5 Kaitan Tersembunyi Teror Giyun dengan JDD di Heroes Next Door
- Penggunaan bahan peledak C4 yang hanya dimiliki unit ultrarahasia
- Pembersihan TKP yang terlalu cepat dengan gaya operasi JDD
- Tidak ada jasad korban seolah ledakan digunakan untuk menutupi operasi
Ledakan di Kota Giyun menjadi pusat misteri besar dalam drakor Heroes Next Door, terutama karena banyak kejanggalan yang tidak bisa dijelaskan oleh penyelidikan standar kepolisian maupun militer. Sejumlah bukti dan perilaku mencurigakan justru datang dari pihak yang semestinya menjaga keamanan, sehingga publik semakin bingung dan situasi kota berubah penuh kecemasan. Semua kejadian itu akhirnya mengarah pada satu unit militer rahasia yang keberadaannya bahkan tidak diketahui sebagian besar prajurit: pasukan JDD.
Ketika ledakan pertama dan kedua terjadi, pola-pola yang muncul tidak terlihat seperti serangan teroris biasa. Tidak ada tuntutan, tidak ada motif yang jelas, dan tidak ada jejak yang bisa menjadi petunjuk kuat. Namun, justru karena "ketiadaan bukti" itulah kemungkinan keterlibatan JDD menjadi jawaban paling masuk akal. Berikut lima kaitan kuat yang menghubungkan ledakan Giyun dengan pasukan JDD dalam Heroes Next Door.
1. Jenis bahan peledak C4 yang hanya dimiliki unit ultrarahasia
Ledakan di Giyun menggunakan bahan peledak C4, yang bukan hanya sulit didapat, tetapi juga sepenuhnya berada dalam kendali unit operasi tingkat tertinggi. Bahkan tentara reguler tidak memilikinya, apalagi kelompok kriminal atau teroris amatir.
C4 hanya dikenal digunakan oleh unit rahasia yang menjalankan operasi hitam dan pasukan JDD berada tepat di kategori tersebut. Munculnya C4 di kota kecil seperti Giyun hampir mustahil kecuali ada alur distribusi gelap dari dalam tubuh militer itu sendiri.
2. Pembersihan TKP yang terlalu cepat dengan gaya operasi JDD
Cara militer menangani lokasi ledakan benar-benar tidak wajar. Dalam hitungan menit, anggota berseragam tanpa tanda pangkat langsung mengamankan area, membersihkan puing, memblokir warga, dan memindahkan barang bukti tanpa mencatat apa pun secara prosedural.
Pembersihan TKP seperti ini biasanya dilakukan dalam operasi rahasia, misi gagal, atau kejadian yang berkaitan dengan unit yang keberadaannya perlu disembunyikan dari publik. Semua gerakan mereka menunjukkan pola yang selama ini dikenal sebagai “jejak JDD”.
3. Tidak ada jasad korban seolah ledakan digunakan untuk menutupi operasi
Kejanggalan besar lainnya adalah tidak ditemukannya jasad korban dalam mobil yang meledak pada kasus pertama. Ledakan teroris biasanya menimbulkan korban jelas, tetapi di kasus Giyun justru tidak ada tubuh yang tersisa.
Dalam operasi JDD, pola seperti ini sering digunakan untuk memindahkan target, melakukan penghilangan terkontrol, atau menutupi jejak dari misi tertentu. Karena itulah, ledakan tanpa jasad memberi indikasi bahwa insiden tersebut bukan serangan, melainkan “penutup” dari operasi sensitif.
4. Reaksi panik menteri pertahanan menguatkan dugaan adanya rahasia militer
Ketakutan Menteri Pertahanan ketika mendengar ledakan itu menggunakan C4, jelas bukan reaksi yang normal dari seorang pejabat. Ia bukan hanya panik, tetapi segera memerintahkan penangkapan reporter Kim In Seop (Cho Dong In), menggeledah kantor Magnifying Media, dan memaksa penghapusan artikel mereka.
Tindakan ekstrem ini menunjukkan bahwa ada sesuatu yang jauh lebih besar daripada sekadar ledakan. Satu-satunya unit yang berada di luar kontrol menteri, sekaligus cukup berbahaya untuk membuatnya ketakutan, adalah JDD, sehingga reaksi berlebihan itu semakin menegaskan bahwa rahasia terkait JDD sedang terancam dibongkar.
5. Kemungkinan anggota JDD membelot atau operasi tersembunyi yang gagal
Teori paling kuat adalah bahwa ledakan Giyun terjadi karena ada anggota JDD yang membelot atau ada misi rahasia yang gagal total. Jika ada personel JDD yang membawa C4 keluar jalur resmi, itu berarti seseorang yang sangat berbahaya sedang beroperasi di luar komando.
Namun, jika ledakan dibuat oleh JDD sendiri sebagai langkah penutup, maka ada kemungkinan operasi ilegal atau eksperimen militer tertentu sedang disamarkan melalui insiden ini. Kedua teori tetap mengaitkan bom Giyun secara langsung dengan unit JDD.
Semua kejanggalan dalam insiden Giyun berkumpul pada pola operasi yang hanya dimiliki unit ultrarahasia, sehingga keterlibatan pasukan JDD menjadi dugaan yang paling kuat dan paling logis sepanjang cerita. Misteri ini juga membuka banyak ruang untuk perkembangan karakter dan konflik internal di antara para tokoh militer dan warga sipil yang terlibat secara tidak sengaja. Dengan terus munculnya bukti baru, Heroes Next Door semakin menunjukkan bahwa ledakan Giyun bukan sekadar teror biasa, tetapi bagian dari permainan kekuasaan besar yang berpusat pada militer.
