10 Artis Korea yang Aktif Mendukung Pemberdayaan Perempuan

Tymee menyindir masyarakat yang sering kali memberikan label "rapper perempuan" untuk menyebutnya dengan tujuan untuk meremehkan di lagu "Pretty Rapstar". Ia kesal karena banyak orang menganggap perempuan tidak memiliki bakat dalam melakukan rap dan mengakui dirinya sebagai seorang feminis. 

Selain itu, Tymee juga menyatakan dalam sebuah postingan media sosial, bahwa perempuan harusnya dikenal dengan bakat mereka alih-alih visualnya. Baginya juga tidak masalah jika perempuan ingin terlihat cantik di acara TV selagi mereka dapat menunjukkan bakatnya.

Di program 4 Things Show, Amber mengaku sering dikucilkan orang lain karena gayanya yang boyish. Akibatnya, ia jadi sering menyalahkan dirinya sendiri. Namun, ia menyadari bahwa kecantikan tak dapat didefinisikan berdasarkan standar orang lain. Ia pun merilis lagu "Beautiful" untuk berbagi pesan menarik tentang definisi kecantikan.

Dalam wawancara dengan Refinery 29, Wendy dengan percaya diri membahas tentang pemberdayaan perempuan. Banyak girl group yang diharapkan untuk terus berpegang pada konsep tertentu saja. Namun ia mengungkapkan bahwa Red Velvet adalah salah satu grup yang mendorong batasan itu dengan berani mencoba berbagai konsep. Menurut Wendy, perempuan bisa menjadi apa saja. Mereka bebas melakukan apa pun yang diinginkan. 

Jung Ryeo Won pernah terpilih sebagai duta untuk kampanye With You yang merupakan respons dari gerakan Me Too. Ini bertujuan untuk mendukung korban yang telah berani bercerita tentang pengalaman pahit terhadap kasus kekerasan seksual yang menimpa mereka. 

Sang aktris mengaku berusaha memperjuangkan hak-hak perempuan terhadap hukuman yang sah untuk menciptakan perubahan besar. Ia juga mengharapkan kesadaran sosial pada korban dari masyarakat dengan tidak mengabaikan kesaksian mereka.

Hwasa sering membuat berbagai pernyataan berani tentang pemberdayaan perempuan. Tindakannya juga menginspirasi kaum hawa dalam memperjuangkan impian dan mementingkan kenyamanan mereka. 

Ini terbukti saat Hwasa bercerita di konsernya. Ia mengatakan pernah ditolak agensi karena dianggap gemuk dan tidak cantik meski diakui berbakat. Namun, sang idol tidak menyerah akan cita-citanya menjadi penyanyi. Saat itu, ia memutuskan lebih berani untuk tidak mengikuti standar orang lain dengan menciptakan standarnya untuk dirinya sendiri.

Solar disebut sebagai ikon feminis karena tidak mengindahkan komentar haters tentang caranya berpakaian. Ia menyatakan bahwa perempuan dapat dengan bebas untuk menunjukkan jati dirinya dengan memilih cara berpakaian masing-masing. 

Selain itu, Solar menekuni pole dance yang sering dianggap negatif oleh orang yang masih bersikap konservatif. Sang idol juga tak ragu menunjukkan pesona seksi seperti keinginannya. Salah satunya, dengan berani merobek pakaian luar selayaknya idol pria ketika tampil di konser. Baginya, jika laki-laki bisa melakukannya, maka tak ada alasan untuk melarangnya melakukan hal serupa. 

Di showcase, BoA mengatakan bahwa ia ingin menginspirasi perempuan dengan membuat lagu "Woman". Secara pribadi, sang solois percaya bahwa masyarakat hanya bisa menjadi harmonis jika laki-laki dan perempuan diperlakukan dengan setara. Lagu itu pun diharapkan dapat membuat perempuan menyadari kehebatannya. 

Bukan untuk yang pertama kalinya, BoA juga sempat merilis "Girls On Top" dengan pesan serupa. Namun, perbedaan ada pada perspektif remaja dan perempuan dewasa. BoA menambahkan, bahwa perempuan sebaiknya fokus pada kekuatan untuk mengembangkan diri alih-alih berkutat pada kelemahan hingga merasa rendah diri.

Jessi selalu punya tujuan yang baik dalam membuat lagu. Dia pun mengaku punya harapan agar setiap perempuan bisa menjalani kehidupan seperti yang mereka inginkan tanpa membatasi diri sendiri untuk berkembang dengan merilis lagu "What Type of X".

Menurut Seolhyun, perempuan seharusnya tidak dinilai berdasarkan penampilan fisiknya saja. Ia mengaku lelah karena banyak orang mengenalinya hanya dengan image dirinya yang menawan. Baginya, dia punya banyak kelebihan lain sebagai perempuan yang seharusnya turut menjadi perhatian publik terhadapnya.

Goo Hye Sun pernah membela seorang atlet pemanah Korea Selatan bernama An San melawan para anti-feminis yang menghujatnya. Menurutnya, perempuan dapat terlihat cantik baik dengan gaya rambut panjang maupun pendek. Ia meminta setiap orang untuk menghargai kebebasan dan hak asasi perempuan.

Meskipun banyak orang yang menentang, artis Korea di atas tetap berani menyuarakan dukungannya terhadap persamaan hak maupun kekuatan perempuan. Keberanian mereka membuat para perempuan salut dan jadi ikut merasa lebih percaya diri.