3 Cara Menghadapi Masa Depan ala Drakor Love, Take Two, Berani Hadapi!
Drakor Love, Take Two (2025) gak hanya menggambarkan tentang perjuangan seorang ibu dalam memahami anaknya. Namun, perspektif mengenai ketakutan akan pilihan untuk masa depan juga digambarkan dengan realistis. Lee Hyo Ri (Choi Yoon Ji) harus keluar dari sekolah kedokteran setelah didiagnosa tumor otak.
Namun, Hyo Ri terus mempertanyakan keputusannya ini terus menerus bahkan setelah bertemu dengan Ryu Bo Hyeon (Kim Min Kyu). Setelah pindah ke desa Cheonghae, Hyo Ri sadar jika dirinya masih terus mempertanyakan dirinya sendiri. Dia bahkan ragu jika pilihannya ini gak akan merugikannya di masa depan.
Proses yang dialami Hyo Ri ini cukup realistis dihadapi banyak orang dari seluruh lini umur, lho. Lalu, bagaimana cara menghadapi masa depan ala drakor Love, Take Two?
Peringatan, artikel ini mengandung spoiler.
1. Ketakutan memang harus dihadapi
Ketika menghadapi masa depannya yang gak pasti, Hyo Ri merasa sangat kesepian dengan keputusannya ini. Gak hanya itu, hidup Hyo Ri selama ini dihabiskan untuk belajar tanpa henti. Setelah pindah, Hyo Ri kembali mempertanyakan kehidupannya selama ini karena bertemu dengan banyak teman seumurannya yang dianggap tahu tujuan hidup mereka.
Kondisi ini membuat Hyo Ri cukup takut dalam memilih keputusan untuk masa depannya. Dia bahkan kerap mengalami keraguan akan keputusannya ini. Ketakutan Hyo Ri mulai diketahui oleh Bo Hyeon. Akhirnya, Bo Hyeon mengatakan jika dirinya juga sering takut saat mengambil keputusan saat ini.
Menurut Bo Hyeon, semua orang pasti mengalami ketakutan akan masa depannya. Bahkan, seluruh kalangan usia juga mengalami ketakutan ini. Namun, untuk melanjutkan hidup, semua orang harus menghadapi ketakutan tersebut dan gak menghindarinya.
2. Gak semua orang tahu akan mimpinya
Hyo Ri selalu menganggap jika Bo Hyeon dan seluruh temannya di Cheonghae tahu akan jalan hidup dan mimpinya. Mereka seakan sudah punya mimpi yang mau dicapai sejak lama. Ketika bertemu mereka, Hyo RI kerap merasa iri dengan segala pemikiran tersebut.
Sayangnya, Bo Hyeon menunjukkan jika mereka gak seperti bayangan Hyo Ri. Sekalipun berhasil menjadi pengusaha pertanian bunga, Bo Hyeon masih menghadapi kebingungan akan jalan hidupnya. Kondisi ini didukung dengan tekanan dari ibunya yang selalu memberi banyak rekomendasi universitas di Jerman agar Bo Hyeon mau belajar mengenai arsitektur lebih dalam.
Bagi Hyo Ri, kehidupan Bo Hyeon ini jadi impiannya saat ini. Namun, dia gak sadar jika gak banyak orang yang punya dan tahu akan mimpinya di masa depan.
3. Terus melangkah meskipun sedikit dan tetap mengapresiasi diri
Kondisi Hyo Ri yang belum pasti ini membuatnya harus memberi jeda untuk aktivitasnya. Dengan kepadatan aktivitasnya, situasi jeda ini membuat Hyo Ri cukup cemas dengan proses hidupnya. namun, Bo Hyeon seakan memberi Hyo Ri pengertian jika memang di waktu ini bisa jadi tempat Hyo Ri untuk istirahat dari padatnya jadwal.
Hyo Ri didorong untuk tetap mengapresiasi diri sendiri meskipun pencapaian hidupnya harus dilakukan sedikit demi sedikit. Seperti lingkungan desa tempat tinggalnya, mereka gak perlu memaksakan keadaan demi pencapaian dan persepsi orang lain. Mereka hanya perlu terus melangkah secara disiplin dan terus mengapresiasi diri.
Dari proses hidup yang dialami Hyo Ri ini, banyak cara dan hambatan yang dihadapi oleh semua orang. Namun, pemenang dari seluruh kehidupan ini hanyalah orang yang gak mudah menyerah dan disiplin dalam mempertahankan ritmenya dalam meraih mimpi. Lalu, apakah kamu setuju dengan cara para karakter di drakor Love, Take Two ini dalam meraih mimpinya?
