Menceritakan kembali sebuah kejadian melalui film bisa menjadi salah satu cara menarik simpati, juga memutar memori tentang betapa indah maupun kelamnya sebuah peristiwa.
Banyak film yang terinspirasi dari kejadian nyata, seperti 10 film asal Korea berikut ini. Yuk, simak!
Hope didasarkan pada kasus yang terkenal pada 2008. Seorang gadis berusia 8 tahun dengan nama alias Nayoung ditemukan hampir mati di toilet umum. Ternyata, pelakuya adalah seorang pria berusia 57 tahun yang memiliki riwayat kekerasan seksual. Ia memperkosa dan memukuli Nayoung.
Pelaku hanya dihukum selama12 tahun penjara dan hal ini memicu kemarahan masyarakat Korea atas penderitaan Nayoung yang tak sebanding. Nayoung menderita luka yang tidak dapat dipulihkan pada alat kelamin, dubur, dan ususnya. Awalnya ia bahkan harus memakai tas kolostomi untuk menggantikan organnya yang hilang.
Pada 2004, seorang ibu rumah tangga bernama Jang Mi Jeong ditangkap otoritas imigrasi Prancis saat kedatangannya di Bandara Paris Orly. Ia mengaku diminta oleh seorang teman lama untuk membawa tas berisi berlian yang belum dipotong ke Prancis.
Kantung yang dibawanya tersebut ternyata berisi sekitar 17 kg kokain. Film ini berdasarkan kasus yang menyebabkan Jang Mi Jeong menjalani hukuman 2 tahun penjara di Martinik, sebuah pulau di Laut Karibia.
Film yang sempat menduduki box office pada 2007 ini mengisahkan seorang anak angkat yang mencari orangtua kandungnya di Korea Selatan. Selama pencariannya, ia bertemu sang ayah kandung yang ternyata adalah seorang pembunuh yang dihukum mati.
As One mengisahkan seorang pemain tenis meja Korea Selatan dan Korea Utara yang bersatu untuk bermain di Kejuaraan Tenis Meja Dunia 1991 di Chiba, Jepang. Film ini banyak disukai karena menceritakan sebuah tim yang menyatukan negara yang terpecah untuk pertama kalinya dalam sejarahnya yang menyakitkan.
Jiseul dibuat berdasarkan sebuah pemberontakan di Pulau Jeju setelah penindasan antikomunis yang berlangsung dari 1948 hingga1954. Film ini adalah film Korea pertama yang memenangkan Penghargaan World Cinema Dramatic Grand Jury Prize di Sundance Film Festival 2013.
Bukan pada penindasan, film ini berfokus pada kisah nyata sekelompok penduduk desa yang bersembunyi di gua selama 60 hari untuk menghindari serangan militer. Mereka berjuang melawan kedinginan dan kelaparan, mencoba bertahan hidup hanya dengan jiseul atau kentang dalam dialek Jeju.
Hasil adaptasi novel karya Gong Ji Young, kisah ini terinspirasi dari peristiwa di Sekolah Gwangju Inhwa untuk para tuna rungu di mana para siswa mengalami pelecehan seksual oleh staf sekolah selama 5 tahun di awal tahun 2000-an.
Hukuman yang tak sepadan membuat masyarakat Korea marah. Kasus pun dibuka kembali dan RUU Dogani yang menghapus undang-undang pembatasan kejahatan seks terhadap anak di bawah 13 tahun dan perempuan difabel, disahkan.
Salah satu kasus terkenal, yaitu Pemerkosaan Geng Miryang yang terjadi di sekolah menengah di Korea Selatan pada 2004 dan menelan korban sebanyak 41 siswa selama 11 bulan. Cara polisi menangani kasus ini pun memicu lebih banyak kontroversi, karena mereka menganiaya para korban dan memperlakukan para pelanggar hukum dengan sangat lemah.
Berlatar pada 2002, film ini didasarkan pada Pertempuran Kedua Yeonpyeong. Sebuah kapal patroli Korea Utara melintasi garis batas utara dan diperingatkan untuk kembali. Konflik terjadi setelah kapal kedua melewati garis dan mulai mengancam kapal Korea Selatan.
The Chaser bercerita tentang pria bernama Yoo Young Chul, seorang pembunuh berantai sekaligus kanibal. Ia mengaku membunuh 21 orang, sebagian besar pelacur atau pemijat dan orang tua yang kaya. Meski begitu, ia hanya dihukum 20 tahun, karena satu kasus diberhentikan dengan alasan teknis.
Masa kecilnya yang berada dalam kemiskinan menjadi motif kejahatannya. Juga, mantan kekasihnya bekerja sebagai tukang pijat.
Terakhir, film The Admiral: Roaring Currents didasarkan pada pertempuran yang sangat nyata dan akan berakhir dalam sejarah sebagai Pertempuran Myeongnyang. Film ini berlatar pada 1597 ketika Jepang berusaha menyerang Korea dengan armada 300 kapal. Korea, pada saat itu kalah jumlah karena hanya memiliki 12 kapal.
Itulah 10 film Korea yang diangkat dari kisah nyata. Sudah tahu mau nonton yang mana?