4 Gambaran Rasisme di Motel California, Masih Marak Ditemukan!
Di drakor Motel California (2025), Ji Gang Hee (Lee Se Young) dibesarkan oleh seorang ayah yang mengelola sebuah motel. Sepanjang hidupnya, ia mengalami berbagai cibiran dari warga sekitar maupun teman sekolahnya. Hal ini yang menjadi alasan Gang Hee untuk pindah ke Seoul dan bekerja di sana.
Kondisi ini terus berlanjut hingga mereka besar. Kenyataannya, perilaku rasisme yang dilakukan warga ini gak hanya dialami Ji Gang Hee saja. Teman-temannya yang tinggal di motel juga turut jadi sasaran. Kehidupan Ji Gang Hee ini banyak menggambarkan perilaku rasisme masyarakat, lho. Lalu, seperti apa gambaran rasisme yang muncul di drakor Motel California?
1. Ji Gang Hee dianggap seperti anjing ras campuran karena rambut dan warna matanya
Ibu Ji Gang Hee merupakan sosok yang lahir dari orangtua blasteran. Ibunya juga punya kulit pucat, rambut blonde, dan mata hijau. Ibu Ji Gang Hee juga hidup dan besar di Korea Selatan.
Sang ibu bertemu dengan Ji Chun Pil (Choi Min Soo) dan melahirkan Ji Gang Hee. Seiring waktu, Ji Gang Hee mewarisi gen ibunya yang kuat. Makanya, dia punya kulit pucat, rambut pirang, dan bermata hijau. Namun, hal ini malah membuat dirinya dirundung oleh teman sekelasnya. Mereka menjuluki Ji Gang Hee sebagai anjing ras campuran.
2. Anak-anak yang tinggal di motel dicap buruk oleh masyarakat
Ji Chun Pil punya mimpi untuk membesarkan motel yang dikelolanya. Dia membesarkan Gang Hee di dalam motel tersebut. Secara otomatis, motel California termasuk tempat tinggal ayah dan anak itu.
Selang beberapa waktu, Cha Seung Eon (Koo Ja Sung) ditinggal orangtuanya di depan motel milik Ki Chun Pil. Dia turut dibesarkan oleh Chul Pil hingga bekerja. Baik Gang Hee dan Seung Eon mengalami perundungan saat kecil. Keduanya dianggap sebagai anak yang buruk karena tinggal di motel. Apalagi, Seung Eon yang kerap dijuluki cap buruk karena ditinggal orangtuanya.
3. Motel dianggap memfasilitasi dunia malam
Di Korea Selatan, bisnis motel banyak dijumpai di gang pusat kota yang ramai akan klub malamnya. Menyewa sebuah kamar di motel juga gak semahal harga penyewaan kamar di hotel. Hal ini menjadikan motel sebagai tempat yang banyak disewa oleh para pelanggan klub malam.
Stereotip ini membuat banyak masyarakat beranggapan jika motel termasuk salah satu tempat buruk. Makanya, banyak warga di kota Hana menganggap jika motel yang dijalankan oleh Ji Chan Pil akan berimbas buruk ke kota mereka. Akhirnya, Ji Gang Hee dan anak-anak “Gang”sters sering mengalami perundungan karena bermain di sekitar motel.
4. Ryu Han Woo disamakan seperti sapi hanya karena ayahnya mengelola peternakan
Ryu Han Woo (Jung Yong Ju) bukan anak yang berkecukupan sejak kecil. Ayahnya bekerja sebagai peternak sapi di kota Hana. Rumahnya juga berada di sekitar kandang sapi sang ayah.
Namun, banyak anak sekitar yang kerap membuat Han Woo sakit hati hanya karena profesi sanga ayah. Dengan para temannya di “Gang”sters, Han Woo dibantu melawan perundungan tersebut. Mereka kerap dijuluki sebagai pembuat onar bagi warga sekitar.
Rasisme masih marak dijumpai di berbagai daerah. Perilaku ini memang wajib diberantas karena tidak sepatutnya dilakukan. Menurutmu, apa ada lagi perilaku rasisme yang digambarkan di drakor Motel California?
