5 Alasan Wajib Nonton ONE: High School Heroes, Drakor Thriller Remaja

Salah satu kekuatan utama ONE: High School Heroes adalah keberaniannya menampilkan kekerasan, baik fisik maupun psikologis, secara realistis dan menyentuh. Drama ini tak segan memperlihatkan luka-luka yang sering kali tersembunyi di balik senyum anak sekolah atau keluarga harmonis. Lewat karakter Kim Ui Gyeom, penonton diperlihatkan bagaimana kekerasan dari orang tua dapat meninggalkan dampak besar dalam kehidupan remaja.

Penggambaran bullying di sekolah juga dilakukan secara tajam, membuat kita ikut geram sekaligus peduli. Drama ini tidak hanya menghibur, tetapi juga menyadarkan penonton akan pentingnya empati dan keberanian dalam menghadapi kekerasan. Tanpa perlu didramatisasi secara berlebihan, pesan sosial yang disampaikan terasa kuat dan membekas.

Konsep para siswa yang menyembunyikan identitas mereka dan bertindak sebagai pahlawan bertopeng tentu mengingatkan kita pada genre vigilante yang populer. Bedanya, ONE: High School Heroes memberikan sentuhan remaja yang lebih lugu tapi tetap intens. Pertarungan fisik yang terjadi di lorong sekolah atau atap gedung dibuat dengan koreografi yang apik.

Ada rasa puas saat menyaksikan para pengganggu dikalahkan satu per satu. Namun di balik setiap kemenangan, terselip konflik batin yang berat. Para karakter juga kerap menghadapi dilema moral, yakni apakah kekerasan bisa digunakan untuk melawan kekerasan? Semua itu membuat drama ini tidak sekadar tontonan aksi, tetapi juga refleksi.

Drama ini bukan hanya soal aksi dan pertarungan. Ia juga menyentil sistem pendidikan dan keluarga yang sering kali memaksa remaja untuk sempurna. Kim Seok Tae (Kim Sang Ho), ayah Ui Gyeom, digambarkan sebagai sosok yang sukses secara sosial tapi kejam secara emosional. Kritik ini terasa relevan bagi banyak penonton, terutama mereka yang pernah merasakan tekanan dari ekspektasi orang tua.

Di sisi lain, sekolah digambarkan sebagai tempat yang menutup mata terhadap kekerasan yang terjadi. Hal ini membuat drama ini terasa nyata dan penuh makna. Alih-alih menggurui, drama ini menyampaikan pesan lewat konflik yang kuat dan karakter yang kompleks.

Dari segi teknis, ONE: High School Heroes memiliki kualitas produksi yang mumpuni. Warna-warna gelap yang mendominasi tiap adegan menambah kesan kelam dan misterius dari dunia remaja yang dipenuhi kekerasan. Lighting dan sinematografinya dibuat dramatis namun tetap realistis, mendukung suasana cerita dengan baik.

Soundtrack yang digunakan juga menambah intensitas adegan. Musik yang menghantui, beat keras saat adegan pertarungan, serta senyap saat momen emosional membuat atmosfernya makin hidup. Semua elemen teknis ini menjadikan drama ini bukan sekadar tontonan remaja, melainkan pengalaman sinematik yang penuh nuansa.

Kim Ui Gyeom bukan tipe pahlawan yang sempurna sejak awal. Ia adalah siswa teladan, pendiam, dan tidak pernah terlibat kekerasan hingga akhirnya semua tekanan meledak. Transformasinya dari korban menjadi pelindung terasa sangat manusiawi. Penonton bisa merasakan setiap tahap emosinya, mulai ketakutan, marah, dan akhirnya berani melawan.

Hal ini membuat karakternya sangat mudah dikaitkan dengan pengalaman banyak orang, terutama remaja yang pernah merasa tertekan oleh lingkungan. Lee Jung Ha berhasil membawakan sosok Ui Gyeom dengan nuansa yang dalam dan menyentuh. Emosinya tersampaikan dengan ekspresi wajah dan gestur tubuh yang meyakinkan.

ONE: High School Heroes bukan hanya tentang siswa yang bisa bertarung, tapi tentang bagaimana mereka menyembuhkan luka dan melindungi yang lemah. Kisahnya menyentuh, menegangkan, dan penuh makna. Untuk kamu yang menyukai drama aksi emosional dengan pesan sosial yang kuat, drama ini layak jadi prioritas dalam daftar tontonanmu, lho.