Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Teori Hilangnya Anak-anak Panti Asuhan di When the Phone Rings

Yoo Yeon Seok di When the Phone Rings (dok. MBC/When the Phone Rings)
Yoo Yeon Seok di When the Phone Rings (dok. MBC/When the Phone Rings)

When the Phone Rings tak hanya menyajikan kisah romantis pasutri Paik Sa Eon (Yoo Yeon Seok) dan Hong Hee Joo (Chae Soo Bin). Drakor ini juga mengusung genre thriller dan misteri. Salah satu konflik utama adalah hilangnya beberapa anak panti asuhan.

Kejadian hilangnya anak-anak ini terjadi 20 tahun lalu saat Ji Sang Woo (Heo Nam Jun) masih kecil. Kasus ini diduga berhubungan dengan teror yang dialami Paik Sa Eon. Meski belum terungkap hingga episode 6, ada teori yang membahas kasus hilangnya anak-anak ini. Berikit ulasannya!

1. Ada empat anak yang hilang dan tak pernah ditemukan

Heo Nam Jun di When the Phone Rings (dok. MBC/When the Phone Rings)
Heo Nam Jun di When the Phone Rings (dok. MBC/When the Phone Rings)

Ji Sang Woo tumbuh besar di panti asuhan bernama Pusat Impian Nuri. Saat kecil, tiga temannya yang juga tinggal di sana tiba-tiba hilang dan tak ditemukan. Karena mereka tak punya wali atau keluarga, kasus hilangnya anak-anak ini tak diusut dengan tuntas.

Meski di ingatan Ji Sang Woo ada tiga anak yang hilang, ternyata ada korban lainnya. Salah satu suster yang kini jadi kepala panti asuhan menjelaskan ada satu anak lagi yang hilang. Anak tersebut punya saudara kembar. Namun, ia tak menyebut namanya. Juga belum dijelaskan kenapa Ji Sang Woo baru tahu hal ini.

2. Lokasi panti asuhan ada di dekat vila keluarga Paik

Yoo Yeon Seok di When the Phone Rings (dok. MBC/When the Phone Rings)
Yoo Yeon Seok di When the Phone Rings (dok. MBC/When the Phone Rings)

Lokasi panti asuhan yang ditinggali Ji Sang Woo berada cukup jauh dari pusat kota. Di sana merupakan daerah asri yang dikelilingi pepohonan. Tak jauh dari sana, juga ada vila mewah milik keluarga kaya yang tampak kosong. Namun, ternyata ada anak kecil tinggal di sana.

Ji Sang Woo pernah bertemu dan bermain dengan anak pemilik vila tersebut. Namun, ia menemukan keanehan dari anak itu. Anak tersebut menunjukkan tendensi psikopat yang suka menyakiti hewan. Melihat itu, Ji Sang Woo kabur dari sana dan tak pernah kembali.

Mengingat Ji Sang Woo bisa masuk ke vila itu dengan berjalan kaki dari panti asuhan, tidak mustahil anak-anak lain juga pernah ke sana. Bisa jadi mereka pun bertemu anak dengan kecenderungan psikopat tadi lalu satu per satu hilang dan tak pernah terlihat lagi.

3. Di novel, mereka dibunuh oleh Paik Sa Eon asli

Park Jae Yoon di When the Phone Rings (dok. MBC/When the Phone Rings)
Park Jae Yoon di When the Phone Rings (dok. MBC/When the Phone Rings)

Di plot cerita versi novel, Paik Sa Eon yang kini menjadi juru bicara kepresidenan bukanlah yang asli. Ia adalah pengganti sebab Paik Sa Eon asli menunjukkan tendensi psikopat. Paik Jang Ho (Jung Dong Hwan) selaku kepala keluarga tak ingin nama baiknya tercoreng sehingga ia menyingkirkan cucu aslinya.

Paik Sa Eon asli sejak kecil suka bertindak kejam yang dibuktikan dengan ia sering mrmbunuh hewan, seperti ikan prliharaannya hingg anak kucing. Melihat tendensinya itu, buman tidak mungkin ia juga membunuh manusia. Anak-anak panti asuhan yang datang untuk bermain dengannya ia bunuh. Kemudian, jasad mereka dibuang ke sungai.

Paik Jang Ho mengetahui kejahatan cucunya yang masih kecil itu. Ia lantas berusaha menyingkirkan sang cucu lalu menggantinya dengan anak lain agar nama baiknya sebagai politikus tidak tercoreng. Di sisi lain, Paik Sa Eon asli ternyata masih hidup dan kini menuntut balas dendam dengan meneror orang yang menggantikan posisinya di keluarga.

Kasus hilangnya anak-anak panti asuhan berkaitan dengan teror yang dialami Pak Jubir alias Paik Sa Eon. Saat kasus di masa lalu ini terungkap, bagaimana nasib Paik Sa Eon? Ikuti terus kisahnya di When the Phone Rings.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
S. M. Fatimah
EditorS. M. Fatimah
Follow Us