5 Transisi Kehidupan Gudeok Menjadi Bangsawan di The Tale of Lady Ok

Berlatar di Era Joseon, The Tale of Lady Ok menceritakan seorang budak bernama Gudeok. Hidupnya sangat tragis karena majikannya tidak pernah memanusiakan budaknya. Ia seringkali disiksa, diabaikan hingga tidak diizinkan bermain ke pasar.
Hingga satu kejadian, Gudeok pun kabur sebagai buronan agar tidak disiksa dan diadili karena melakukan kesalahan fatal. Ia pun hidup bersembunyi di sebuah penginapan yang jauh dari pemukiman.
Hingga satu waktu, takdir baik membantunya menyamar menjadi bangsawan yang telah meninggal. Bangsawan itu bernama Ok Tae Young. Kini, Gudeok harus terbiasa menjadi seorang Puan dan meninggalkan masa lalunya sebagai budak. Ia juga harus menghadapi lima transisi seperti di bawah ini.
1. Derajatnya jadi tinggi

Berasal dari keluarga budak yang terbiasa dikucilkan, kini Gudeok harus menyesuaikan menjdadi Puan yang anggun, penuh hormat dan menjaga martabat keluarga bangsawan.
Meski sudah menjadi Puan, ternyata ujaran kebencian masih ia terima. Gak jarang beberapa tetangga memfitnahnya, dijuluki Puan buruk rupa, hingga langganan jadi bahan gosip ibu-ibu disekitarnya. Meski begitu, Gudeok tetap berdiri tegak dan melawan ujaran kebencian itu dengan penuh wibawa.
2. Menjadi puan tak bikin Gudeok jadi sombong

Rahasia soal identitasnya sebagai budak sangat dijaga rapat oleh Mak Sim dan neneknya. Karena ini pula, ia bisa menjalani hidup sebagai Ok Tae Young dengan berani dan percaya diri.
Namun, tidak seperti bangsawan pada umumnya, Gudeok menjalani kehidupan bangsawannya dengan baik hati dan tidak sombong. Ia merawat Mak Sim, Baek Yi dan semua budaknya selayaknya keluarga kandung. Ia juga berlaku sopan dan berbicara dengan tutur kata yang lembut.
3. Melanjutkan nilai-nilai baik yang dimiliki Ok Tae Young

Menurut Gudeok, berkah yang dialaminya ini tetaplah berkah milik mendiang Ok Tae Young. Maka, kehidupan yang ia jalani, ia niatkan juga sebagai pengabdian kepada mendiang Ok Tae Young.
Seperti buah tangan yang telah dibeli Ok Tae Young dari Qing, Gudeok tetap bagikan pada budaknya sesuai amanah dari mendiang Ok Tae Young. Ia juga menjalani mimpi dan harapan Ok Tae Young yang belum tercapai. Atas alasan inilah, Gudeok tetap baik hati walaupun sudah menjadi bangsawan.
4. Merelakan kisah cinta

Karena hutang budinya kepada mendiang Ok Tae Young sangat besar, Gudeok juga merelakan cinta pertamanya dengan Cheon Seung Hwi. Ia mulai melupakan kehidupannya sebagai Gudeok yang kabur dan bermimpi tinggal di tepi pantai dengan Cheon Seung Hwi dan ayahnya.
Baginya, itu adalah masa lalu Gudeok yang harus dikubur. Karena kini ia menjalani hidup sebagai Ok Tae Young, ia pun lebih memilih menikah dengan Sung Yoon Gyum, anak dari hakim yang menjabat saat itu.
Meski terdengar sama-sama berkepribadian baik, tentu ini juga pilihan yang sulit bagi Gudeok. Ia harus tetap tegar dan melupakan masa lalunya demi masa kini yang lebih baik.
5. Lebih terhormat dengan menjabat sebagai penasihat hukum

Takdir dan kecerdasan Gudeok membawanya pada pernikahan dengan Sung Yoon Gyum, anak dari hakim pada masa itu. Karena privilege inilah, Gudeok menjadi Puan yang dihormati dan terkenal sebagai menantu hakim yang penuh wibawa. Gudeok si budak yang dipandang sebelah mata kini sangat sukses dan menjalani kehidupan dengan bergelimang harta dan jabatan.
Tumbuh dewasa sebagai budak yang disepelekan tentu sangatlah berat dan menyedihkan. Namun, tiba-tiba menjadi bangsawan juga bukan hal yang mudah. Setiap episodenya, Gudeok harus menjalani tantangan dan cobaan yang berat dan menantang. Ia juga tetap harus berhati-hati agar penyamarannya tidak ketahuan. Benar-benar dibikin deg-degan deh setiap episodenya!