Di Balik Desain Produksi Nine Puzzles, Realistis Tapi Juga Unreal!

Surabaya, IDN Times - Melalui wawancara bersama IDN Times, Son Suk Ku sempat berkata bahwa fashion adalah satu kata yang bisa mendeskripsikan Nine Puzzles (2025). Namun tidak hanya itu, desain produksi yang disajikan drakor ini pun terasa unik karena tampak realistis dan unreal di saat bersamaan.
Saat konferensi pers pada Rabu (14/5/2025), Sutradara Yoon Jong Bin berkata sengaja memadukan desain produksi yang lebih cartoonish dan grounded. Simak alasan di balik pemilihan desain produksi tersebut, yuk!
1. Sutradara gak mau bikin drakor detektif dengan tone gelap dan gaya penceritaan yang realistis

Korea Selatan kerap menyajikan drakor bertema detektif dan cukup digemari penonton. Ingin berbeda dari drama kebanyakan, Sutradara Yoon Jong Bin memilih pendekatan lain, lho.
"Ada banyak drama detektif kriminal dan biasanya mereka memiliki tone cukup gelap dan cara penyampaian yang realistis. Tetapi alih-alih menggunakan suasana seperti itu, aku ingin ini menjadi sedikit unik dan tidak biasa," jelasnya.
Sekilas, alur yang disajikan Nine Puzzles (2025) memang cukup umum, tentang perjalanan detektif dan profiler untuk menemukan siapa pembunuh berantai sebenarnya. Namun, drakor ini dikemas dengan penggambaran karakter, serta desain produksi yang tidak biasa.
2. Makanya desain produksi yang disajikan lebih cartoonish dan grounded

Setelah membaca naskah Nine Puzzles (2025), Sutradara Yoon Jong Bin bertanya-tanya, apakah alur yang disajikan bisa terlihat realistis di mata penonton? Terlebih lagi penggambaran karakter Yoon Ena (Kim Da Mi) dan Kim Han Saem (Son Suk Ku) sangat unik.
"Kesimpulan yang aku dapatkan adalah jika kamu melihat cerita dari perspektif yang realistis dan terfokus, alurnya bisa sedikit membingungkan. Jadi aku ingin memastikan tone drakor ini hampir mendekati kenyataan dan juga sedikit seperti dunia kartun," ungkap Sutradara Yoon.
Maka dari itu, Sutradara Yoon ingin memadukan tone yang sekilas terlihat nyata, tapi juga seperti berada di dunia kartun. Agar desain produksi dan penggambaran para karakter terlihat seimbang di depan layar.
"Jadi aku pikir tone-nya perlu ditingkatkan. Jadi kalau bicara soal visual, busana, dan tone, aku ingin membuatnya lebih nyata, agar penonton bisa memahaminya sejak awal," lanjutnya.
3. Latar lokasi yang realistis dan unreal di saat bersamaan menunjang pembawaan karakter

Kim Da Mi sempat mengomentari beberapa latar yang muncul di drakor Nine Puzzles (2025). Menurutnya melakoni akting di latar lokasi Nine Puzzles (2025) terasa menyenangkan dan refreshing.
"Contoh kantor polisi, kamu bakal notice kalau latarnya tidak seperti yang kamu pernah lihat (di drakor). Dan bahkan rumah Han Saem, ada kesan unik dari tone-nya dan tidak sepenuhnya terlihat nyata," tutur Kim Da Mi.
Son Suk Ku pun setuju bahwa latar rumah Kim Han Saem tone-nya unik dan tidak biasa. Latar tersebut secara tidak langsung memperkuat karakter Kim Han Saem, detektif yang terobsesi dengan kasus-kasus di luar nalar.
"Senang berada di lokasi syuting. Aku rasa itu perasaan yang unik dan aneh. Begitulah cara aku mengekspresikannya. Latarnya, visualnya, seninya, semuanya yang ada di sana tampak realistis dan unreal di saat bersamaan," ujar Son Suk Ku.
Ternyata formula Sutradara Yoon memadukan desain produksi yang cartoonish dan grounded selaras dengan penggambaran para karakter di Nine Puzzles (2025). Bagaimana menurutmu?