Kenapa Drakor The Murky Stream Diberi Rating Usia 17+?
The Murky Stream merupakan drama Korea sageuk yang mengisahkan tiga anak muda Joseon yang idealis. Berasal dari latar belakang berbeda, nasib mereka saling terkait dalam situasi perebutan kekuasaan dan praktik korupsi di Sungai Gyeonggang.
Drakor yang dibintangi Rowoon, Shin Ye Eun, dan Park Seo Ham hanya memiliki 9 episode. Dua episode awal sempat diputar dalam acara Busan International Film Festival ke-30. Meski dibintangi artis ternama dengan premis cerita menarik, drakor ini bukan untuk penonton segala usia sebab The Murky Stream diberi rating usia 17+. Apa alasannya?
1. Membahas korupsi yang merajalela
The Murky Stream mengambil latar di mana Joseon jadi seperti negara tanpa hukum. Terjadi banyak pungli dan korupsi dari level bawah hingga pejabat tinggi. Buruh dan pedagang yang merupakan rakyat diperas oleh bandit. Di sisi lain, bandit pun ditekan oleh petinggi kepolisian yang juga harus membayar upeti kepada pejabat yang jabatannya lebih tinggi.
Praktik korupsi dan pungli dalam cerita drakor ini terjadi di level berbeda. Rakyat paling miskin yang akhirnya menjadi korban. Melihat premis ceritanya ini, jelas drakor The Murky Stream bukan tontonan bagi anak-anak atau remaja awal. Ceritanya gelap, berat, dan mengangkat isu sosial mengenai ketimpangan sosial serta kemiskinan akibat korupsi yang merajalela.
2. Tokoh utamanya dikisahkan menjadi bandit
Ada tiga tokoh utama dalam drakor ini. Mereka adalah Jang Si Yul (Rowoon), Choi Eun (Shin Ye Eun), dan Jung Chun (Park Seo Ham). Ketiganya adalah anak muda Joseon idealis yang terjebak di dunia korup. Namun, Jang Si Yul menjalani hidup berbeda dari dua lainnya. Sementara Choi Eun adalah pedagang dan Jung Chun termasuk pejabat di Biro Kepolisian, Jang Si Yul merupakan bandit.
Awalnya, Jang Si Yul bekerja serabutan sebagai buruh dan hidup mengembara karena ia buronan negara. Karena satu dan lain hal, ia bergabung di dunia bandit. Dalam drakor ini, kelompok bandit tidak hanya digambarkan sebagai penjahat. Jang Si Yul dan anggota lainnya menunjukkan solidaritas hingga sisi baik dari kehidupan bandit.
3. Ada banyak adegan kekerasan yang ditampilkan
Menceritakan bandit hingga pejabat korup dan tidak kompeten, jelas drakor The Murky Stream juga menampilkan banyak adegan kekerasan. Berbagai adegan pertarungan ditunjukkan dalam drakor ini. Khususnya, mengenai perkelahian di antara anggota kelompok bandit. Mereka salin menyerang untuk mendapat title yang terkuat sekaligus kekuasaan lebih luas.
Adegan-adegan kekerasan yang ditampilkan dalam drakor sageuk ini lumayan brutal. Bahkan ada juga scene pembunuhan, seperti momen saat pasukan barbar datang menyerang desa di Joseon dan membantai warga yang tidak bersalah, termasuk perempuan dan anak-anak. Konten yang mengandung kekerasan seperti ini tentu bukan tontonan yang pas bagi penonton berusia muda dan di bawah umur.
4. Terdapat adegan bunuh diri
Selain adegan bertarung, drakor ini juga memiliki scene menyedihkan, tapi bisa menjadi adegan yang membuat penonton merasa tak nyaman. Adegan ini berupa momen salah satu tokoh yang memilih mengakhiri hidup akibat kemiskinan yang menjerat, ketidakadilan, kelaparan, dan duka setelah kehilangan orang terdekat. Konten yang membahas bunuh diri adalah isu sensitif yang lebih cocok bagi penonton berusia dewasa.
Di episode awal, ada seorang pria tua yang tidak dibayar saat bekerja menjadi buruh angkut. Ia bilang dua hari tidak makan sehingga minta upah pada bandit sebab ingin memberi makanan bagi dirinya dan keluarga. Namun, ia justru dipukuli. Malam harinya, saat Jang Si Yul memberi beras bagi kakek tersebut, pria itu sudah bunuh diri setelah sang istri meninggal.
Drakor The Murky Stream menyajikan banyak adegan aksi sekaligus cerita yang mengangkat berbagai isu sosial, seperti korupsi hingga ketidakadilan sosial. Meski begitu, drakor ini punya rating usia 17+. Jadi, pastikan kamu minimal sudah berusia 17 tahun sebelum nonton ini, ya.
