7 Alasan Jang Junik Pro Reunifikasi Korea di Tempest, Mencegah Perang?

Dalam drama Tempest, Jang Junik (Park Hae Joon) muncul sebagai tokoh politikus yang kontroversial. Meski digadang jadi calon presiden termuda, tapi gagasan kampanya sangatlah berani, yakni ketika ia jadi presiden, Junik ingin mengadakan reunifikasi antara Korea Selatan dan Korea Utara.
Langkah ini dianggap aneh bahkan berbahaya, tapi bagi Junik, menyatukan dua Korea adalah cara terbaik untuk mencegah perang besar yang bisa meluluhlantakkan Asia Timur. Mengapa demikian? Inilah alasan Junik lebih pro reunifikasi di drama Tempest. Seru!
1. Semua bermula ketika Amerika Serikat menemukan kapal selam bermuatan 10.000 di Pulau Mayang. Mereka menduga itu adalah kapal nuklir Korea Utara

2. Demi mencegah ini, AS akhirnya merencanakan serangan terlebih dahulu yang menyasar pangkalan militer dan nuklir Korea Utara

3. Ini berbahaya buat Korea Selatan. Diketahui, eskalasi kerusakan serangan AS ini bisa berdampak hingga 30% di wilayah Korsel

4. Akhirnya, seorang Asisten Menteri Luar Negeri AS keturunan Korea, Anderson Miller, membocorkan hal ini pada Jang Junik

5. Jika serangan terjadi, semenanjung Korea jadi medan tempur utama. Junik menganggap reunifikasi bisa jadi jalan untuk menyelamatkan jutaan nyawa

6. Dengan adanya reunifikasi, alasan untuk menyerang akan melemah karena Korut sudah melebur dengan Selatan. Perang tak akan terjadi!

7. Terpenting, Junik memiliki jiwa penuh nasionalisme tinggi dengan menganggap warga Korea Utara dan Korea Selatan adalah "saudara"

Dalam Tempest, pilihan Jang Junik untuk mendorong reunifikasi memang terlihat ekstrem dan penuh risiko. Namun di balik sikapnya, ia percaya ancaman nuklir bisa dipadamkan dan jalan menuju perdamaian bisa terbuka.