Kenapa Kang Da Wit Cocok jadi Pengacara Pro Bono di Pro Bono?
Kang Da Wit (Jung Kyoung Ho) terpaksa merelakan kariernya sebagai hakim karena kasus suap yang menimpanya di drakor Pro Bono (2025). Kariernya di bidang hukum harus dimulai lagi dengan menjadi seorang pengacara khusus kasus pro bono. Sayangnya, bidang ini jauh dari bayangan Kang Da Wit yang sangat menyukai kepopuleran dan uang.
Namun, setelah menyelesaikan beberapa kasus, Kang Da Wit mulai menyadari jika sisi kemanusiaannya terbuka. Sekalipun pembawaan yang sangat unik, Kang Da Wit masih memperjuangkan kepentingan klien mereka. Gak hanya itu, dia juga mulai punya pemikiran yang lebih terbuka dan gak mengambil kasus yang dianggap populer saja.
Perubahan ini cukup drastis dirasakan oleh rekan satu timnya. Lalu, kenapa Kang Da Wit bisa beradaptasi dan dianggap cocok jadi pengacara pro bono di drakor Pro Bono?
Peringatan, artikel ini mengandung spoiler.
1. Telah lama mengerjakan kasus rakyat
Saat bekerja sebagai hakim, Kang Da Wit bekerja dan memilih kasus yang dianggap populer dan ramai dibicarakan. Sayangnya, kasus-kasus yang dikerjakan umumnya menyangkut permasalahan orang kaya dengan korban yang umumnya rakyat menengah bawah. Dengan berbagai kasus ini, Kang Da Wit berpengalaman menghadapi berbagai taktik dari pihak kuat untuk memenangkan persidangan.
Ketika mewakili pihak lemah, Kang Da Wit gak akan mudah dikalahkan karena dianggap telah paham alur kerja mereka. Kondisi ini jelas menggambarkan berbagai kasus yang ditangani oleh tim PB selama ini. Mereka sadar jika para klien gak punya kuasa maupun uang untuk membelokkan hukum.
Makanya, peran Kang Da Wit bisa jadi kekuatan tersendiri bagi klien. Gak hanya itu, penanganan kasus PB yang kerap kalah dan jauh dari atensi publik juga bisa dihindari. Kang Da Wit jelas punya segudang koneksi yang bisa mereka gunakan ketika perlu.
2. Lahir dan besar dari keluarga gak mampu
Kang Da Wit hidup berdua dengan sang ibu sepanjang hidupnya. ibunya merupakan buruh pabrik yang digaji sangat minim. Kondisi ini terus berlanjut hingga ibunya meninggal dunia. Sejak saat itu, Kang Da Wit bercita-cita menjadi sosok orang terbaik di bidangnya dan sangat cinta uang.
Ketika mengerjakan kasus PB, umumnya klien mereka merupakan rakyat miskin maupun kalangan orang yang terlupakan oleh negara. Makanya, latar belakang keluarga Kang Da Wit bisa sangat memahami perasaan kliennya tersebut. Meskipun begitu, Kang Da Wit masih mengusahakan diri untuk terus meningkatkan kinerjanya di firma hukum.
3. Tahu taktik dan lingkaran kekuasaan dalam kementerian kehakiman
Untuk menyelesaikan kasusnya, para orang kaya menggunakan relasi dan uangnya untuk menyuap para penegak hukum. Hal ini jelas bukan praktik baru di lingkaran pekerjaan Kang Da Wit. Sayangnya, praktik oknum ini jelas akan merusak citra kementrian kehakiman dan penegak hukum, lho.
Namun, pengalaman kerja menjadi hakim jelas merupakan keuntungan tersendiri bagi Kang Da Wit. Dia bisa menggunakan segala cara untuk memenangkan kasus dan menjadikan klien puas. Sekalipun harus melawan dengan waktu yang cukup lama, Kang Da Wit bisa paham bagian mana yang harus diserang terlebih dahulu.
Hal ini menjadikan Kang Da Wit bisa unggul karena gak menggunakan jalan pintas demi bisa memenangkan persidangan. Bahkan, dia juga bisa menganalisis perilaku klien karena pernah mengalaminya dulu.
Keunggulan yang dimiliki Kang Da Wit ini bisa jadi jembatan untuk menjadi seorang pengacara pro bono. Dia bahkan gak perlu belajar ulang hanya demi memahami latar belakang klien. Menurutmu, apa lagi alasan Kang Da Wit cocok jadi pengacara pro bono di drakor Pro Bono?
