8 Problem Kehidupan Go Ah In di Drakor Agency, Tetap Tegar!

Go Ah In adalah anak dari keluarga broken home. Mempunyai ayah yang hobi judi dan mabuk-mabukan kerap kali memukul sang ibu. Ibunya sudah berusaha bertahan namun tak sanggup lagi menghadapi ayahnya.

Sang ibu terpaksa meninggalkan Go Ah In saat berusia 7 tahun. Ia pun diasuh oleh bibinya. Kejadian tersebut sangat membekas di ingatan Go Ah In hingga dewasa. Jika ingat akan peristiwa itu saat berbicara dengan rekannya yang menjadi psikiater, ia bukan bilang ibu melainkan perempuan itu.

Go Ah In hingga remaja hidup dalam serba kekurangan. Untungnya, ia adalah siswa paling cerdas di kelasnya. Ia pun mendapat beasiswa.

Bisa terlihat bagaimana keadaan seragamnya yang lusuh. Gak hanya itu, jika dibandingkan dengan rekan-rekan sekelasnya, ia membawa lauk yang sederhana guna mengisi perutnya.

Dengan kondisi kehidupannya yang serba kekurangan jika dibandingkan teman-teman sekelasnya, Go Ah In menjadi menutup diri. Bertindak defensif jika ada yang ingin berkenalan atau mengajaknya makan bersama.

Sikapnya yang seperti itu membuat teman-temannya berpikiran negatif akan dirinya. Ia dicap sebagai orang miskin yang sombong. Padahal, Go Ah In tak ingin teman-temannya kasihan akan kehidupannya yang kekurangan.

Saat Go Ah In menjadi karyawan baru VC Communications, ia mendapat pemimpin yang perfect banget. Berprofesi sebagai penulis naskah, tentu saja Go Ah In harus melahirkan sebuah kalimat yang bisa menarik konsumen.

Di bawah kepemimpinan Yoo Jung Suk (Jang Hyun Sung), Go Ah In selalu saja salah di mata Jung Suk. Ah In pun sempat putus asa bagaimana supaya naskah diterima oleh pimpinannya. Ia tak gentar dan justru menulis berbagai ide dengan setumpuk kertas. 

Untuk sampai ke posisi Direktur Kreatif, Go Ah In pun tak mulus dalam perjalanannya, nih! Ia harus bersaing dengan lulusan dari universitas terkenal di Seoul. Diketahui Go Ah In merupakan lulusan dari universitas yang tak begitu terkenal.

Merasa dirinya masih kurang ilmu, ia bekerja lebih giat dan berusaha untuk menoreh prestasi. Ia pun diangkat menjadi Direktur Kreatif tanpa bekingan siapapun. Caranya memimpin sebuah tim dan melahirkan ide disukai oleh rekan-rekan kerjanya, termasuk musuh.

Sering lembur kerja, melewatkan waktu makan, jarang minum air putih, tak berminat dalam percintaan, dan tak mempunyai hobi membuat kesehatan jiwa Go Ah In terganggu. Ia pun tak lupa untuk berkunjung ke psikiater yang juga sahabatnya.

Go Ah In menderita depresi, kecemasan, gangguan panik, dan insomnia. Obat-obat yang dikonsumsi Ah In pun mulai dari yang ringan hingga berat. Ah In merasa tidak ada waktu untuk esok hari. 

Mempunyai karier yang bersinar dengan usaha sendiri tak membuat Go Ah In lepas dari caci maki, loh! Beberapa pimpinan dan karyawan di perusahaan tersebut ada yang tak menyukai dirinya.

Keseriusannya dalam bekerja tanpa mengenal waktu, ia dicap sebagai penggila uang. Selain itu, cara memimpin Go Ah In yang tak nyaman bagi beberapa karyawan dianggap sebagai tukang siksa. Hal ini karena Ah In menginginkan hasil yang sempurna dan tak ingin mengecewakan klien.

Di episode pertama bagian akhir, Go Ah In merasa senang tak terkira karena jabatannya naik menjadi Kepala Produksi. Ia merasa tak sia-sia dengan kerja kerasnya dalam membuat citra VC Communications semakin bersinar.

Namun, harapan tersebut hancur seketika saat mengetahui bahwa apa yang didapatnya hanyalah sebuah permainan dari Kepala Pekerja Proyek, Choi Chang Soo (Cho Seong Ha). Ia hanya menjadi cover perusahaan agar mendapat citra baik yang memperbolehkan bahwa perempuan juga bisa menjadi pejabat paling tinggi. Ah In pun diberi waktu setahun.

Masih berjalan 6 episode, masalah apa lagi yang akan dihadapi oleh Go Ah In? Berhasilkah ia meraih impiannya untuk mendapat posisi teratas di perusahaannya? Saksikan terus kelanjutan drakor Agency yang tayang setiap Sabtu dan Minggu. Kamu bisa temukan di JTBC, TVING, dan K-Plus.