Penuh Makna, 7 Pesan yang Bisa Diambil dari KDrama One Ordinary Day

Saat sedang mengerjakan tugas, tiba-tiba Kim Hyun Soo dihubungi oleh teman-temannya untuk berpesta. Awalnya Hyun Soo menolak, namun ia goyah dan akhirnya menerima ajakan temannya.

Ia pun melihat taksi ayahnya menganggur. Diam-diam ia mengambil kunci lalu tancap gas tanpa pamit pada orang tuanya. Tak terduga di tengah perjalanan bertemu dengan seorang cewek yang akhirnya mengantarkannya ke penjara.

Dari sini, bisa dilihat bahwa sesuatu yang didapat dengan cara tidak benar akan mendatangkan kesusahan bagi diri. Mungkin ia pikir tidak akan terjadi sesuatu yang buruk, tetapi siapa sangka Tuhan berkehendak lain.

Kim Hyun Soo digambarkan dalam drama ini adalah sosok yang merasa tidak enakan. Hal ini bisa dilihat adegan saat ia terbuai oleh ajakan cewek yang baru saja ditemui. Duduk santai di tepi Sungai Han, makan es sambil berkejaran hingga tidur.

Siapa sangka berawal dari iba ternyata membawa petaka dalam kehidupannya. Untuk berteman dengan seseorang yang sudah dikenal saja perlu selektif apalagi dengan orang yang baru ditemui.

Hukuman di dunia memang tidak sebanding dengan di akhirat. Namun pengadilan di dunia jauh lebih kejam dari pada di akhirat. Di dunia, yang benar bisa menjadi salah. Hal ini bisa dilihat bagaimana Kim Hyun Soo memperjuangkan keadilan untuk dirinya.

Ia berusaha supaya dirinya tidak difitnah telah membunuh seorang cewek yang baru saja ditemuinya, Hong Guk Hwa. Setelah bangun tidur, ia menemukan cewek tersebut telah tewas ditikam sebanyak 13 kali menurut polisi dan jaksa.

Polisi dan jaksa menuduh Kim Hyun Soo sebagai pembunuh karena hanya dirinya yang bersama dengan cewek tersebut. Apalagi Kim Hyun Soo telah merusak bukti ditambah membawa pisau dapur karena panik.

Betapa salutnya dengan kepribadian yang dimiliki oleh Pengacara Shin. Awalnya ia menetapkan tarif untuk Kim Hyun Soo, namun begitu ia berkunjung ke rumah Kim Hyun Soo, ia lalu menurunkan tarif.

Bahkan saat kasusnya diambil alih oleh firma hukum lain, Pengacara Shin tetap mencari bukti lain untuk Kim Hyun Soo. Meski penyakit kulit Pengacara Shin semakin parah, niatnya membantu Kim Hyun Soo tak pudar.

Apalagi saat Kim Hyun Soo mendapatkan keputusan hukuman mati, Pengacara Shin berusaha semaksimal mungkin mencari bukti. Lelahnya tak jadi sia-sia melainkan membuahkan hasil yang manis.

Setiap profesi akan dimintai pertanggungjawaban oleh Tuhan apalagi yang menyangkut kehidupan seseorang. Dalam kasus Kim Hyun Soo, seorang kepala polisi yakni Park Sang Beom, dengan rasa percaya diri yang luar biasa karena 30 tahun berkarier, ia yakin bahwa Kim Hyun Soo adalah pembunuh sebenarnya.

Keyakinannya kuat karena bukti semua ada pada Kim Hyun Soo. Angkuhnya, ia pun tak mengulik siapa saja orang-orang yang berada di lingkaran cewek tersebut. Sungguh keyakinan yang menjerumuskan, bukan? 

Apalagi dengan jaksa elit, Ahn Tae Hee, menutup mata terhadap bukti lain. Ia yakin bahwa Kim Hyun Soo adalah pembunuhnya. Begitu kebenaran terungkap, polisi dan jaksa tersebut tidak meminta maaf sama sekali kepada Kim Hyun Soo.

Usaha yang dilakukan oleh Kim Hyun Soo dan Pengacara Shin pun bukan main. Kim Hyun Soo sudah tidak ada daya lagi melakukan pembelaan diri di depan pengadilan. Hal ini karena apapun kalimat yang keluar dari Kim Hyun Soo, orang sekitarnya tidak akan percaya.

Ditambah dengan keadaannya di penjara yang membuatnya teraniaya. Nyawanya terancam jika berhadapan preman yang ada di penjara.

Sejak berkenalan dengan Do Ji Tae, Kim Hyun Soo pun berubah sikap dan penampilannya. Kim Hyun Soo menjadi lebih percaya diri dan bisa membela diri saat dirinya dianiaya oleh rekan satu selnya.

Karena tuduhan tidak jelas, Kim Hyun Soo pun mengalami stres. Asma sering kambuh di dalam penjara, susah tidur, sering menangis, gagap berbicara, terlebih lagi ia pun sering dijadikan mangsa oleh narapidana lainnya. Untung saja Do Ji Tae baik padanya.

Ia pun juga korban fitnah sehingga menjadi narapidana. Selain itu, keluarga Hyun Soo pun dirundung oleh warga sekitar. Lebih sedihnya saat Hyun Soo menghubungi orang tuanya, bukan dukungan melainkan kalimat pedas dari adiknya.

Meski Hyun Soo telah bebas, kenangan buruk tersebut pun tak akan menghilang begitu saja. Perlu waktu untuk menerima kenyataan. Hal ini dibuktikan dengan ia merenung sendirian di atas gedung sambil menghisap rokok.

One Ordinary Day, berjumlah delapan episode namun mempunyai pesan kehidupan yang penuh makna. Drama ini mengajarkan bahwa berhati-hatilah dalam mengambil keputusan. Selain itu manusia diberi akal dan perasaan oleh Tuhan supaya bisa membedakan mana yang baik dan buruk.