5 Bukti Oh Jin Seop 'Connect' adalah Psikopat Tergila di Drama Korea

Hal pertama yang membuat Oh Jin Seop layak disebut psikopat tergila adalah bagaimana dirinya terobsesi dengan patung dari zaman Yunani Kuno. Akibatnya, ia pun terinspirasi untuk mengubah mayat korbannya hingga menyerupai patung-patung tersebut. 

Di sejumlah adegan Connect, terlihat bahwa ia melakukan eksekusi ini dengan detail. Setelah membunuh korbannya, ia membuat mereka berpose layaknya patung Yunani Kuno tersebut. Bahkan jika dibutuhkan, Jin Seop tak segan untuk memutilasi tubuh korbannya dan menyambungkannya di bagian lain. 

Ia juga melumuri mayat korbannya dengan lapisan seperti semen agar benar-benar menyerupai patung. Namun, tak ada kejahatan yang sempurna, sisa-sisa darah di jasad korban tetap bisa mengalir ke luar sehingga tindakan ini pun diketahui publik. 

Kegilaan Jin Seop tak berhenti sampai di situ. Ia memperlakukan korban-korban seperti mahakarya ciptaannya sendiri dengan meletakkan mereka di hadapan publik. Si pembunuh ini bahkan dengan sengaja memilih tempat-tempat terbuka untuk meletakkan patung mayat korbannya. Tujuannya adalah agar banyak orang bisa melihatnya. 

Tindakan tersebut menunjukkan bahwa ia ingin memamerkan "hasil karyanya", seperti seorang seniman yang menaruh lukisan dan karya seninya di galeri dan museum. Jin Seop bahkan sama sekali tidak merasa bersalah telah mengekspos tubuh korbannya yang telanjang di hadapan publik karena ia tak melihat mereka sebagai manusia. 

Motif dari tindakan ini akhirnya terkuak di episode-episode terakhir. Jin Seop menderita kanker stadium akhir yang telah menyebar di seluruh tubuhnya. Untuk memanfaatkan sisa hidupnya, ia ingin menghasilkan "seni" yang indah, yaitu dengan menciptakan patung mayat ini. 

Jin Seop juga bukanlah pembunuh amatir atau membunuh secara spontan. Sebelum mengeksekusi, ia memiliki perencanaan dan perhitungan yang matang. Ia terlebih dahulu menggambar patung Yunani Kuno mana yang ingin dijadikannya inspirasi dalam membuat mayat patung. Baru setelah itu, ia mencari target yang sesuai. 

Bukan hanya itu, ia juga memperhitungkan kapan Pluto dan Venus mengalami konjungsi. Ini merupakan peristiwa di mana dua planet yang sebenarnya berjarak jauh terlihat berdekatan dari perspektif manusia di Bumi. 

Jika dibedah secara lebih lanjut, ia melakukan ini bukan tanpa alasan. Secara mendetail, ia tahu bahwa Pluto dan Venus adalah lambang dari dua hal yang berbeda. Venus merupakan simbol keindahan, sementara Pluto melambangkan kehancuran. Ketika disatukan, keduanya cocok untuk menggambarkan tindakan Jin Seop yang membunuh demi menciptakan "keindahan" versinya sendiri. 

Layaknya seorang psikopat sejati, Jin Seop tak buru-buru dalam mengeksekusi korbannya. Ia bahkan suka menyaksikan penderitaan mereka sebelum membunuhnya. Contoh konkret dari tindakan ini adalah ketika ia menyakiti musisi Z (Yang Dong Geun). 

Adegan penyiksaan tersebut terlihat begitu jelas hingga membuat penonton bergidik ngeri. Ia sengaja "mengukirkan" nama Z di badan musisi tersebut dan bahkan sekali-kali menusuknya kembali. Selain itu, ia juga suka membuat orang lain menyaksikan apa yang telah diperbuatnya, seperti yang ia lakukan kepada Ha Dong Soo (Jung Hae In). 

Otak psikopat Jin Seop memang sudah gak ketolong lagi. Ia bahkan bertekad ingin menukar tubuhnya dengan milik Dong Soo. Ini karena Dong Soo adalah seorang Connect, manusia dengan kekuatan istimewa yang bisa menyembuhkan diri sendiri. Dalam artian lain, ia tak bisa mati. Berbeda dengannya, Jin Seop akan segera kehilangan nyawa akibat sel kanker yang telah menyebar ke seluruh tubuh. 

Alasan itulah yang membuatnya ingin menukar tubuh dengan Dong Soo. Dirinya beranggapan, jika kepala—sekaligus otak—mereka ditempatkan di badan yang berbeda, ia akan jadi psikopat tak terkalahkan. Sementara itu, Dong Soo akan sekarat karena mendapatkan tubuh yang penuh sel kanker.  

Tindakan Oh Jin Seop yang begitu keji dan bahkan di luar nalar membuatnya layak untuk mendapatkan titel salah satu psikopat paling gila di drama Korea. Gak heran jika penonton Connect pun dibuat tegang dan sulit buka mata setiap kali dirinya beraksi. Apakah kamu punya pendapat yang sama?