Merek Minuman Jin BTS x Baek Jong Won Tanggapi Kontroversi Label
- Minuman IGIN dilaporkan karena pelabelan bahan baku yang ambigu
- Pihak berwenang siap ambil langkah tegas pada JINI'S LAMP
- JINI'S LAMP tanggapi kontroversi label pada minuman IGIN
Merek minuman yang didirikan Jin BTS dan chef ternama Korea Selatan, Baek Jong Won, menghadapi tuduhan melanggar aturan pelabelan bahan baku. JINI'S LAMP, perusahaan yang memproduksi minuman beralkohol itu kini tengah ditinjau oleh otoritas terkait.
Kontroversi ini bermula saat seseorang mengajukan keluhan atas penulisan bahan baku yang ambigu pada merek minuman tersebut. Menanggapi laporan ini, JINI'S LAMP akhirnya memberikan klarifikasinya. Berikut informasi selengkapnya.
1. Minuman IGIN dilaporkan karena pelabelan bahan baku ambigu
Menurut TenAsia, seseorang mengajukan keluhan kepada Kementerian Pertanian, Pangan, dan Urusan Pedesaan. Ia melaporkan JINI'S LAMP, perusahaan yang memproduksi IGIN, salah memberikan label bahan baku pada minuman highball rasa semangka dan prem.
Ia mengeluhkan, label yang dicantumkan oleh JINI's LAMP ambigu. Menurut pelapor, tindakan ini dapat menyesatkan konsumen, apakah bahan baku untuk minuman ini sebenarnya bersumber dari dalam atau luar negeri.
Pada label produk, JINI'S LAMP mencantumkan sumber bahan baku yang sebenarnya dengan tepat, konsentrat semangka dari Amerika Serikat dan konsentrat plum dari Chili. Namun, sebagian situs web perusahaan keliru mencantumkan asal-usulnya sebagai produk domestik.
Ketidakkonsistenan pelabelan ini menimbulkan kekhawatiran konsumen.
2. Pihak berwenang siap ambil langkah tegas pada JINI'S LAMP
Badan Manajemen Mutu Produk Pertanian Nasional telah melakukan investigasi melalui kantornya di Yesan. Pihak mereka menjelaskan, jika pelanggaran terkonfirmasi, kasus ini bisa dilanjutkan ke tahap penyelidikan lebih lanjut, rujukan, dan bahkan sanksi administratif.
"Jika ditemukan pelanggaran setelah peninjauan, masalah tersebut akan dilanjutkan ke tahap investigasi dan kemungkinan rujukan. Tergantung pada temuannya, tindakan administratif juga dapat diambil. Kami akan memeriksanya secara menyeluruh dari awal hingga akhir," kata perwakilan badan tersebut.
Berdasarkan hukum yang berlaku saat ini, produk minuman dan makanan hanya dapat diberikan label "Korea" jika semua bahan, kecuali air, gula, dan zat aditif, bersumber dari dalam negeri. Dilansir TenAsia, setiap pelabelan yang salah atau menyesatkan bisa mengakibatkan konsekuensi hukum, termasuk penjara hingga 7 tahun atau denda 100 juta won atau kurang lebih Rp1,1 miliar.
3. JINI'S LAMP tanggapi kontroversi label pada minuman IGIN
JINI'S LAMP menanggapi tuduhan mengenai pelanggaran undang-undang pelabelan tersebut. Pada Rabu (24/9/2025), seorang perwakilan mengeluarkan pernyataan resmi yang menekankan, semua produk telah mematuhi peraturan yang ditetapkan Kementerian Pertanian dan Kementerian Keamanan Pangan dan Obat-obatan.
"Semua produk kami mematuhi hukum dan diberi label yang benar dengan informasi yang akurat. Namun, selama proses pendaftaran produk di pasar daring, terjadi kesalahan sementara. Informasi detail dari produk lain secara tidak sengaja ditampilkan. Setelah kami mengetahuinya, kami segera memperbaikinya," bunyi pernyataan perwakilan JINI'S LAMP, dilansir Allkpop.
JINI'S LAMP lebih lanjut menekankan bahwa label pada minuman IGIN tersebut tidak mengandung kesalahan. Perusahaan juga siap bekerja sama dengan pihak berwenang dalam penyelidikan untuk masalah ini. Pihaknya juga mengklarifikasi hubungan antara JINI'S LAMP, Baek Jong Won, dan perusahaan utama.
"JINI'S LAMP sama sekali tidak berafiliasi dengan The Born Korea. Baek Jong Won berinvestasi dalam proyek ini sebagai individu. Distributor Yesan Dogga, yang kini telah berganti nama menjadi Baeksooldoga, juga merupakan badan hukum yang sepenuhnya terpisah dari The Born Korea," lanjut pihak JINI'S LAMP.
JINI'S LAMP didirikan bersama oleh Baek Jong Won dan Kim Seok Jin atau Jin BTS pada Desember 2022. Perusahaan ini berkantor pusat di Kabupaten Yesan, Chungcheongnam-do. Merek ini meluncurkan produk minuman suling pertamanya, IGIN, pada Desember 2023 lalu.
