Kenapa Lee Je Ha Tak Mau Remake Film Sang Ayah di Our Movie?

Lee Je Ha (Namkoong Min) dalam penayangan perdana drakor Our Movie diceritakan sebagai seorang sutradara film yang kehilangan masa jayanya. Padahal, film debutnya pada 5 tahun lalu sempat sukses besar, namun kini ia malah dihantui oleh keraguan pada diri sendiri terhadap kemampuannya sebagai seorang sutradara.
Dalam rencana comeback-nya, produser Bu Seung Won (Seo Hyun Woo) ingin Lee Je Ha untuk me-remake karya legendaris sang ayah berjudul Love In White. Namun, Lee Je Ha sering kali menolaknya karena beberapa alasan. Kenapa? Simak penjelasannya di bawah ini!
1. Lee Je Ha telah lama memutuskan hubungan dengan ayahnya

Sejak awal penayangan, hubungan Lee Je Ha dengan sang ayah, Lee Du Young (Kim Jae Chul) tak terlihat mesra. Bahkan, berita kematiannya pun diketahui Lee Je Ha dari staff promosi film debutnya. Sang ayah diketahui sempat meninggalkan luka pada diri Lee Je Ha kecil, seperti tak pernah memberi perhatian lebih layaknya seorang ayah pada anak hingga berselingkuh dengan rekan kerjanya sendiri. Di sisa hidupnya, Lee Du Young bahkan meninggalkan utang yang nyaris membuat rumah mereka terjual.
Meski tetap menyelesaikan permasalahan yang dilimpahkan sang ayah padanya. Lee Je Ha memilih memutuskan hubungan dengan ayahnya itu. Saat diminta Bu Seung Won untuk me-remake karya sang ayah, Lee Je Ha berkali-kali menolak dengan alasan kuat bahwa ia telah lama memutuskan hubungan dengan ayahnya itu.
2. Love In White menyisakan kenangan pahit bagi hidup Lee Je Ha

Selain faktor hubungannya dengan sang ayah, film tersebut ternyata telah menyisakan kenangan pahit bagi kehidupan Lee Je Ha. Pada episode 2 dijelaskan bahwa sang ayah disebut telah berselingkuh dengan rekan kerjanya sendiri. Terlebih setelah ibunya meninggal, sang ayah semakin terang-terangan menunjukkan hubungan mereka.
Meski belum dijelaskan sepenuhnya, menurut pandangan Lee Je Ha, sang ayah sengaja membuat karya tersebut sebagai miliknya dan berpura-pura mempersembahkan untuk mendiang sang istri. Hal inilah yang membuat Lee Je Ha tak menyukai karya tersebut. Menurutnya, sang ayah sengaja mempersembahkan film tersebut untuk sang ibu, untuk menutupi segala kecurangan yang ia perbuat saat itu. Saking bencinya, ia bahkan tak segan menyebut kisah romantis dalam film tersebut merupakan perasaan palsu.
3. Kisah romantis dalam film tersebut merupakan perasaan palsu

Meski belum menyentuh kesuksesan lagi setelah karya debutnya, Lee Je Ha tetap saja merupakan seorang sutradara yang rasional. Setiap adegan yang diciptakan, akan ia riset terlebih dahulu. Apakah sesuai dengan fakta di lapangan atau tidak.
Kisah romantis yang digambarkan sang ayah pada filmnya itu, dianggap sebagai perasaan palsu oleh Lee Je Ha. Bagaimana tidak, saat film itu ditayangkan dan meraih banyak prestasi, sang ayah malah mengkhianati ibunya dan menjalin hubungan baru dengan orang lain setelah sang ibu meninggal.
Meski akhirnya, Lee Je Ha mau menggarap kembali karya sang ayah, semua itu tetap saja tak ia lakukan demi ayahnya itu. Pada episode 2, ia menemukan format awal film Love In White, namun itu tak ditulis oleh ayahnya, malah tulisan sang ibu. Hatinya semakin tersentuh, setelah tahu bahwa karya tersebut ditulis saat ibunya menderita penyakit terminal, dimana para penderitanya hanya tak dapat kembali sembuh dan diperkirakan akan menyebabkan kematian. Apakah proyek remake tersebut akan kembali menghantarkan Lee Je Ha pada kesuksesan?