5 Pengakuan Pahit Lee Joon Hyuk saat Menapaki Dunia Akting
Lee Joon Hyuk kembali mencuri perhatian lewat kejujurannya saat menjadi bintang tamu di kanal YouTube ‘백은하의 주고받고’ (Baek Eun Ha’s Jugo Bago). Dalam perbincangan bersama Baek Eun Ha, ia membongkar kisah pahit yang dialaminya di awal karier. Artikel ini disadur dari OSEN yang juga mengutip langsung dari wawancara tersebut.
Lewat obrolan santai namun penuh makna, aktor kelahiran 1984 tersebut mengungkap sisi gelap yang jarang terdengar dari dunia akting. Mulai dari tekanan mental hingga perlakuan yang tidak manusiawi, semua ia ceritakan tanpa basa-basi. Inilah lima pengakuan pahitnya saat awal terjun ke dunia akting.
1. Lee Joon Hyuk pernah sok jadi sutradara padahal belum tahu apa-apa
Di awal kariernya, Lee Joon Hyuk mengaku sok-sokan ingin menyutradarai film pendek. “Waktu itu aku masih muda dan tidak tahu apa-apa. Aku nekat mencoba bikin film,” ungkapnya jujur. Ia bahkan sempat merasa sangat malu karena harus membimbing aktor, padahal dirinya sendiri belum punya dasar.
Proyek kecil-kecilan itu dilakukan bersama teman-teman di akademi. Namun, saat harus memberikan arahan akting, ia merasa benar-benar tidak kompeten. “Di momen itu aku sadar, aku harus belajar akting dulu sebelum mengajar orang lain,” katanya.
2. Lee Joon Hyuk pernah mendapatkan situasi lokasi syuting yang penuh teror dan minim respek di usia 20an
Lee Joon Hyuk menyebut masa-masa awal di lokasi syuting sebagai fase hardcore. “Begadang terus, dimarahin, dan jujur saja, kadang diperlakukan kayak bukan manusia,” katanya mengenang. Itu bukan sekadar tekanan fisik, tapi juga tekanan mental yang menguras.
Ia juga tidak menutupi betapa kerasnya suasana kerja waktu itu. Tidak ada perlakuan istimewa untuk aktor pemula. Semua harus tahan banting, bahkan meski disalahkan atas hal-hal yang bukan kesalahan mereka.
3. Lee Joon Hyuk pernah dijahili dengan alkohol dan dihakimi esok harinya
Pengalaman pahit lainnya datang dari budaya minum yang kerap menjebak. “Malam sebelumnya diajak minum, katanya ‘aktor harus bisa minum’,” cerita Lee Joon Hyuk. Keesokan paginya, ia justru dihujat, “Kok aktor malah minum?”
Ia mengungkapkan betapa tidak masuk akalnya situasi itu. Seolah-olah aktor harus serba bisa, tapi tetap disalahkan. “Itu benar-benar bikin bingung dan aku merasa tidak dihargai,” ujarnya.
4. Lee Joon Hyuk sering ditanya, 'Kok belum jadi bintang?'
Meski sudah menjalani proyek demi proyek, Lee Joon Hyuk kerap mendapat pertanyaan yang menjatuhkan mental. “Kalau datang ke pertemuan, suka ada yang nyeletuk, ‘Kenapa kamu belum jadi bintang juga, sih?’” katanya. Padahal dari awal, ia tidak pernah menargetkan ketenaran.
Ia hanya ingin bertumbuh sebagai aktor yang bisa dipercaya. Sayangnya, ekspektasi publik sering kali berbeda. “Itu salah satu tekanan yang bikin aku terus mempertanyakan diri sendiri,” tuturnya.
5. Rasa iri jadi bahan bakar Lee Joon Hyuk untuk terus berkembang
Melihat senior-senior yang hanya sekali baca naskah sudah langsung paham semua, membuat Lee Joon Hyuk frustrasi. “Aku mikir, kenapa aku tidak bisa seperti mereka? Itu bikin aku kesal dan hampir gila,” akunya. Dari rasa iri itu, ia tumbuh semangat untuk terus belajar dan berkembang.
Ia pun menyadari bahwa rasa cinta pada dunia akting jadi kekuatan utamanya bertahan. “Sampai sekarang pun aku masih belajar. Rasa penasaran tentang bagaimana produksi berjalan adalah bentuk cintaku yang paling murni pada pekerjaan ini,” ucapnya penuh keyakinan.
Lee Joon Hyuk bukan hanya bertahan, tapi juga terus berkembang sebagai aktor yang kuat secara karakter dan pengalaman. Kejujurannya soal masa lalu justru memperlihatkan betapa dalam cintanya pada dunia seni peran. Saat ini, ia tengah bersiap tampil dalam proyek terbaru, seperti serial Netflix The Art of Sarah dan drama TVING Lotto Winner Also Goes to Work.
