5 Kritik terhadap Drakor Genie, Make A Wish, Singgung Agama?
Genie, Make a Wish jadi salah satu drama Korea yang paling diantisipasi di tahun 2025. Pasalnya, drakor ini merupakan reuni Kim Woo Bin dan Bae Suzy sebagai couple setelah Uncontrollably Fond (2016) yang berakhir sad ending.
Sehari setelah dirilis pada Jumat (3/10/2025), drakor Genie, Make a Wish langsung masuk daftar Top 10 Netflix Indonesia untuk kategori series. Meski sukses meraih popularitas, drakor ini juga menuai berbagai kritik. Khususnya, mengenai kontroversi terkait nama dan background story tokoh utama.
Perhatian, artikel ini mengandung spoiler.
1. Penggunaan nama Iblis
Sejak video trailer pertama dirilis, Genie, Make a Wish langsung menuai kontroversi. Pasalnya, nama jin dalam drakor ini adalah Iblis. Pemilihan nama ini menuai protes sebab Iblis merupakan pemimpin dari segala syaitan (setan) dalam agama Islam. Drakor ini dikritik sebab dinilai menyinggung agama Islam terkait pemilihan nama tokoh utama yang digambarkan sebagai sosok jin. Banyak penonton menilai harusnya karakter tersebut memakai nama umum seperti judulnya, yakni Genie atau Jinn.
2. Backstory Genie mirip dengan penggambaran jin dan iblis dalam Islam
Di menit awal episode pertama, karakter jin yang diperankan Kim Woo Bin bermonolog soal asal usulnya. Backstory karakternya kembali menuai protes karena kisah latar belakangnya terlalu mirip dengan cerita mengenai iblis dalam agama Islam. Ia diceritakan terbuat dari api sebelum penciptaan manusia dari tanah liat. Iblis juga melawan perintah Tuhan dengan menolak untuk bersujud hormat kepada manusia.
Atas kesombongannya, iblis diusir ke neraka. Karenanya, ia bersumpah untuk menyesatkan manusia. Tokoh Iblis di Genie, Make a Wish memiliki kisah serupa. Namun, diubah sedikit dengan ia memberi tiga permintaan terhadap penemu lampunya. Penggabungan kisah iblis dan jin dalam cerita Aladdin yang mengabulkan tiga permohonan, membuat penonton protes.
3. Alur cerita di episode-episode awal dinilai membosankan
Drakor ini memiliki total 13 episode. Konflik yang disajikan pun rumit, termasuk mengulik mengenai keserakahan manusia, perang antara jin, malaikat, dan roh, hingga kisah cinta beda dunia dari couple utama. Namun, alur yang disajikan, terutama di episode-episode awal dikritik agak membosankan dengan beberapa adegan komedi terasa canggung. Selain itu, ada kritik yang menganggap terlalu banyak adegan filler yang sebetulnya tidak terlalu penting bagi alur cerita.
4. Salam khas pria Arab dijadikan lelucon mengarah ke gay
Jin dalam drakor ini dikisahkan berasal dari Timur Tengah. Ia terkurung selama hampir seribu tahun di dalam lampu ajaibnya sehingga ketinggalan banyak informasi tentang dunia luar. Karena itu, ia tidak tahu salam orang Korea berbeda dengan budaya di Arab. Saat bertemu Kepala Desa Cheongpung, ia menyapanya dengan salam antarpria dalam kebudayaan Arab.
Masalahnya, cara menyapa yang jadi budaya ini justru disisipi adegan komedi yang memiliki unsur terkait LGBT. Ini tampak dari scene sang kepala desa merasa tersipu dan pipinya memerah sebab terus membayangkan momen Genie menyapanya dengan saling menyentuhkan hidung. Ia lalu bilang dirinya sempat merasa goyah karena mengira Genie menyukainya.
5. Romantisasi plot hubungan iblis dan manusia
Drakor ini dikritik meromantisasi hubungan antara jin dan manusia di mana Genie serta Ki Ka Young terlibat kisah cinta selama 1000 tahun. Masalah utamanya terletak pada pemilihan nama dan backstory iblis yang terlalu mirip dengan ajaran agama Islam untuk karakter Genie. Di drakor ini, Iblis digambarkan sebagai sosok bucin dan setia yang memiliki sisi humanisme serta bisa berbuat baik pada manusia. Padahal dalam Islam, iblis adalah makhluk paling jahat yang ingin menyesatkan manusia.
Drakor Genie, Make a Wish menuai beragam kritik dan pro kontra. Mulai dari kontroversi terkait tokoh Iblis yang diduga menyinggung agama Islam hingga alur cerita yang dinilai agak membosankan di episode awal. Kamu sendiri sudah nonton drakor bergenre fantasi romcom ini belum?
