4 Karakter yang Menjadi Korban Sihir Poong San di The Haunted Palace
- Drakor The Haunted Palace menghadirkan Poong San, dukun jahat yang menggunakan sihirnya untuk memenuhi keinginan kliennya.
- Poong San mengganggu pewaris takhta dengan roh delapan kaki, dan mencoba menjadikan bayi sebagai tumbal untuk menyembuhkan roh jahat.
- Poong San juga mencelakai Yeo Ri dengan hantu air, menunjukkan bahwa ia selalu mengahalalkan segala cara demi keinginannya.
Mengiringi beragam kisah hantunya, drakor The Haunted Palace menghadirkan sejumlah karakter dukun, salah satunya Poong San (Kim Sang Ho). Ia merupakan dukun kepercayaan ibu suri (Han Soo Yeon) yang kerap dipanggil ke istana. Berbeda dari dukun lain yang sempat disoroti, sosok Poong San ini merupakan villain yang menggunakan kekuatannya untuk hal-hal kotor.
Poong San tak ragu mengorbankan nyawa orang lain demi memenuhi keinginan dari para kliennya. Akibat dari perilaku buruknya itu, sudah cukup banyak korban dari sihir Poong San. Bahkan, salah satunya ada yang kehilangan nyawanya. Siapa saja karakter yang menjadi korban sihir kiriman Poong San di The Haunted Palace?
1. Yi Gwang
Karakter pertama yang diganggu oleh Poong San adalah pewaris takhta, Yi Gwang (Park Jae Joon). Putra dari Raja Yi Sung (Kim Ji Hoon) ini sengaja diganggu oleh Poong San dengan kekuatan sihirnya untuk memenuhi keinginan ibu suri mengganti pewaris. Cara Poong San mengganggu Yi Gwang adalah dengan mengirimkan roh delapan kaki ke tubuhnya.
Sosok roh jahat itu dibiarkan Poong San bermain-main di tubuh Yi Gwang sehingga orang-orang bergosip bahwa pewaris takhta punya penyakit mental. Ia membuat Yi Gwang tidak mengenali ayah dan ibunya hingga kerap melukai para pelayan di istana. Hampir berbulan-bulan roh delapan kaki itu terus merasuki tubuh Yi Gwang hingga ia dikeluarkan oleh Yeo Ri (Bona WJSN) dan Gangcheori (Kim Young Kwang).
2. Yeongin
Keluarnya roh delapan kaki dari tubuh Yi Gwang kala itu bukan keinginan Poong San. Roh delapan kaki ternyata sempat bertarung dengan Yeo Ri dan Gancheori. Akibat pertarungan itu, roh delapan kaki mengalami luka yang cukup parah dan harus istirahat untuk memulihkan kekuatannya.
Selama masa pemulihan itu, secara tak sengaja Poong San melempar pakaian milik Pangeran Yeongin ke perapian. Pakaian yang awalnya akan digunakan untuk ritual perlindungan, kini justru terlempar menjadi persembahan untuk roh delapan kaki. Akibatnya, Poong San tak bisa menahan pergerakan roh delapan kaki yang dengan cepat membunuh dan memakan roh Pangeran Yeongin.
3. Ratu Park
Kejahatan Poong San tak berhenti sampai di situ, pertarungan kedua kalinya roh delapan kaki membuatnya semakin jahat. Poong San ingin dengan cepat memulihkan luka yang dialami roh delapan kaki dengan menyajikan tumbal lain. Kali ini, Poong San bermaksud menjadikan bayi dalam tubuh Ratu Park (Han So Eun) sebagai persembahan untuk roh delapan kaki.
Demi melancarkan aksinya, Poong San mengirim sihir berupa hantu air ke kediaman Ratu Park. Lantaran sihir tersebut, ratu mengalami gangguan kecemasan karena sulit tidur dan kerap terbayang hantu menyeramkan. Lebih parahnya lagi, ratu yang bermimpi terkena muntahan hantu air itu ternyata keesokan harinya benar-benar mengalami sakit.
4. Yeo Ri
Poong San telah mengetahui bahwa Yeo Ri adalah sosok yang melakukan upacara pembersihan melawan roh delapan kaki. Akibatnya, ia juga bermaksud untuk mencelakai Yeo Ri menggunakan sihirnya. Ia membiarkan Yeo Ri berhadapan dengan hantu air yang mengganggu ratu.
Pada pertarungan antara Yeo Ri dan hantu air itu, kecepatan dari roh hantu air sempat mengecoh Yeo Ri. Akibatnya, hantu air jahat itu berhasil memuntahkan cairan hitam ke tubuh Yeo Ri. Lantaran muntahan itu, Yeo Ri juga perlahan akan jatuh sakit sebagaimana yang dialami oleh Ratu Park.
Karakter Poong San di The Haunted Palace selalu mengahalalkan segala cara untuk mewujudkan keinginannya dengan sihir. Ia telah mengganggu banyak anggota keluarga kerajaan dan membahayakan nyawa mereka. Anehnya, ibu suri yang juga kehilangan putranya, berhasil dimanipulasi sehingga tetap saja berada di pihak Poong San.
