana kampanye ilegal dan Profesor Shim diperiksa atas dugaan menghindari pajak senilai ratusan miliar.
Setelah beberapa lama hidup dalam persembunyian, akhirnya Baek Sa Eon muncul ke hadapan publik sebagai politisi. Keputusan ini sempat mengejutkan Hong Hee Joo, tetapi akhirnya mendukung aksi sang suami.
Baek Sa Eon juga melamar lagi Hong Hee Joo dan menikah ulang. Keduanya lalu hidup bahagia sebagai pasangan.
Nah, kalau di novel memiliki happy ending, apakah versi dramanya akan sama?