Review Film Murder Report, Thriller Psikologis tentang Balas Dendam
- Cerita film menegangkan, dibangun dalam ritme lambat
- Permainan warna dan sinematografi membuat film tidak membosankan
- Jung Sung Il sukses perankan dokter psikiater sekaligus pembunuh di film ini
Jakarta, IDN Times - Apa rasanya bila kamu berbicara empat mata dengan seseorang yang mengaku sebagai pembunuh berantai? Mungkin saja, kamu akan merasa merinding dan ketakutan. Nah, suasana itulah yang ingin coba divisualisasikan sutradara Cho Young Jun lewat film Korea Murder Report.
Secara garis besar, film ini tidak hanya memperlihatkan soal wawancara antara seorang jurnalis dengan pembunuh berantai. Lebih dari itu, film 107 menit ini juga mengangkat cerita tentang balas dendam. Lalu, apakah cerita tersebut berhasil disampaikan ke penonton?
1. Cerita dalam film ini terasa menegangkan, tapi dibangun dalam ritme yang lambat
Film Murder Report memiliki cerita yang terbilang seru. Suasana menegangkan yang terjadi dalam wawancara Sun Ju dan Young Hoon juga terasa. Apalagi, ada beberapa adegan dalam film menjadi 'bumbu' yang menambah sensasi ketegangan ketika menontonnya. Walau demikian, kamu juga harus mengingat kalau film ini tidak menampilkan ketegangan secara terus-menerus. Ada kalanya tensi tersebut menurun dengan munculnya plot-plot lain.
Sementara dari segi alur cerita, film Murder Report sangat mudah dipahami karena cerita yang ditampilkan dalam layar sangat jelas. Apalagi, film ini juga memiliki kejutan pada bagian cerita yang tidak diduga. Meski demikian, saya berpendapat kalau alur cerita dalam film ini dibangun dengan ritme yang lambat dan dipenuhi dengan dialog Sun Ju dan Young Hoon. Oleh karena itu, saya menyarankan agar kamu untuk tidak melewatkan satu adegan pun supaya bisa mengikuti cerita film ini tanpa bertanya-tanya.
Selain itu, film ini sebenarnya juga tidak hanya sebatas menampilkan tokoh Sun Ju dan Young Hoon saja. Bila kamu menontonnya secara teliti, maka akan menyadari kalau film ini turut menampilkan perasaan secara emosional dari para korban kejahatan yang akhirnya berbuah pada keinginan balas dendam. Menurut saya, cerita tentang balas dendam yang ada di dalam film ini pun tersampaikan dengan baik.
2. Permainan warna dan sinematografi membuat film tidak membosankan
Sepanjang film Murder Report berjalan, saya tidak memungkiri kalau hampir sebagian besar ceritanya berlangsung di dalam kamar hotel mewah yang menjadi tempat wawancara antara Sun Ju dan Young Hoon. Hal itu tidak mengherankan karena film ini fokusnya memang pada wawancara mereka. Walau demikian, saya tidak merasa bosan ketika menontonnya.
Hal itu karena beberapa bagian di dalam cerita juga diisi dengan aspek lain, seperti salah satunya yang terlihat jelas adalah perubahan warna. Saya pun akhirnya menyadari kalau perubahan warna itu tampak menggambarkan perubahan emosi Sun Ju saat melakukan wawancara dengan Young Hoon.
Selain itu, cerita dalam film juga dilengkapi dengan sinematografi yang baik hingga beberapa adegan flashback yang masih berkaitan dengan cerita. Tanpa disadari, aspek-aspek itulah yang membuat visual film tidak terasa membosankan dan masih tetap menarik perhatian penonton.
3. Jung Sung Il mampu perankan karakter dokter psikiater dan seorang pembunuh
Lantaran adegan wawancara Sun Ju dan Young Hoon menjadi fokus dalam film ini, maka mata saya sama sekali tidak lepas dari kedua tokoh tersebut. Dalam film ini, tokoh jurnalis Baek Sun Ju diperankan oleh Cho Yeo Jeong, sementara pembunuh berantai Lee Young Hoon dilakoni Jung Sung Il. Setelah melihat penampilan keduanya, saya punya penilaian tersendiri untuk masing-masing dari mereka.
Saya berpendapat, Jung Sung Il sangat baik dalam memerankan tokoh Young Hoon dalam film ini. Melalui tatapan mata dan ketenangannya yang terlihat di layar lebar, lelaki 45 tahun itu bisa dibilang sukses memancarkan auranya sebagai seorang psikiater yang ternyata di balik itu semua merupakan sosok pembunuh yang mengerikan.
Di sisi lain, peran apik yang ditampilkan Jung Sung Il juga sangat klop dengan akting Cho Yeo Jeong yang berperan menjadi seorang jurnalis. Sepanjang film ini diputar, saya melihat Cho Yeo Jeong mampu menampilkan ekspresi ketakutan yang sampai tembus layar. Bahkan gerak-geriknya saat mewawancarai Young Hoon sukses menambah sensasi ketegangan dalam cerita.
Selain itu, aktor Kim Tae Han juga terlihat cukup baik saat melakoni perannya sebagai seorang detektif bernama Han Sang Woo. Menurut saya, kehadirannya pun bahkan membuat cerita film Murder Report tidak terasa monoton.
4. Apakah film Murder Report recommended untuk ditonton?
Dari ulasan di atas, saya bisa menyimpulkan, film Murder Report masih layak untuk ditonton secara langsung di bioskop. Apalagi jika kamu merasa penasaran dengan kemampuan akting Jung Sung Il sebagai seorang pembunuh berantai dan bagaimana situasi menegangkan yang dirasakan Cho Yeo Jeong sebagai Baek Sun Ju.
Sebelum datang dan duduk di bangku bioskop, kamu juga harus ingat kalau film ini memiliki ritme yang lambat dari segi penceritaannya. Alhasil, kamu harus bersabar dan lebih fokus menonton film ini agar dapat menikmati setiap cerita yang ditampilkan di layar.
Film Murder Report mulai tayang di bioskop Indonesia tanggal 24 Oktober 2025. Kalau kamu ingin menonton film ini di bioskop, maka jangan lewatkan kesempatan yang ada, ya!
