3 Kemiripan Kisah Hidup Lee Yoon dan Eon Nyeon di Song of the Bandits

Baik Lee Yoon maupun Eon Nyeon, mereka sama-sama berasal dari kalangan bawah. Lee Yoon dulunya adalah seorang budak. Ia tidak mendapat kesempatan untuk belajar, tidak memiliki kebebasan, serta tidak jarang diperlakukan dengan kasar. Tuannya dulu adalah Lee Gwang Il (Lee Hyun Wook).

Sementara itu, Eon Nyeon merupakan anak petani. Pada masa tersebut, petani adalah kelompok yang terabaikan dan sering kali dipersulit oleh pemerintah dengan dikenai pajak yang tinggi. Meski tidak diperlihatkan lebih jelas, dari kondisi itu kita setidaknya dapat mengetahui bagaimana gambaran kehidupan Eon Nyeon ketika masih kecil.

Pada masa kolonial, tentu persatuan antara orang sesama negara sangat diperlukan. Namun, hal itu tidak terjadi pada Lee Yoon dan Eon Nyeon. Orangtua mereka dibunuh oleh rekan senegara dengan sadisnya.

Lee Yoon pernah bercerita bahwa ayahnya dulu masuk ke militer untuk melindungi negara. Akan tetapi, ayahnya dijebak dan dikatakan mencuri perbekalan perang. Ia dikhianati oleh rekan senegaranya sendiri.

Orangtua Eon Nyeon juga tidak beda jauh. Pembunuhnya adalah bangsawan Joseon yang menjadi algojo Donghak. Dari cerita itu, bisa jadi orangtua Eon Nyeon ikut dalam revolusi Donghak yang dilakukan oleh para petani. Samar-samar, pembunuh orangtua Eon Nyeon yang ada di mimpinya tampak seperti Choi Choong Soo (Yoo Jae Myung).

Lee Yoon dan Eon Nyeon sama-sama punya penyesalan terhadap hidup yang mereka jalani setelah kematian orangtua mereka. Lee Yoon berkata bahwa ia tak ada bedanya dengan pembunuh ayahnya saat ia menjadi tentara Jepang. Rasa bersalah bikin Lee Yoon berhenti dan pergi ke Gando untuk menebus kesalahannya pada Choi Choong Soo.

Eon Nyeon yang hidup sebagai pembunuh bayaran, tidak peduli entah siapa pun target yang harus dibunuh selama ia menerima bayaran. Perkataan Lee Yoon itu membuat Eon Nyeon tersadar. Dirinya pun tidak jadi membunuh Lee Yoon yang sebelumnya merupakan permintaan dari Lee Gwang Il.

Lee Yoon dan Eon Nyeon berhasil kembali ke jalan yang lebih baik. Mereka memakai kemampuan mereka untuk menyelamatkan keluarga sesama orang Korea dari segala konfrontasi pada masa itu. Perkembangan karakter mereka mengharukan, ya.