5 Tips Move On dari Drakor Brain Works, Pakai Ilmu Neurosains Lho!

Selain ragam kasus kriminal terkait gangguan neurologis, drakor Brain Works juga menyelipkan beberapa trivia seputar neurosis. Berbagai permasalahan yang biasa dihadapi otak dibahas dalam drakor yang diperankan Jung Yong Hwa dan Cha Tae Hyun ini, salah satunya tentang cinta.
Pada episode 10, Shin Ha Ru (Jung Yong Hwa) membagikan tips move on kepada Geum Myung Se (Cha Tae Hyun). Sebab, rekannya itu masih terjebak trauma pasca diselingkuhi mantan istrinya. Lewat ilmu neurosains, Shin Ha Ru pun memberikan lima tips move on berikut ini.
1. Alih-alih ditahan atau dipaksa lupa, biarkan rasa sakit mengalir hingga terbiasa, lalu "mati rasa"

Sebagaimana jika fisik yang sakit, upaya sembuh dari luka batin adalah mengakui dan menerima, bahwa diri sendiri sedang terluka. Pasca menerima hal itu, fokuslah pada penyembuhan.
Berdasarkan neurosains, tahap perdana dalam berdamai dengan memori buruk adalah membiasakan diri terpapar dengan memori itu. Alih-alih dipaksa lupa, sebaiknya biarkan mengalir dan terbiasa sehingga kelak pun akan "mati rasa".
Shin Ha Ru memberikan ilustrasi pada situasi di mana mahasiswa kedokteran pingsan saat pertama kali melakukan pembedahan pada mayat. Namun, seiring paparan itu, dia pun akan terbiasa. Ibaratnya, dia bahkan bisa merasa biasa saja ketika makan sup usus sapi (gopchang-jeongol) pasca melakukan bedah mayat.
2. Alih-alih dikuasai emosi, aktifkan bagian frontocortical dan berperan sebagai orang ketiga

Tips berikutnya adalah mengaktifkan bagian frontocortical pada otak. Memori buruk tersebut dilihat dari sudut pandang orang ketiga, sehingga lebih rasional dan objektif tanpa melibatkan emosi.
Shin Ha Ru meminta Geum Myung Se mengingat kembali momen saat menciduk perselingkuhan mantan istrinya. Geum Myung Se pun diminta oleh Shin Ha Ru untuk berperan sebagai orang luar yang sedang tidak berada di dalam kejadian itu.
Geum Myung Se pun langsung membayangkan dirinya sebagai orang yang hanya lewat dan melihat kejadian tersebut. Lalu, saat mode frontocortical tadi diaktifkan, ia pun langsung memberikan reaksi yang berbeda.
Alih-alih diliputi kemarahan, Geum Myung Se justru lebih bisa berpikir logis. Ia pun berpikir, bahwa si suami justru bersyukur perselingkuhan itu terungkap. Sebab, ia tak lagi diselimuti kebohongan istrinya.
3. Alih-alih terus menghindar dan menyangkal, sebaiknya beranikan diri untuk terima dan hadapi

Selanjutnya, kamu haru menanamkan pada diri bahwa sesuatu yang ditakdirkan terjadi, maka akan tetap terjadi. Alih-alih terus menghindar dan menyangkal, sebaiknya terima dan hadapi.
Shin Ha Ru mengilustrasikan rasa sakit yang selalu muncul saat Geum Myung Se melihat mantan istrinya. Dia teringat perselingkuhan, padahal cepat atau lambat, skandal itu tetap akan terkuak. Ia pun akan tetap akan terluka.
Jadi, jangan menyangkal, tapi hadapilah masalah itu. Mau tak mau, Geum Myung Se pasti tetap akan berinteraksi dengan mantan istrinya, setidaknya terkait anak mereka. Tentu, dia juga tak akan bisa terus mengelak akan hal itu.
4. Alih-alih tenggelam dalam trauma, berusahalah untuk sembuh lalu beranikan diri membuka hati

Kegagalan relasi asmara terdahulu melahirkan trauma bagi Geum Myung Se untuk menjalani hubungan baru. Padahal, ada sosok baru yang coba mengetuk hatinya.
Bukannya tak tertarik, Geum Myung Se justru takut mencoba. Pada akhirnya itu juga merugikan, bahkan melukai dirinya sendiri. Itulah mengapa, ia harus berani sembuh untuk membuka hati.
Trauma yang diabaikan justru membuat luka batin tak kunjung sembuh. Sembuhkan diri dulu sebelum memulai dengan orang baru. Sebab, orang baru tak berkewajiban menyembuhkanmu. Ia justru berhak untuk bisa bersamamu dalam versi yang sudah sembuh.
5. Alih-alih dikonotasikan sebagai mimpi buruk, jadikan luka bathin sebagai pelajaran berharga

Shin Ha Ru berujar, bahwa pikiran rasional dan objektif yang tak dikuasai emosi tentang memori buruk perlahan, tapi pasti akan membuat jiwa lebih lapang. Dari situlah nantinya luka batin akan membaik.
Pada akhirnya, memori buruk itu menjadi pelajaran hidup yang berharga bahwa diri yang dulu terluka pun dapat sembuh dan hidup lebih bijak. Sebab, emosi negatif tadi ditransformasikan menjadi hal positif.
Ibarat lepas dari cangkang, diri baru terlahir. Sosok baru yang lebih matang dalam menyikapi berbagai gempuran hidup yang kelak mungkin lebih beringas. Tentu, butuh keberanian dan kesiapan prima untuk menjalani prosesnya.
Selain menceritakan tentang kerja sama dokter ahli syaraf dan detektif, Brain Works juga kerap menyelipkan beragam informasi seputar bagaimana cara otak bekerja. Drama ini juga memberikan tips untuk menggunakan otak dengan cara yang bijak dan lebih baik lagi. Salah duanya adalah saat menghadapi trauma dan masalah percintaan.