Review Film The Great Flood, Membingungkan tapi Seru Dibahas

The Great Flood menceritakan Gu An Na (Kim Da Mi), seorang peneliti yang berusaha menyelamatkan diri bersama anaknya, Shin Ja In (Kwon Eun Seong) dari banjir bandang yang datang dan menenggelamkan apartmennya begitu cepat. Dibantu Son Hee Jo (Park Hae Soo), tim keamanan dari lab tempat Gu An Na bekerja, mereka akan terlibat dalam perjuangan berulang tanpa akhir.

Bukan banjir biasa, bumi dan manusia terancam punah. Gu An Na memegang peran penting untuk melanjutkan populasi manusia era baru pascaapokaliptik. Berhasilkah Gu An Na?

Cuplikan film The Great Flood

Kalau kamu termasuk yang bingung ketika nonton ini, kamu gak sendirian. Netizen ramai mempertanyakan dan membahas The Great Flood di media sosial, karena plotnya dianggap membingungkan. Film ini punya gaya bercerita maju-mundur yang membuat kita dituntut fokus untuk tahu apa yang terjadi. Selain itu, film ini plot utamanya juga looping atau berulang terus-menerus yang mungkin akan bikin kamu keder.

Ketika kamu mulai paham, kamu mungkin akan tergiur untuk menontonnya lagi dari awal untuk bisa memahami lebih utuh dan menikmati ceritanya dengan perspektif yang baru. Apalagi kalau kamu suka mengikuti obrolan terkait film ini di media sosial atau bersama teman setelah menontonnya, film ini punya banyak hal yang bisa dibahas. Mulai dari detail pakaian, plot, hingga sebab akibat yang dilakukan karakternya.

Alih-alih bencana, The Great Flood merupakan film yang mengajak kita melihat masa depan manusia dan AI melalui cerita seorang ibu dan anak. Namun, meski bicara tentang emosi manusia yang kompleks dan hubungan ibu-anak yang sering kali membuat penontonnya banjir air mata, sayangnya The Great Flood kurang berhasil memberi sentuhan emosional itu.

Kim Da Mi dan Kwon Eun Seong tampil luar biasa membawakan karakter dan adegan dengan setting air bah serta plot yang terus berulang. Namun sayangnya, chemistry ibu dan anak yang dibangun terasa flat. Karakter Gu An Na saat masih menjadi manusia asli lebih dominan terasa sebagai seorang peneliti atau manusia yang ingin menyelamatkan dirinya dan orang lain, alih-alih seorang ibu. Momen flashback kecelakaan rasanya tak perlu, karena hanya menjadi motif An Na ingin melepas Ja In tanpa menceritakan seberapa kuat hubungan keluarga ini sebelumnya.

Saya pribadi terlalu sibuk untuk memahami plot dan detail-detail dalam setiap frame hingga lupa mengikuti emosi karakternya. Pertemuan Gu An Na dan Shin Ja In yang seharusnya menjadi klimaks emosi, rasanya lebih seperti perasaan lega menyelesaikan misi.

The Great Flood tetap recommended untuk ditonton, terutama bagi penyuka genre fiksi ilmiah. Selain itu, kamu yang suka teori-teori fans juga gak boleh ketinggalan untuk menontonnya. Karena tayang di Netflix, kamu bisa bolak-balik rewind dan replay untuk memahami jalan cerita film ini sepenuhnya.

Meski terasa rumit, kamu juga bisa mencoba menonton film ini dengan perspektif perjuangan ibu dan anak untuk bersatu. Dengan begitu, kamu mungkin akan menikmatinya dengan cara yang lebih sederhana.

Bagaimana menurut kamu film The Great Flood ini?